.
.
.
Minha dan Lucas sengaja menampakkan diri untuk menandatangani proyek yang diadakan oleh Hyungwon hari ini. Sebenarnya Minha sudah menola dengan keras karena mengganggap Lucas belum sembuh total. Tapi, bagaimanapun, Lucas bersikeras bahwa dia tidak mau tugasnya digantikan. Dan Minha tidak bisa melakukan apa-apa untuk yang satu itu.
Sebenarnya, Hyungwon baru pertama kali melakukan kerja sama dengan adiknya sendiri, karena memang Minha tidak akan pernah mau. Pasalnya, jika sudah menyangkut dirinya, seluruh anggota keluarganya selalu saja mengalah. Mereka akan menyetujui kesepakatan kalaupun kesepakatan yang Minha buat terkesan seperti lintah darat-dan mereja juga akan menolak jika kesepakatannya merugikan Minha-yang intinya, bahwa mereka selalu saja mendahulukan Minha dalam hal apapun.
Minha tidak suka itu. Kalian ingat 'kan, kalau dia pernah bilang jika dia paling benci dianggap lemah dan didahulukan?
Sengaja mengatur acara publik seperti itu, mengundang banyak orang, dan Minha bisa pastikan jika Namjoon pun tahu acara ini. Rencananya adalah-menunjukkan pada Namjoon bahwa dia sudah mendapatkan pengganti pria itu-yang artinya Minha sudah tidak mengharapkan pria itu lagi. Jika pria itu mengajak perang, gadis itu juga tidak akan pernah takut. Karena dia tahu Namjoon sejak dulu selalu melakukan hal-hal yang paling menguntungkan buatnya.
Jadi, jika memilah dari sisi keuntungan, Namjoon hanya membuang-buang waktu jika memutuskan untuk mengibarkan bendera perang. Apalagi dia tahu jika keluarga Choi itu sangat mendominasi di Asia, cukup merepotkan jika diperangi. Dan kalaupun dia memenangi peperangan, maka secara tidak langsung Namjoon juga mempersulit diri sendiri dan juga pebisnis kecil lain karena sudah mematikan rantai usaha dan kerja sama yang seperti induk di Asia itu.
"Euw, siapa yang dicium si gila itu?" Minha mendekati kakaknya yang tengah menyesap wine dengan nikmat, menatap kearah Soobin yang sudah menciumi rakus seorang wanita.
"Kau tidak tahu? Putri kecilnya presiden kita, namanya Moon Soora," jelasnya.
"Terlihat seperti jalang."
"Memang." Hyungwon memanggil pelayan untuk memesankan tequila kesukaan adiknya, sembari menikmati winenya yang masih tersisa di gelas. "Baru kali ini ada yang beranggapan jika Soora itu jalang dalam sekali lihat. Siapapun orang yang menanyakan mereka padaku mengira kalau Soobin yang menjebak Soora, tahu?"
Minha mengangguk pahan akan hal itu, "Dia terlihat tidak mau dilecehkan oleh Soobin, tapi tangannya meremas ujung jas Soobin, cih, jalang dengan cara menggoda yang klasik."
Hyungwon tertawa, "Coba tunjukkan padaku bagaimana caranya menggoda yang benar? Aku penasaran, adikku."
Minha mengerjap genit pada kakaknya, lalu terkekeh. "Aku menatap kemereka saja, mereka sudah tergoda, kakak. Kau tahu benar jika rupa adikmu ini saja sudah menggoda, hahaha."
Hyungwon menyetujui ucapan adiknya itu, "Kau benar." dia mengangguk-anggukkan kepalanya, paham. "Lalu, coba kau dekati dia. Aku sedang memperebutkan kontrak kerja samanya dengan Soobin. Taruhannya itu 10 miliar, akan kubagi padamu jika aku dapat."
Minha menatap Hyungwon dengan tatapan seolah-olah tidak percaya. "Sshh, kau pikir aku siapa, huh? Gampang. Jadi, siapa yang akan kurayu?"
Hyungwon menunjuk kearah seorang pria tampan yang tengah sibuk menyesap wine-nya, Kim Taehyung. Omg, seriously? Minha sampai membuka mulutnya lebar saking tak percayanya, menatap sosok tampan dengan wajah dingin yang sulit ditebak itu.
"Dia?"
"Kenapa? Kau yakin tidak bisa, ya?"
Sangat gampang jika hanya dia, batin gadis itu, remeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexiest Mafia [NC18+]✔
FanfictionMature content⚠️ "Minha itu sangat kuat dan mendominasi, setidaknya sampai dia dihadapkan pada Kim Taehyung." Mustahil bagi gadis sempurna seperti Choi Minha untuk punya satu pria. Tapi ketika dia dihadapkan pada pilihan untuk menikahi salah satuny...