Ponsel yang Alea letakkan di saku jasnya tiba-tiba berdering dan menampilkan nama Mark disana. Pemuda itu langsung membuka percakapan begitu Alea mengangkat pangggilan.
"Hallo, Sha."
"Iya."
"Where are you?"
"On my way ke Ruang Jurnalis, why?"
"I have something to talk."
"What about?"
"This and that."
"Your 'this and that' thing means long ass story Mark."
Mark tertawa di seberang. "You know me so damn well."
"Just come. Gue juga mau nanya sesuatu."
"What about?"
"Don't act like you don't know Mark, you know exactly what I mean."
"Hahahaha oke oke, be there in 5 minutes"
"Oke, See you."
Alea menutup panggilan tersebut tepat ketika ia sampai di depan Ruang Jurnalis. Gadis itu menyimpan ponselnya di saku lalu membuka pintu."KALIAN NGAPAIN???" Alea berteriak kaget saat mendapati Yunho mencekik Dejun yang sedang berguling di lantai dan tertawa konyol.
Yunho lebih dahulu berdiri dan tersenyum canggung diikuti Dejun yang masih tertawa gila. Alea menggelengkan kepala heran, kenapa mereka ini?
"Eh Bunda dateng," sapa Dejun ditengah tawanya.
Bunda. Panggilan akrab (baca: ledekan) anggota jurnalis pada Alea karena gemar mengomeli mereka lebih sering dari ibu mereka sendiri.
Gadis itu mengambil duduk di meja panjang yang biasa digunakan untuk rapat mingguan lalu menyalakan laptop.
"Buset kantung mata lo, Le." Ucap Dejun saat sudah duduk di seberang Alea diikuti Yunho di sampingnya.
"Keliatan banget ya?"
"Keliatan kalo lo kurang tidur." Sahut Yunho, membuat Alea terkekeh menanggapi.
"Kelas lo nggak ada guru?" Tanya Dejun.
"Ada Pak Setyo, cuma lagi perbaikan nilai sebelum UAS. Nilai gue udah aman jadi boleh keluar."
"Yeee lo kan emang anaknya," ledek Dejun, aku tertawa.
"Lo berdua juga, kenapa nggak kelas?" Tanya Alea..
"Kosong dong" Jawab Yunho.
Alea tersenyum tipis. Ruang Organisasi, terlebih Ruang Jurnalis memang tempat bolos banyak orang selain kantin dan UKS.
"Oh iya Jun, coba lo liat deh designnya," ucap Alea lalu memutar laptop menghadap Dejun. "Itu udah 90 persen selesai. 5 persennya tinggal nunggu punya Sagi sama Sihun buat halaman berita basket sama highlight foto kegiatan di halaman tengah majalah. Kata mereka, paling lambat besok selesai," jelas Alea.
Dejun fokus melihat layar laptop bersama Yunho, meneliti cepat isi majalah sejauh ini. Beberapa saat kemudian pemuda itu menengadah menatap Alea. "5 persen sisanya gimana?" Tanyanya.
"Koreksi bersama. Secepatnya tolong jadwalin anak-anak buat kumpul semua sama Mr. Thomas buat ngoreksi semua sisi dari mulai berita, konten, typo dan lain-lain. Setelah itu ajuin ke Kepsek dan semoga minggu depannya udah bisa kirim ke percetakan"
"Kalo gitu berarti dua minggu lebih cepet dari perkiraan dong?" Kata Dejun yang diangguki Alea.
Dejun menggeleng tak percaya, "You did one hell of a great job, Le!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way: Jung Wooyoung [UNDER CONSTRUCTION]
Fanfic"Kalo lo cuma tau Wooyoung yang brisik sama ketawa doang, lo belum kenal dia"