Cerita hidupku tak seberuntung dan sebahagia kalian.
-Thafa
_______Jangan lupa buat selalu tinggalin jejak☺ oke?
_______________Flashback On
Ini sekitar 12 tahun yang lalu, waktu itu anak sekitar 5 tahun sedang menghampiri sahabatnya yang juga seusia dengannya, yang sedang bermain boneka di halaman rumahnya.
"Dara, Aku boleh ikut main nggak?"
"Nggak! Kamu kan gak punya boneka." Tolak sahabatnya itu.
"Tapi kita kan sahabat. Boleh dong pinjamin Thafa boneka kamu satu."
"Nggak boleh! Boneka aku sudah di pakai semua."
"Satu aja, boleh yah? Aku juga mau ikut main sama kamu." Pinta Thafa kepada sahabat masa kecilnya itu.
"Kalo kamu mau ikut main, sana gih! Kamu minta beliin boneka dong sama ibu kamu."
Thafa tersenyum kecut mendengar jawaban ketus dari sahabatnya itu. Kemudian berlari mengarah rumahnya, karena kebetulan rumah mereka bersebelahan yang hanya dibatasi sebuah tembok.
"Ayah?" Panggil Thafa pada ayahnya yang masih sibuk berkutat dengan laptopnya.
"Hm."
"Boleh Thafa minta dibeliin boneka seperti Dara nggak? Thafa mau ikut main, tapi gak punya boneka."
"Kamu tidak liat saya sedang apa? Udah! Minta sama ibu kamu aja. Saya lagi sibuk kerja ini. Jangan ganggu saya!" Desis Athala, mengusir Thafa.
Thafa menurut. Kemudian pergi menghampiri ibunya yang sedang asyik mencat kukunya di ruang santai.
"Bu, Thafa minta dibeliin boneka seperti Dara dong. Thafa juga mau ikut main sama Dara."
"Apa? boneka? Udah! Minta sama ayah kamu aja. Saya lagi sibuk nih. Jangan ganggu deh!"
"Tapi ayah bilang minta sama Ibu aja."
"Kamu masih kecil udah membantah yah. Lagian untuk apa boneka-bonekaan? Udah dikasih makan itu juga syukur." Bentak Abriana menatap tajam Thafa.
"Tapi Bu, Thafa cuman mau ikut main sama Dara."
"Ingat yah! Kamu itu hanya anak yang tidak pernah diinginkan kehadirannya. Karena kamu, masa muda saya hancur. Saya terpaksa nikah muda hanya karena kamu." Bentak Abriana dengan nada tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilemma ✓
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Jika orangtuaku tidak menginginkanku dan kamu ternyata bukan milikku, lantas atas tujuan apa kakiku berpijak di bumi? Karena sepertinya, langitlah yang lebih menginginkanku dan tanahlah yang akan tulus mendekapku. ~ Startin...