11. Kidnapped

1.7K 131 0
                                    


Author mature : ksenpaii27
Boleh difollow, lagi sibuk tugas kuliah, jadi dia nulis ff nc ini gua bantu. Bantu lurusin alur dan penulisan.

.

.

.

Aku bangun saat merasakan sesuatu dibawahku menusuk-nusuk diriku. Oke, aku tahu itu apa. Pasti Kai yang memasukkan miliknya lagi saat aku bilang aku lelah dan mau tidur. Pantas rasanya mengganjal. Entah kenapa dia betah sekali berada didalam diriku. Tapi lucu, sih.

Aku perlahan mengeluarkan miliknya dari milikku, lalu mendudukkan diriku ditempat tidur besar. Aku sempat menuduh Kai membuat ruangan ini untuk menyetubuhi rekan kerjanya yang terpesona dengannya seperti si bule genit itu. Tapi Kai langsung menggeleng dan menghentakku reflek kala itu, dia bilang, ruangan ini dia pakai untuk dirinya sendiri jika lembur dikantor. Baru aku wanita pertama yang dia ajak melakukan kopulasi disini.

Aku terharu lagi.

Aku menatap miris baju kerjaku yang dirobek pacarku yang brutal itu. Aku jadi tidak punya pilihan lain, selain menelepon sekretarisnya untuk memintanya menyiapkan baju wanita untukku. Aku malu sekali saat mengatakannya. Dia pasti sudah menebak apa yang baru saja aku lakukan dengan Kai, tapi aku tidak punya pilihan. Salahkan aku yang lupa membawa ponselku, jadi aku tidak bisa menelepon Lucas.

Kai baru saja tidur 10 menit lalu, tidak tega aku membangunkan dia, tapi gara-gara aku, dirinya sudah melewatkan makan siang tadi. Aku tidak tenang jika dia tidak makan siang begini. Apalagi dia masih punya segudang list yang harus dikerjakan. Tidak seperti aku, pekerjaanku lebih sering memantau kelapangan bagaimana orangku bekerja, jadi aku bisa sekalian jalan-jalan.

Setelah menerima setelan gaun diatas lutut yang lebih mirip baju remaja itu dari sekretarisnya, aku membangunkan Kai. Aku tepuk pipinya. Dia tidak bangun, hanya menggumam kecil lalu tidur lagi. Apa aku remas saja miliknya, ya? Biar dia bangun. Tapi aku takut yang bangun bukan hanya dia saja nantinya, jadi aku mengubur ide itu.

Sekarang ide terakhir, aku kecup bibirnya. Kugigiti bibir bawahnya, sampai dia mengaduh lalu membuka mata. "Sayang." dia memanggilku dengan suara serak. "Kenapa kau sudah rapi? Jangan pergi dulu," katanya, sambil menarik tanganku dan membalas lumatanku.

"Kita yang pergi. Kau belum makan siang, kan? Ayo kita makan dulu," ajakku.

"Oh begitu? Oke, aku siap-siap dulu," katanya, sambil mendudukkann dirinya dikasur.

"Basuh dirimu dulu, aku tunggu diluar, ya," kataku.

"Iya."

Aku tersenyum, pacarku lucu sekali jika baru setengah bangun begini.

.

.

.

"Gila, Hyungwon, lihat dia. Jadi dongo setelah berpacaran!" sinis Soobin, menatapku dengan pandangan mengejek saat aku baru saja menginjakkan kaki dirumah papa.

Aku tidak memedulikan sinisan kakak keduaku itu, lalu aku menghampiri Hyungwon yang menatapku, ramah. "Selamat datang, princess.

Seluruh orang dirumah ini, dan kakak pertamaku memanggilku dengan sebutan itu. Kecuali Soobin. Dia bilang aku tidak cocok dengan sebutan itu. Katanya aku brutal dan tidak cewek sekali, soalnya.

Ngomong-ngomong, aku dan kakak-kakakku sengaja dipanggil kemari oleh papa. Katanya ada hal penting yang mau dia katakan. Itu yang dia bilang pada kakak-kakakku. Tapi dia cuma bilang kepadaku kalau dia merindukanku makanya menyuruhku datang.

Sexiest Mafia [NC18+]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang