"SUMPAH??!!" Alea berteriak di ujung telepon. Oh tidak, dia berteriak di ujung video-call, setelah mendengar cerita Wooyoung. Laki-laki itu mengangguk, "Terus Mama bilang apa?" Lanjut Alea.
Wooyoung tertawa, "Nggak tau aku langsung kabur ke kamar"
"Nanti aku kalo ketemu Mama kamu gimana cobaaa?? Kan malu" Katanya penuh sesal.
Wooyoung mendelik, "Lebih malu mana sama aku HA?" Katanya.
Kali ini Alea yang tertawa memikirkan betapa malunya Wooyoung sekarang, "Ya mampus" Balas Alea lalu menuangkan tonernya. Dan wajah Wooyoung makin memelas.
Ya, Wooyoung tidak jadi menelfon dan justru melakukan video call atas permintaan paling absurd Wooyoung,
'Aku mau liat kamu skincare-an'
Yang akhirnya dituruti Alea walaupun sebelumnya Wooyoung harus mendengar gadisnya bersungut dan mengumpat terlebih dahulu.
"Aku nggak tau harus ngakak apa kasian sama kamu" Lanjut Alea walau selanjutnya tetap tertawa mengejek Wooyoung.
Laki-laki itu mengganti posisinya ganti berbaring miring menghadap kanan, membelakangi pintu kamar dan memeluk gulingnya, "Kamu juga sih nggak ngingetin" Balasnya.
"Nggak keliatan soalnya tadi kan minim cahaya. Padahal itu udah transferproof tau"
"Mama tadi sebenernya ngomong"
Alis Alea terangkat, "Ngomong apa?"
"Gini," Wooyoung berdeham mengganti tone suaranya agar mirip seperti suara Mama, "Dijagain ya Mas. Awas aja kamu aneh-aneh" Kata Wooyoung yang membuat Alea tertawa. "Terus aku bilang aja, 'Mah, aku ngajak jalan aja mau ditendang, aku becanda dikit langsung dijambak, gimana mau aneh-aneh',"
"DIH ITU KAN ELO YANG BIKIN EMOSI" Alea berseru tak terima.
Wooyoung tertawa, "Kan" Balasnya, "Eh btw aku suka liat kamu skincare-an begini"
Alea mencibir, "Ampas" Katanya, ia lalu memakai eye cream dan melanjutkan, "Nanti seminggu dua minggu juga lo bosen", Wooyoung tertawa renyah, gadisnya ini paling bisa menyahut omongannya.
Alea kini ganti memakai sheetmasknya, "Aku mau pake masker, awas aja kamu ngelawak!" Ancamnya.
Dan Wooyoung makin tertawa saat melihat wajah gadisnya tertutup sheetmask warna putih dan menyisakan bagian mata, lubang hidung dan mulut.
"Al" Panggil Wooyoung.
"Hng"
"Masa aku udah kangen kamu"
Mata gadis itu membulat, "YA APAAN BANGET????" Gadis itu berseru dan tertawa renyah diikuti tawa nyaring Wooyoung.
"Seriusan"
"Nama tengah lo tuh Jung Ngalus Wooyoung ya?"
"Kamu tuh mulai hari ini harus siap-siap dengerin aku ngalus terus"
"Itu kan emang keahlian lo selain memancing"
Wooyoung mengernyit, "Aku kan nggak bisa mancing"
"Memancing emosi dan keributan lah, apa lagi?"
Laki-laki itu tertawa dan menggelengkan kepalanya. Kan, dibilang, gadisnya itu paling bisa menyahut omongannya.
"Eh besok sore kamu ada acara nggak?" Tanya Wooyoung.
"Mau ngajak jalan-jalan?"
"Enggak jalan-jalan juga sih, lebih tepatnya apa ya...pergi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way: Jung Wooyoung [UNDER CONSTRUCTION]
Fanfic"Kalo lo cuma tau Wooyoung yang brisik sama ketawa doang, lo belum kenal dia"