Ga vote aku mgaret
.
.
.
.
"Taehyung, aku ingin mengunjungi papa dan mama naik kapal pesiarmu, boleh, ya?" gadis cantik dengan rambut dibawah bahu itu sibuk menyandarkan kepalanya dilengan pria tampan itu, menyamankannya disana, mencari kehangatan.
Taehyung tersenyum tipis-lalu mengelus kepala gadis itu, lembut. "Nanti. Aku akan pergi bersamamu."
Gadis itu menggeleng tegas. "Jennie mau pergi sendiri, Taehyung disini aja, banyak kerjaan, kan?" kata gadis itu, sambil tersenyum semanis mungkin, berusaha meyakinkan pacarnya itu kalau dia baik-baik saja.
"Tinggal sebentar tidak masalah, kok." Taehyung mencium bibir Jennie yang mengerucut mendengar penuturannya, lalu terkekeh kecil. "Kenapa bibirmu maju begitu, hah?"
"Jennie akan lama. Jennie gamau kalau Taehyung disana minta pulang melulu karena sibuk!" amuknya, membuat Taehyung melingkarkan lengannya dipunggung gadis itu. Memamerkan senyum manisnya.
"Aku takut kau kenapa-napa."
Jennie membalas pelukan pria itu. "Tidak akan ada yang terjadi. Kalau ada yang berani menyentuh Kim Jennie, miliknya Kim Taehyung yang rupawan ini, bukankah pacarku tidak akan melepaskannya?" ucap Jennie, sambil mengerling kearah Taehyung, nakal.
Taehyung tersenyum tulus. "Pasti."
.
.
.
GREB
Taehyung mencekik leher Minha, reflek. Emosinya memuncak begitu dia teringat memori terakhirnya dengan gadis yang dulunya adalah orang yang paling dia sayangi itu. Miliknya. Kim Jennie.
Gadis itu mati ditangan Princess Kegelapan, Choi Minha.
Minha mendelik. Melihat reaksi Taehyung yang berlebihan seperti ini, tebakannya pasti ada sesuatu di kapal itu yang membuatnya begini. Apakah kapal itu sangat mahal? Atau ada benda berharga disana? Ohh, atau, orang yang spesial?
Plak!
Tangan Taehyung ditepis.
Minha tersenyum bangga melihat Hyungwon, kakak tertuanya, yang datang kearah mereka dengan cepat, menepis tangan Taehyung, dan sekarang menatap Taehyung sinis. "Jangan keterlaluan, Taehyung-ssi, adikku bukan orang yang bisa kau cekik semudah itu."
Taehyung tertawa. "Maaf, maaf. Hanya bercanda," katanya, sambil terkekeh. Lalu matanya menatap Minha yang seolah tidak peduli dengan apa yang baru saja terjadi. Dia sekarang tengah sibuk memanggil pelayan, untuk memintanya mengisi gelasnya yang sudah kosong.
"Bercanda?" sinis Hyungwon.
"Oppa, sudahlah. Pergi sana, wanitamu sudah menatapku kesal sedari tadi. Jangan biarkan aku dicekik untuk kedua kalinya nanti setelah pulang." ujar Minha, sambil melirik putri walikota yang menatap mereka sinis. Ahh, dia pasti tidak kenal dengan Minha. Area 'bermain'-nya hanya sampai club dan casino, pastinya.
Hyungwon mengalihkan perhatiannya pada adik bungsunya itu, lalu mengelus pipinya, lembut. "Kau yakin?"
"Haishh, kau pikir umurku berapa? 12 tahun? Sudah, sudah. Sana pergi," usir Minha.
Hyungwon hanya memberinya senyum manisnya, lalu menatap Taehyung kembali, tajam. "Aku mengawasimu, tuan Kim."
"Silahkan, Hyungwon-ssi," balas Taehyung. Matanya menemani pria bermarga Choi itu menghilang dibalik kerumunan, kembali kepelukan wanita-wanita yang menunggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexiest Mafia [NC18+]✔
Fiksi PenggemarMature content⚠️ "Minha itu sangat kuat dan mendominasi, setidaknya sampai dia dihadapkan pada Kim Taehyung." Mustahil bagi gadis sempurna seperti Choi Minha untuk punya satu pria. Tapi ketika dia dihadapkan pada pilihan untuk menikahi salah satuny...