"Titip tas sama hape aku ya, mau ke toilet dulu"
"Mau aku anter?" Tanya Wooyoung.
Alea menggeleng. "Nggak usah, tunggu disini aja"
Wooyoung mengangguk. Ia meraih tas dan ponsel Alea sebelum akhirnya ditinggal pemiliknya berjalan ke toilet.
Laki-laki itu terkikik, tiba-tiba mendapat sebuah ide jahil. Ia mengambil tiket bioskop yang baru saja mereka beli sepulang sekolah ini. Ia membuka handphone Alea dan membuat satu Instagram story dengan memberi tag pada akunnya sendiri, jangan lupakan emoji love serta bintang yang tersebar banyak.
Wooyoung makin tertawa melihat hasilnya. Kalau tidak seperti ini, Alea tidak akan membagikan apa-apa karena gadis itu termasuk jarang membuat hal-hal seperti ini.
Meskipun biasanya memang balasan Instagram story Alea banyak, kali ini justru makin banyak karena ulah Wooyoung. Dan lagi-lagi lelaki itu tertawa tertahan karena balasan-balasan yang muncul.
Tapi tak lama, karena perlahan tawa itu luntur saat melihat pop-up message yang muncul di layar.
Liu
Tumben nggak manggil gue YangAlis Wooyoung bertaut rapat. Bingung sekali. "Liu? Liu siapa bangsat" Umpatnya.
Baru saja ingin membuka pesan tersebut, Alea tiba-tiba kembali dan duduk di sampingnya.
Alea yang baru datang menautkan alisnya bingung saat melihat ekspresi Wooyoung keruh dengan rahangnya yang mengatup keras. Berbeda sekali saat ia tinggal tadi.
"Yong? Kenapa?"
"Nggak apa-apa"
Alea tersentak, mood Wooyoung benar-benar buruk sekarang, itu yang Alea pahami karena nada suara Wooyoung yang dingin dan malah menghindari tatapannya.
Baru membuka mulut untuk membalas Wooyoung, terdengar suara himbauan untuk segera masuk ke bioskop. Lagi-lagi Alea kaget karena Wooyoung berjalan lebih dahulu tanpa menunggunya. Gadis itu segera menyusul dan merangkul lengan Wooyoung. Ia terus mencoba mengatur degup jantungnya karena Wooyoung benar-benar diam, membuat Alea berpikir keras kesalahan apa yang baru ia buat.
Bahkan saat film sudah dimulai Wooyoung tetap diam. Padahal mereka menonton film animasi Ralph Breaks The Internet, harusnya mereka tertawa bukan malah diam tak bersuara.
Alea kembali menoleh, dengan telunjuknya ia menusuk-nusuk pipi Wooyoung hingga lelaki itu menoleh dengan wajah datarnya.
"Kenapa?" Tanya Alea.
"Nggak kenapa-kenapa"
"Aku kan bukan cenayang, kalo kamu nggak ngomong ya aku nggak tau maksud kamu diem kaya gini" Ucap Alea pelan. "Aku ada salah?"
Wooyoung mendengus pelan lalu kembali menatap layar besar di depannya. "Buka hape kamu" Katanya dingin.
Alea langsung menurut, membuka ponselnya yang sekarang ramai dengan balasan Instagram story yang membuatnya bingung karena tak merasa membagikan apapun.
"Udah, terus?"
"Coba buka WhatsAppnya" Kata Wooyoung, Alea lagi-lagi menurut. "Tadi ada yang ngechat, namanya Liu"
Gadis itu lalu membuka chat dari Liu, mencari apa yang salah tapi ia belum paham. "Kenapa kalo Liu ngechat?"
Wooyoung seketika menoleh. "Dia bilang 'Tumben nggak manggil gue Yang'. Yang apa kalo nggak sayang? Yang aus? Dia siapa sih?!" Tanya Wooyoung setengah menggeram, menahan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way: Jung Wooyoung [UNDER CONSTRUCTION]
Fiksi Penggemar"Kalo lo cuma tau Wooyoung yang brisik sama ketawa doang, lo belum kenal dia"