Hyunsuk: BERANI SUMPAH GUE. TADI BENERAN ADA ORANGNYAAA
Yohan: Lo nggak bisa desak pihak rumah sakitnya buat ngomong apa?
Yohan: Mark juga nomernya nggak aktif kenapa sih anjir
Changbin: Gue nanya ke Yeri Doyeon juga pada kaga tau
Wooyoung melempar handphonenya asal.
Kesabarannya habis.
Benda pipih itu berakhir tergeletak di lantai mobil entah bagaimana nasibnya ia tidak peduli. Rusak pun ia mampu membeli bahkan keluaran terbaru.
Tangannya memukul kemudi mobil kesal. Emosinya benar-benar meluap sekarang. Kenapa sih? Kenapa sesusah ini? Kenapa ia seakan tidak diperbolehkan melihat gadis itu?.
Meskipun secuil dari bagian hatinya merutuk dirinya karena tidak ikut mengunjunginya tadi pagi. Sok sok an ingin mengunjunginya sendiri.
Ia berdecak kasar kemudian matanya kembali tertuju pada rumah warna abu-abu di depannya.
Rumah itu kosong.
Gerbang yang biasanya terbuka sekarang tertutup rapat. Satpam yang biasanya menunggu di depan rumah pun tak terlihat. Pintu rumahnya sama tertutupnya. Bahkan di sore hari seperti ini, lampu rumah tersebut masih padam. Semakin meyakinkan Wooyoung bahwa gadis itu tidak ada di rumahnya.
'Dimana sih? Lo bukan sengaja ngindarin gue kan?'
Ia melemparkan badan ke jok mobil dengan helaan nafas berat. Pikirannya penuh. Sangat penuh hingga rasanya bisa meledak saat ini. Sesak di hatinya pun memerlukan pelepasan.
Lelaki itu perlahan mengambil handphonenya yang ternyata retak di beberapa sisi. Ia tak peduli, kembali membuka aplikasi panggilan telepon namun tertegun begitu saja saat melihat 31 panggilan sudah ia lakukan ke nomor yang sama. Nomor gadis itu. Ia memejamkan matanya sejenak kemudian mencari room chat nya bersama Alea lalu menekan icon speaker di bagian kanan bawah layar.
Melakukan voice note.
"Ini gue. Lo...dimana? Kok di rumah sakit nggak ada? Rumah lo juga sepi. Lo baik-baik aja kan? Kalo lo denger voice ini, gue cuma mau ngasih tau kalo.... sekarang.... gue..." Wooyoung menjeda untuk menelan ludahnya susah payah, "Gue... Kangen sama lo. Jadi kalo lo udah denger voice note ini, tolong bales chat gue ya. Cepet sembuh"
Tapi voice note itu tidak bertahan lama. Tangannya dengan cepat mengklik tanda hapus pada voice note tersebut.
Membiarkan voice note itu menjadi suara yang tidak pernah didengar oleh siapapun kecuali dirinya sendiri.
***
Tangan sang Mama melambai di depan wajah anaknya yang sedang melamun menatap makan siangnya, "Mas? Mas? MAS!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way: Jung Wooyoung [UNDER CONSTRUCTION]
Fanfiction"Kalo lo cuma tau Wooyoung yang brisik sama ketawa doang, lo belum kenal dia"