Terkadang, ada hal yang tak perlu diketahui dan diceritakan ke orang lain. Bukan karena ingin menyembunyikan, hanya saja sebagian orang yang bertanya hanya ingin sekedar MENGETAHUI bukannya PEDULI.
- Thafana Ailinindya Athala
____________Pastikan sebelum membaca, reader udah vote, comment, and share!
Udah? Kalo belum, cus di udahin:)
Jangan lupa liat mulmed!
_____________________"Alhamdulillah, tabungan gue selama dua minggu lebih kerja udah lumayan." Ujar Thafa, yang saat ini sedang memegangi celengan ayam miliknya.
"Semoga aja, uangnya cukup buat beliin ibu kado."
Karena hari ini Ia libur kerja, maka untuk meluangkan waktu Ia bertekad untuk pergi joging sore, seperti biasanya. Selain untuk melepaskan beban fikiran, aktivitasnya ini juga bermanfaat untuk kesehatannya.
Thafa mulai bersiap untuk joging, mulai dari memakai pakaian olahraga, topi serta tas kecil yang berisi obat-obatan, sebagai siaga sewaktu-waktu ada apa-apa. Karena merasa sudah siap semua, ia bergegas menuruni tangga rumahnya, kemudian menghampiri mbok yang sedang cuci piring di dapur.
"Mbok?"
"Eh, Non Thafa. Mau jogging lagi, Non?" Tanya Mbok Minah menghentikan aktivitasnya.
"Iya nih Mbok, makanya Thafa kesini mau pamit dulu." Jawabnya, menuangkan air putih ke gelas lalu meminumnya.
"Oh, kalo gitu Mbok siapkan air minumnya Non dulu yah?"
"Oke Mbok." Jawab Thafa meletakkan tangannya di dahi seraya hormat. "Kalo gitu, Thafa tunggu diluar yah?" Lanjutnya dibalas anggukan oleh Mbok.
Tak butuh lama. Mbok Minah sudah membawakan sebotol air minum pada Thafa yang udah nunggu di depan. "Non? Ini minumnya," gumam Mbok Minah.
"Makasih ya mbok." Thafa menerima botol air tersebut. "Kalo gitu Thafa jogging dulu, assalamualaikum." Lanjutnya menyalimi tangan kana mbok Minah.
"Waalaikumsalam." Jawab Mbok Minah seraya tersenyum manis.
•••
Matahari hampir tenggelam. Sudah cukup lama Thafa mengelilingi taman sendirian. Taman yang tak jauh dari lokasi tempat tinggalnya. Sesekali Ia mengusap keringat yang membanjiri wajahnya dengan sapu tangan yang disampirkannya di leher.
"Capek banget. Istirahat di sini dulu deh." Monolognya sambil meminum air yang dibawanya tadi, sembari duduk di bangku kayu ujung taman.
Jujur, Thafa adalah tipe orang yang sangat malas berolahraga. Tapi karena penyakit yang diidapnya sekarang, memaksa dirinya harus melakukannya.
Thafa melirik jam tangan hitam ditangannya. "Udah jam 05 sore, pulang deh takut kemalaman."
Karena tak memperhatikan jalan, Thafa tak sengaja menabrak seseorang yang juga terlihat sedang terburu-buru.
Alhasil, seseorang beserta barang belanjaan yang dibawanya terjatuh. Thafa yang memang tak sengaja, mencoba membantu orang tersebut untuk berdiri, lalu membantunya memunguti belanjaan orang tersebut.
"Ma-maaf ya Tante. Saya benar-benar tidak sengaja." Cicit Thafa, memunguti kantong-kantong kresek yang berserakan.
"Gapapa nak. Lagian ini juga salah saya yang terlalu buru-buru sampai-sampai gak liat ada kamu tadi." Balasnya memegangi tumit yang sedikit berdarah. Karena tadi thafa menabrak orang tersebut dengan berlari, alhasil orang tersebut mengalami luka kecil akibat tergores di aspal jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilemma ✓
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Jika orangtuaku tidak menginginkanku dan kamu ternyata bukan milikku, lantas atas tujuan apa kakiku berpijak di bumi? Karena sepertinya, langitlah yang lebih menginginkanku dan tanahlah yang akan tulus mendekapku. ~ Startin...