26. Can We Play?

1K 116 1
                                    

.

.

.

.

Setelah dua jam mengomeli Minha, Jungkook meminta wanita itu menemaninya membeli susu pisang. Yang banyak, dan menemaninya seharian dikamar. Sebagai seseorang yang bersalah, Minha hanya bisa menurutinya saja. Dia merada bersalah pada anak itu, karena membuatnya khawatir semalaman.

Karena sudah tidak mungkin berbohong bahwa dia ketiduran ditempat lain lagi, jadi dia ceritakan yang sebenarnya, dengan sedikit penggubahan dan kebohongan. Dia hanya bilang bahwa dia memang menghabiskan waktu bersama seorang pria malam itu, dan itu bersama Namjoon. Alasannya? Dia hanya bilang bahwa cinta lama bersemi kembali. Jadi, Jungkook hanya bisa mendumel kesal sembari meminta ini itu seharian untuk penebusan dosa ibunya itu.

"Mom, kau yakin akan kembali bersama dia?" Jungkook bertanya lagi, setelah setengah jam fokus pada gamenya, mengabaikan Minha yang sedang memberi makan pou diponselnya. Definisi main bareng, walau gamenya berbeda.

Minha hanya mengangkat bahu, tidak peduli. "Entahlah, menurutmu bagaimana?" tanya Minha, balik.

"Kalau menurutku sih, sama Seokjin hyung aja, sih," jawabnya.

"Ck."

"Tapi kalau kau tidak mau dengan Seokjin hyung, aku setuju saja sih kalau kau balikan sama Namjoon hyung." sambungnya.

Minha menggerakkan kepalanya yang dia senderkan dibahu Jungkook. Tunggu, sejak kapan dia memanggil Namjoon dengan sebutan hyung? "Oh ya, kenapa?"

"Seokjin hyung cerita semalam," mulainya. "Jika Namjoon itu sebenarnya diharuskan menyelesaikan tiga misi untuk tugas akhirnya menjadi pemimpin dari RM group, tapi dia hanya bisa menyelesaikan dua misi saja, dan karena dia tidak mau menyelesaikan misi ketiga, dia terpaksa harus dicambuk seratus kali, dipasung sebulan hanya dengan satu roti dan segelas air perhari, dan juga menghindar dari 50 tembakan beruntun."

Minha terdiam. Kaget, karena dia cukup ngeri membayangkan hal itu. Sebenarnya misi seperti apa yang dia tolak? "Hah? Kenapa? Memangnya, misi apa yang dia tolak?" tanyanya.

"Misi yang dia tolak adalah, menyerahkan gadis yang dia cintai kepada pemimpin sebelumnya. Seokjin hyung bilang, demi gadis itu, Namjoon rela menjalani semua konsekuensi itu. Bekasnya masih ada, apa kau melihatnya tadi malam?" tanya Jungkook, lagi.

Dia menggeleng. Karena memang dia tidak mau membuka baju Namjoon semalam, jadi dia tidak tahu tentang luka-luka itu.

"Yah, pokoknya begitu. Dan Seokjin hyung bilang, dia segitunya mencintaimu, sampai rela disiksa seperti itu. Dia takut kau akan ditemukan oleh pemimpin sebelumnya, jadi dia tidak menghubungimu lama sekali, tapi sebagai gantinya, dia memerintahkan Seokjin hyung yang awalnya tinggal di Swiss ke Korea untuk menjagamu, itu sebabnya kalian bisa jadi abang adik angkat, kan? Melihat ketulusannya itu, aku jadi sedikit mengurangi penilaian bodohku padanya."

Oke.

Jadi,

Yang salah adalah Minha?

"Kook."

"Hm?"

"Jika kau melakukan sesuatu kesalahan pada seseorang karena salah paham, apa yang akan kau lakukan?"

"Aku akan minta maaf."

"Sungguh?"

"Iya."

"Bagaimana kalo tidak usah saja?"

"Melihat caramu bicara, aku tebak kau baru saja menyakiti Namjoon dengan mulut berbisamu itu kan, mom?"

Minha meneguk ludah.

Sexiest Mafia [NC18+]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang