Song recommendation:
Monsta X - Find You
---
Alea membalik tubuh saat tak lagi mendengar suara apapun di belakangnya. Matanya membola melihat Wooyoung perlahan berjalan menjauh sendiri tanpa dicegah siapapun.
Tidak empat sahabatnya, tidak pula Yunho.
Gadis itu sekuat tenaga mendorong Mark untuk melepas kurungannya dan berlari cepat ke depan Wooyoung yang membuat langkah lelaki itu terhenti.
Wooyoung sedikit tersentak saat melihat Alea yang sudah kacau sekarang. Matanya yang biasa memancarkan binar bahagia itu terhalang air mata yang terus menyeruak keluar. Iris cokelat itu menatapnya dengan sorot terluka seakan ikut merasakan luka yang Wooyoung rasakan.
Lelaki itu sedikit tersentak saat tangan Alea meraih lengannya.
"Mau pulang? Gue temenin ya?" Katanya.
Wooyoung tersenyum tipis, "Nggak usah"
"Seenggaknya biarin gue obatin luka lo dulu" Gadis itu berkata dengan sorot mata penuh permohonan seperti mengatakan bahwa entah apapun yang terjadi ia selalu ada tak peduli apapun.
Wooyoung mati-matian menahan dirinya untuk tidak memeluk gadis ini lagi, setidaknya untuk menenangkan gadisnya atau....menenangkan dirinya sendiri.
Lelaki itu perlahan mensejajarkan wajahnya dengan Alea lalu tersenyum samar, "Lo yang bilang sendiri. Kalo gue cowok, gue harus nepatin janji. Gue lagi nepatin janji gue buat ngelepas lo, Arshavina...." Ia menelan ludahnya susah payah saat melihat Alea kembali terisak, ia memberanikan diri mengusap pipi gadis itu pelan, "Jangan bikin langkah gue makin sulit buat ngelepas lo ya"
Wooyoung tersenyum tipis lalu melepas genggaman tangan Alea pada lengannya. Lelaki itu langsung berbalik tanpa tau Alea jatuh terduduk di tempatnya berdiri. Gadis itu tak lagi memiliki kekuatan untuk sekedar menopang tubuhnya. Alea menangis histeris menatap nanar punggung lemah itu semakin menjauh.
Yohan, Changbin dan Hyunsuk yang berada paling dekat dengan Alea bergerak meraih tubuh lemah gadis itu untuk membantunya berdiri.
"Dia butuh waktu buat dirinya sendiri, Le. Ngertiin dia ya" Ujar Hyunsuk pelan dengan getar dalam suaranya.
Wooyoung bukannya tak mendengar tangisan histeris gadis itu. Dia mendengar jelas. Bahkan tangisan itu terdengar seperti pedang yang terus menyayat dirinya dalam-dalam. Ingin sekali ia kembali dan membawa Alea pergi bersamanya, tapi tidak bisa, itu akan sangat egois.
Ia sudah memutuskan untuk melepaskan.
Dan kepada gadis yang sangat ia cintai setelah Mamanya, Wooyoung ingin mengucapkan beribu maaf karena akhirnya ia harus menempatkan gadis itu di tempat paling jauh dari dirinya. Bahkan tak akan bisa teraih oleh tangannya sendiri.
Dalam langkah lemahnya, Wooyoung terus mengucapkan kalimat dalam hati, berharap angin dapat membawa kalimat itu pada telinga gadisnya,
'Lo kuat Arshavina.... Lo harus kuat... Jangan nangis'
Yunho melihat itu semua dalam diam. Ah bagaimana menjelaskan perasaannya? Terlalu berkecamuk.
Kecewa, bingung, marah, sakit dan cemburu.
Bagaimanapun dia ikut tersakiti disini. Jika harus memilih siapa yang paling sakit, maka tidak ada. Baik Wooyoung dan Yunho sama-sama merasakan sakitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way: Jung Wooyoung [UNDER CONSTRUCTION]
Fanfiction"Kalo lo cuma tau Wooyoung yang brisik sama ketawa doang, lo belum kenal dia"