;
Aku sampai dikampus dengan nyawa yang sudah diatas kepala, sementara sibrengsek Lucas melenggang keluar dari mobilnya seraya menarik kerah bajuku dengan jahatnya. Ya Tuhan, untung dia temanku...
Soyoung dan Hyunrae yang hendak menyapaku kaget ketika Lucas mendorongku kearah mereka seperti memberikan sebuah barang, "Nih, temen kalian. Jaga baik-baik, jangan biarin keluyuran lagi," kata dia, lalu dia pergi kegerombolan teman-temannya yang luar biasa tampan itu.
"Diapain kau?" tanya Soyoung, menyelidik.
"Diajak ke ujung maut. Huft." aku menopang tubuhku pada Hyunrae, dan Hyunrae hanya menepuk-nepuk punggungku, sayang. Cih, memang dia yang paling perhatian, hiks.
"Lucas Wong gila," umpat Soyoung. "Kau tidak apa, kan? Mau ke UKS?"
"Cuma pusing. Ayo makan dikantin dulu."
"Makan teruuusss..."
.
.
.
Selesai ngampus, aku diculik.
Iya, diculik oleh Soyoung dan Hyunrae. Tidak tahu kenapa mereka hyperactive sekali padaku hari ini. Umm—kalau Hyunrae sih aku sudah biasa, tapi jika Soyoung sampai ikutan, aku jadi sedikit curiga. Dia itu biasanya bodoamatan, dan lebih suka memantau. Biasanya.
Mereka membawaku keberbagai tempat. Saat aku berkata ingin ganti baju dirumah, mereka tidak mengizinkanku dan malah membawaku kerumah Soyoung, lalu aku meminjam pakaiannya. Tidak seharusnya aku ragu pada temanku, tapi, aku merasa jika mereka sedang menghalangiku untuk pulang, ataupun bertemu Taehyung.
Karena mereka menghindari semua jalan yang searah dengan kantor Taehyung. Oke, aku penasaran apa alasannya. Kenapa mereka seolah-olah menyembunyikan sesuatu? Tapi saat aku bertanya, mereka malah menjawab karena takut aku menemui Taehyung dan malah menghabiskan waktu bersama Taehyung sampai lupa diri. Oke, alasan itu bisa diterima, tapi alasan mereka tidak mengizinkanku pulang tidak masuk akal. Katanya, takut Taehyung mengambil waktuku dari mereka. Oh wow, tau darimana mereka jika Taehyung suka pulang ke apartemenku? Maksudku, itu privasi—dan mereka bahkan tahu kapan Taehyung pulang?
Awalnya aku diam saja karena kupikir, mereka aneh, tapi disaat Hyunrae menerima telepon dari Jimin, dan mulai menjauh saat mengangkatnya, aku curiga.
Kami tidak pernah saling menjauh jika ada telepon. Ayolah, jika itu hanya tentang hal sepele soal lagi dimana, sama siapa, lagi apa, siapa yang akan mempermasalahkannya? Kecuali, jika yang mereka bahas, sedang ada didekat mereka, baru mereka menjauh. Bukan begitu?
Ayolah, aku bukan anak kecil, kenapa mereka menyembunyikan sesuatu dariku?
"Soyoung, selanjutnya bisa kita pulang?" aku iseng bertanya pada Soyoung saat cewek itu kelihatan asik mengatur efek difoto kami, katanya sih, supaya aesthetic, dan aku tidak masalah. Kami memang mampir ke cafe setelah jalan jalan karena suasananya cocok untuk bikin feeds di instagram, dan aku hanya mengiyakan saja.
Tapi ucapan Soyoung berikutnya membuatku agak curiga. "Belum, masih belum selesai."
"Apanya?"
Soyoung terperanjat. Lalu menjilat bibirnya sendiri dengan wajah sedikit panik. Lol, dia memang pandai menyembunyikan ekspresi, tapi sekarang dia gagal dan itu berarti memang ada yang tidak beres. "Mak-maksudku fotonya. Kukira kau nanya fotonya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexiest Mafia [NC18+]✔
FanfictionMature content⚠️ "Minha itu sangat kuat dan mendominasi, setidaknya sampai dia dihadapkan pada Kim Taehyung." Mustahil bagi gadis sempurna seperti Choi Minha untuk punya satu pria. Tapi ketika dia dihadapkan pada pilihan untuk menikahi salah satuny...