"Terus, terus, lo mau dianter pulang sama Wooyoung?" Doyeon berujar semangat mendengar cerita Alea. Tak terkecuali juga dengan Yeri dan Mina yang matanya berkilat semangat —tertarik penuh dengan cerita itu.
Sebenarnya Alea tidak ingin menceritakan pertemuannya dengan Wooyoung di Mini Market tempo hari karena Alea tau tiga temannya ini pasti akan sangat ribut, tapi sayangnya Mina —yang tak sengaja melewati taman kota pagi itu— tak sengaja memergoki dan berakhirlah Alea dibombardir cerita.
Ah, jika kalian bingung, keempatnya memang berbeda kelas. Mina masuk kelas IPA sedangkan Alea, Doyeon dan Yeri —yang tidak bersahabat dengan urusan hitung-menghitung— memilih masuk kelas IPS. Keempatnya hanya pernah satu kelas saat kelas sepuluh dulu.
Alea menyedot minuman bubble, kemudian mengangguk malas.
"WOAAAHH"
"SEDAAAAPPP!!"
"DEMI DEWA! HAHAHAHA"
Teriakan tiga perempuan itu melengking sempurna, sehingga mengundang tatapan kaget dan aneh dari siswa yang duduk di pinggiran lapangan indoor sekolah. Iya mereka sedang duduk-duduk di pinggir lapangan juga, belum ingin pulang ke rumah atau lebih tepatnya Alea masih memiliki janji untuk bercerita.
"Brisik!" Alea mendelik, dan ketiga temannya malah cekikikan.
Mina dengan pipi menggembung penuh French Fries bersuara, "Tapi serius ini kemajuan sih, Le. Secara awalnya Wooyoung mana tau lo napas di sekolah ini, terus nongkrong bareng di kantin, eh sekarang dianter pulang."
Alea mengiyakan, itu benar kemajuan. Tapi Alea bahkan tidak meminta kemajuan secepat ini. Ah tepatnya ia harus bersyukur.
"Tapi kalo boleh jujur lo aneh deh Le, kenapa gitu kok bisa suka Wooyoung? Dia kan brisik, jahil, langganan hormat depan bendera juga, terus—"
Alea memotong kalimat Doyeon, "Doy mau lo sebutin berjuta fakta tentang dia juga gua gak tau alesan pasti kenapa gua suka dia. Emang lo tau alesan lo suka Lucas?"
Doyeon terlihat berpikir, "Ya.........engga sih."
Yeri memutar bola matanya, "Yang begini nih, bibit bucin"
"Yaelah ngaca, Yer! Sebucin apa lo sama Hangyul" Sahut Doyeon disusul tawa Yeri.
Alea dan Mina pun ikut tertawa mengingat betapa bucinnya Yeri dengan Hangyul —Pacarnya di sekolah sebelah.
"Hubungan lo sama Mark gimana Min? Baik-baik aja kan?" Tanya Yeri.
Mina tersenyum pahit, "Ya ... gitu"
Tanpa Mina mengatakan lebih jauh, ketiganya paham maksudnya. Memiliki hubungan dengan Ketua OSIS sekolah memang tantangan terberat karena peraturan melarang Ketua OSIS untuk memiliki pasangan.
Alasannya simple, Ketua OSIS harus memberi contoh yang baik.
Ya, alasan seperti ini masih berlaku di sekolah ini.
Sebenarnya tidak ada konsekuensi yang diperoleh, tapi Mina masih bisa berpikir jernih untuk tidak mengotori nama Mark dengan tindakan bodoh untuk open public. Di lain sisi, posisi Mina yang seorang Ketua PMR juga menambah rumit.
Belum lagi mulut-mulut julid dan barisan penggemar Mark yang tidak bisa membiarkan hal ini terjadi.
Jadilah Mina dan Mark menjalani semuanya diam-diam dibelakang. Benar-benar hati-hati karena nama mereka berdua yang dipertaruhkan.
Tentang hubungan mereka berdua pun hanya kami bertiga —aku, Doyeon, Yeri—yang tahu untuk meminimalisir bocornya berita ini. Entah dari sisi Mark, siapa yang tahu, yang jelas hubungan ini classified untuk orang-orang yang dipercaya keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way: Jung Wooyoung [UNDER CONSTRUCTION]
Fanfiction"Kalo lo cuma tau Wooyoung yang brisik sama ketawa doang, lo belum kenal dia"