"Gue sama Yeri duluan ya!"
Alea tersenyum dan melambai pada Doyeon dan Yeri yang sedang berjalan keluar kelas lalu menatap Changbin dan Yohan bergantian.
"Bin, Yo." Panggil Alea.
"Ape," sahut Changbin yang masih merapihkan barang-barangnya bersiap pulang.
"Ih liat gue."
Yohan menoleh, "Apa sih apa ha? Pengen banget di perhatiin kayanya."
"Ck. Serius dulu."
"Iya-iyaa kenapa?" Kata Changbin sambil menyampirkan ranselnya di pundak.
Alea mengambil nafas lalu langsung menembak, "Wooyoung kenapa?"
Gadis itu tak melewatkan satu detail pun. Ia jelas melihat, baik Changbin dan Yohan keduanya mengeraskan rahang disaat yang sama lalu menatap Alea serius.
"Kenapa apanya?" Tanya Changbin.
"Heh! Elo yang ngechat gue nyuruh nemenin dia ya!" Alea berseru kesal.
Mata gadis itu memicing melihat Changbin dan Yohan yang terlihat gusar. Ini kali pertama Alea menanyai mereka berdua tentang masalah Wooyoung karena di hari-hari sebelumnya seperti tidak ada waktu yang pas.
Changbin menggaruk belakang kepalanya, pemuda ini jelas tak tau harus menjawab seperti apa, karena yang keluar dari mulutnya setelahnya hanyalah omong kosong. "Oh yang itu... Dia waktu itu kenapa? Maksud gue ... keadaannya."
Alea berdecak. "Gue nanya duluan, Bin."
"Jawab aja elah," ujar Yohan.
"Ya awalnya dia diem, terus nangis. Nangis yang beneran nangis."
Changbin dan Yohan sama-sama diam dan menghindari tatapan perempuan di depannya.
"Kok diem? Lo berdua pasti tau kan?" Tuduh Alea.
Belum sempat Yohan dan Changbin menjawab, teriakan Hyeongseop dari pintu kelas terdengar.
"ALE DICARIIN NIH!"
Ketiganya kompak melihat ke pintu kelas, ada Wooyoung disana.
Ck. Sial!
"Bentar!" Kata Alea.
Gadis itu kembali menatap Yohan dan Changbin, "Lo tadi mau ngomong apa buruan!"
Changbin mengehela nafasnya. "Iya. Gue, Yohan, Hyunsuk, sama Mark emang tau. Tapi kayanya akan lebih baik kalo dia yang ngomong langsung ke lo. Percaya sama gue cepat atau lambat lo akan tau."
"Dan selama itu, kalo lo liat dia kaya waktu itu, tolong temenin dia," tambah Yohan.
Alis Alea bertaut rapat. "Kenapa gue?"
Yohan berdiri, "Udah! Tuh udah ditunggu."
"Apaan lo ngalahin pembicaraan" protes Alea. Namun Changbin dan Yohan tak peduli dan justru berjalan keluar kelas.
Helaan nafas gadis itu kembali terdengar. Oke, sepertinya ia memang harus menahan rasa penasarannya soal ini.
"Anjaay Ale diem-diem ya ternyata mainnya sama Kakak-kakak Basket. Kapten Basket kemaren kemana, Le?" Sindir Hyeongseop saat Alea sampai di depan Wooyoung.
Jiwa kompor Hyeongseop memang juara satu.
"Ngomong sekali lagi gue giling lo," ancam Alea.
Hyeongseop menggelengkan kepala heran, "Ck ck ck ... seleranya tinggi banget si teteh. Dulu mantan Ketua OSIS, kemaren Kapten Basket, sekarang MVP Basket. Gue mah ampas kelapa bisa apa." Katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way: Jung Wooyoung [UNDER CONSTRUCTION]
Fanfic"Kalo lo cuma tau Wooyoung yang brisik sama ketawa doang, lo belum kenal dia"