.
.
.
.
Jimin membawaku masuk kekolam. Dingin air membuatku sejenak menjadi lebih tenang, dan sedikit mengigil. Hellow? Ini masih pagi, dan mereka malah mengajakku berenang. Sedikit info saja, aku lumayan tidak tahan dengan dingin. Aku bahkan bisa flu dengan mudah saat musim hujan.
Jimin mengambil posisi disudut kolam, dengan aku didepannya yang sedang berciuman dengan Chanyeol. Sudah kubilang, kan. Mereka sangat suka pada bibirku. Mereka bahkan tidak membiarkanku bernafas dengan baik, memburu bibirku terus menerus.
Remasan-remasan halus kasar Jimin membuatku melenguh disela ciumanku dan Chanyeol, dan aku tahu jika pria itu merasa tersulut untuk membuatku lebih bergairah. Dia merangkul bokongku, meremasnya, lalu meraba-raba miss v-ku.
"Ahhh-" aku mendesah saat dia memasukkan jarinya kesana. Kebawah sana, dan mengeluar masukkannya dengan lembut. Sialan, dia sengaja memancingku. Kulihat wajah Chanyeol yang sinis memandangku, seolah menunggu perintahku. Aku memeluk leher pria itu, lalu berbisik ditelinganya setelah aku meninggalkan dua jilatan halus disana, "Faster, Daddy..."
Seperti orang gila, dia mengin out-kan jarinya dengan cepat, membuatku jadi semakin menginginkan sesuatu yang lebih didalamku.
Jlebb
Aku kaget saat sesuatu masuk ke vaginaku lewat belakang, dan bisa kulihat Chanyeol menggeram kesal karena Jimin mendahuluinya memasukiku. "Sialan, Park Jimin... Bagian depan milikku, brengsek."
Jimin tersenyum sinis, "Aku sudah tidak tahan, kak. Hahaha, maafkan aku, sebentar saja, kok." Chanyeol mendengus kesal, lalu dia memilih fokus menciumku karena area depanku sudah dijamah Jimin.
Sementara Jimin menggenjot milikku dari belakang, aku memilih fokus melayani Chanyeol. Kasihan dia, payudara dan milikku dijamah Jimin dua-duanya, jadi dia hanya bisa fokus pada bibirku. Dari sifat mereka berdua ini, aku bisa menebak walau luarnya Jimin terlihat lembut, dia adalah orang yang paling egois diantara mereka berdua. Dan Chanyeol, meski terlihat tidak sabaran, dia sepertinya orang yang paling sering mengalah. Lain kali aku harus menilai orang tidak dari cover-nya. Pasti.
Aku merangkul Chanyeol dengan intim. Memilih melayaninya karena adiknya sudah menguasai tubuhku. Kuraba dadanya dari dalam air. Kusentuh putingnya yang lurus, dan dadanya yang bidang. Tubuh si batu itu sangat bagus, aku akui. Tipe idealku, ngomong-ngomong. Aku suka pria tinggi yang sanggup membuat leherku mendongak sakit saat menatapnya-meski tidak saat mereka sedang bicara denganku diluar ranjang-karena saat aku dibawah kuasa mereka, aku terlihat seperti tawanan karena tubuh tinggi dan berotot mereka, dan aku akui, itu menambah gairahku saat bercinta.
Tanganku yang masih meraba-raba tubuhnya perlahan turun, kemiliknya yang berada dibawah. Aku tersenyum puas kala Chanyeol mendesah saat aku menyentuh kepala miliknya, dan mengurutnya sensual.
"Hhhh-" aku masih tidak bisa melupakan milikku yang serasa penuh karena Jimin, dan berusaha fokus mengurut milik Chanyeol. Aku mainkan kepala miliknya sensual, sambil mengurutnya kedepan dan kebelakang, jujur saja, miliknya itu besar dan panjang sekali, aku jadi ingin cepat-cepat memasukkannya kedalam milikku.
"Hatchih!" bersin kecilku membuat mereka sedikit tersadar dari nafsu mereka, dan sekarang menatapku khawatir.
"Kau sakit?"
Aku menggeleng. "Aku hanya lumayan tidak tahan dingin, hatchih!" lalu, satu bersin lagi, membuat Jimin buru-buru mengambil sesuatu entah apa-yang berada didekat kolam, dan memencet tombol warm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexiest Mafia [NC18+]✔
FanficMature content⚠️ "Minha itu sangat kuat dan mendominasi, setidaknya sampai dia dihadapkan pada Kim Taehyung." Mustahil bagi gadis sempurna seperti Choi Minha untuk punya satu pria. Tapi ketika dia dihadapkan pada pilihan untuk menikahi salah satuny...