.
.
.
.
.
Lucas dan Jungkook sekarang menatap Minha dengan pandangan berapi-api. Semalaman gadis itu menghilang, setelah membuat Jungkook menciptakan keributan di pesta itu. Untungnya, Hoseok yang juga ikutan panik saat tahu alasan Jungkook mengamuk buru-buru membubarkan pestanya dan ikut mencari gadis itu, dan gadis itu sama sekali tidak bisa ditemukan dimanapun.
Setelah berpanik-panik ria karena tidak menemukannya dimanapun, Minha kini datang dengan tidak tahu malunya keperusahaan dengan wajah polos tanpa dosa yang dia punya.
"Oke, sekarang dosa apa yang sedang aku perbuat pada kalian? Apa-apaan tatapan itu?" tanya Minha, risih dengan pandangan menelisik mereka.
"Kau itu ya, suka sekali menghilang tanpa jejak! Kemana kau kemarin malam?" tanya Lucas, membuat gadis itu sedikit tersentak mendengarnya.
"Hanya itu? Kenapa kalian sampai berpikir aku kenapa-kenapa? Bisa saja kan aku tidur dikamar hotel karena merasa diriku sudah sangat mabuk? Ya tuhan."
"Pertama, disana ada Kim Taehyung. Kedua, Jung Hoseok juga ada meskipun sekarang aku tidak yakin dia berbahaya atau tidak. Ketiga, kau hilang tanpa kabar tanpa memberitahu Jungkook! Dan keempat, tidak ada tamu untuk nama Choi Minha saat kami mengecek resepsionist. Kalau kau mabuk, kau bisa pergi ke hotel mana lagi selain hotel itu semalam, hah?" Lucas, bertubi-tubi.
Minha berdecak. Merasakan dirinya terpojok sekarang oleh kedua orang didepannya ini. "Ini tidak ada urusannya dengan kalian. Lagipula, kalo aku dalam bahaya, aku pasti akan memberi tanda. Jadi kalian tidak perlu seriweuh ini."
"Minha. Seriously, tolong katakan apa yang terjadi semalam. Jika itu tidak penting, kenapa tidak kau katakan saja? Dan kalaupun kau khawatir kalau aku tidak akan menerimanya, maka aku berjanji padamu, aku tidak akan menekanmu apapun itu," janji Lucas, sambil menatap gadis itu, serius.
Minha menatap Lucas yang menatapnya serius, menunggu gadis itu bercerita. Lalu matanya beralih ke Jungkook yang ikut-ikutan menatapnya serius. "Jung—"
"Jika kau berniat berkata aku tidak boleh mendengarkan karena aku masih kecil, aku akan kembali kepada Seokjin hyung. Untuk apa aku disini jika kau hanya menganggapku sebagai anak-anakanmu semata? Aku dilatih bertahun-tahun dipelatihan bersenjata bukan untuk menjadi bayimu," tukasnya, tajam.
Minha lalu hanya menghela nafas berat. "Oke. Jadi semalam, Taehyung tahu kalau aku punya bipolar, dan dia memanfaatkannya," ucap gadis itu, lemah.
Lucas memasang wajah terkejut, sementara Jungkook berubah menjadi wajah bingung.
"Kau punya bipolar?" Lucas bertanya.
Dan Jungkook menyambung. "Apa itu bipolar?"
Minha membuang mukanya kesamping. "Dua kepribadian. Tidak parah, kok. Karena aku sadar betul apa yang aku lakukan saat kepribadianku berganti dan lumayan bisa mengontrolnya, meski tidak bisa untuk menguasai itu sepenuhnya."
"Dua kepribadian? Mak-maksudmu?"
"Ya Tuhan, sebenarnya aku tidak ingin ada siapapun yang tahu akan hal ini, tapi pada akhirnya aku ternyata cerita juga," ratap gadis itu. "Jadi, yah... Aku punya bipolar sejak Namjoon meninggalkan aku. Bukan karena stress atau apa, tapi dia yang melakukan sesuatu ketubuhku. Selain memasukkan chip, dia juga menyuruhku meminum entah apa dan sejak saat itu aku jadi begini."
"Brengsek itu!" geram Lucas.
"Hyungwon dan Soobin pernah berkata kalau dulu aku sering menangis ketika pulang dari sekolah kan? Mereka juga mengataiku princess, putri manja, dan juga gadis kecil, cengeng, dan yang lainnya meski aku sudah tumbuh seperti ini. Kau mengira dulu mereka hanya bercanda untuk meledekku, kan? Tapi nyatanya, itu dulu benar adanya. Dan aku berubah begini karena Namjoon." Minha meletakkan tangannya diatas meja itu. Mencoba mengenang saat Namjoon melakukan itu padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexiest Mafia [NC18+]✔
FanfictionMature content⚠️ "Minha itu sangat kuat dan mendominasi, setidaknya sampai dia dihadapkan pada Kim Taehyung." Mustahil bagi gadis sempurna seperti Choi Minha untuk punya satu pria. Tapi ketika dia dihadapkan pada pilihan untuk menikahi salah satuny...