Enam siswa SMA itu duduk di ruang tunggu IGD dengan bahu lemas dan wajah khawatirnya masing-masing. Orang-orang yang melewati mereka menatap tak tega melihat keenamnya duduk berdampingan dengan ekspresi yang hampir sama, berharap cemas.
Yunho memandang kosong ke depan sambil menggenggam erat seragamnya yang penuh bercak darah. Doyeon, Mina dan Yeri terlihat membersit hidung membuang sisa-sisa tangisan, tak tega melihat temannya tak sadarkan diri dengan darah yang banyak keluar dari hidungnya. Yohan dan Changbin juga tak terlihat lebih baik, raut cemasnya tercetak jelas. Hyunsuk walaupun tak begitu dekat dengan Alea juga merasa ikut sedih melihat sosok yang biasa mengomelinya itu terbaring tak berdaya apalagi ditambah absennya salah satu sahabatnya disini.
Namun Hyunsuk tidak bisa diam saja melihat keadaan ini. Setidaknya mereka harus tetap kuat untuk mendukung temannya di dalam sana.
"Jangan mellow gini lah nanti dia sedih punya temen cupu kaya kalian" Katanya lalu disambut tatapan tajam yang lain.
Ia menghembusakan nafas lalu membalas tatapan teman-temannya, "Kalo Alea liat kalian begini, dia pasti sedih karena bikin kalian kepikiran" Lanjutnya kemudian. Kelima temannya tenang kembali.
Samar-samar terdengar langkah cepat menghampiri keenamnya.
"Arsha mana??" Tanya Mark dengan nafasnya yang masih tersenggal diikuti Wooyoung disampingnya.
"Lagi ditanganin di IGD, Mark. Lo masuk aja dah, tadi suster bilangnya kalo udah ada perwakilan keluarga disuruh masuk" Jawab Changbin.
Mark Menggeleng, "Nggak, gue telfon Kak Hyunjae lagi coba" Kata Mark lalu menjauh menelfon.
Tatapan mata Yunho berubah dingin begitu saja saat melihat Wooyoung berdiri menatap pintu IGD yang tertutup rapat, kakinya melangkah mendekat pada Wooyoung.
"Masih punya nyali lo kesini hah?!" Seru Yunho.
Keenamnya tersentak kaget, termasuk Mark yang langsung menoleh dengan handphone di telinganya. Beberapa pasang mata juga mulai memperhatikan mereka.
Wooyoung menelan ludah, "No dengerin—"
"DENGERIN APA BRENGSEK!!" Yunho berseru marah sambil menarik kerah seragam Wooyoung. Yohan, Changbin, Hyunsuk dan Mark yang sadar situasi langsung melesat maju menahan Yunho sebelum bertindak lebih.
"No jangan gini" Kata Yohan sambil menarik tubuh tinggi Yunho dibantu Hyunsuk dan Changbin.
"Kalem No, ini di Rumah Sakit" Kata Changbin dan mencoba melepas tangan Yunho yang mencengkeram kuat seragam Wooyoung.
"Kenapa sih kenapa?" Tanya Yeri yang mendekat takut-takut dengan Doyeon dan Mina.
Yunho mendengus keras lalu melepas kerah seragam Wooyoung dengan sedikit mendorongnya hingga Wooyoung termundur beberapa langkah, "Lo pikir gue bisa tenang liat Alea kesakitan begini dia malah pelukan sama cewek lain?! Kepala lo masih ada otaknya nggak sih Yong?!" Katanya sedangkan Wooyoung hanya menunduk diam.
Satu alis Doyeon meninggi, "Maksudnya?" Tanya Doyeon untuk memastikan pendengarannya.
Yunho melengos membuang muka, "Tanya sendiri sama dia, ngapain aja dia sama Nancy tadi"
"Yong?" Tanya Mark.
Wooyoung mendunduk dan menelan ludahnya susah payah, "I-iya tadi...tadi gue..meluk Nancy"
Semua orang membulatkan mata mendengar jawaban tak terduga ini termasuk Yunho, tujuannya meminta penjelasan adalah berharap mendengar penjelasan bahwa apa yang ia lihat adalah salah tetapi justru sebaliknya.
Yunho merutuk dalam hati. Setidaknya jelaskan sedikit kebohongan tidak apa-apa, itu akan lebih baik dan menenangkan daripada ia jujur disituasi seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way: Jung Wooyoung [UNDER CONSTRUCTION]
Fanfiction"Kalo lo cuma tau Wooyoung yang brisik sama ketawa doang, lo belum kenal dia"