37. The Real Prank

891 122 6
                                    

Masa kehapus si ajg cape w nulis ulang:)




























;

Taehyung benar-benar gila. Ciumannya membuatku tidak bisa mengambil nafas barang sedetikpun, meskipun aku sudah memukul-mukul dadanya memintanya untuk berhenti. Tapi lagi-lagi dia malah memegang kedua tanganku disisi kepalaku, menahan kakiku yang tidak terluka hingga aku benar-benar tidak bisa bergerak.

"Mphhh...." Taehyung benar-benar seperti ingin melahapku habis saat ini. Dan rasa takut yang kemarin menjalariku kini muncul lagi. Aneh, kenapa sejak berhadapan dengan pria ini rasa takutku jadi semakin hari semakin besar kepadanya? Aku tudak ingat bagaimana biasanya sikapku saat bercinta dengan dia karena jarang sekali aku dan Taehyung sampai keranjang tanpa pengaruh alkohol sedikitpun. Tapi kemarin dan hari ini itu sangat jelas. Rasa takut akan kemarahan Taehyung terasa seperti memberikan ancaman.

Aku harus segera mengakhirinya. Segini saja sudah cukup, kan? Taehyung sudah sangat terprovokasi sampai-sampai aku kesulitan mengambil nafas karena dia terus menyerang bibirku dan memaksa lidahnya masuk untuk setelahnya menjilat bagian dalam mulutku.

Bau mint yang segar dari Taehyung membuatku mabuk kepayang. Aku menatap pria yang tengah menatap magaku dengan alis berkerut kebawah itu, tampak kesal dan sangat marah kepadaku.

Aku ingin mengatakan semuanya. Ini hanya prank yang diminta Jiwon, dan tidak ada pria lain sama sekali dibalik ini. Tapi tariakan Taehyung di celana dalamku membuat fokusku teralih, karena dia hanya meyentak dress-ku keatas setelahnya dan langsung memasukkan sesuatu kedalamku.

Saking fokusnya aku kemata pria itu, aku jadi tidak sadar jika dia sudah membuka resletingnya dan langsung menarik celana dalamku saat itu juga. Iya, semendominasi itu matanya Kim Taehyung, hingga mampu membuat kedua bola mataku terpaku dimatanya.

Bagus, kita memberikan pertunjukan sex gratis pada Jiwon.

Bagus.

Aku mendesah kala miliknya Taehyung langsung menyentuh titik nikmatku dengan cepat sesaat setelah masuk, dan itu rasanya sangat perih karena Taehyung belum memberikan pemanasan yang cukup.

"Fuck—Tae—ah-ahn—ahh—sakit." aku mendesah saat dia mulai memompanya dengan cepat, dengan tempo tak beraturan yang membuat bagian bawahku semakin perih, meski akhirnya disusupi rasa nikmat.

"Ahhh... Hemhh," geraman rendah Taehyung membuatku menatapnya yang sedang mengigit bibir diatasku, pegangannya pada tanganku melemah karena dia fokus memberikan tenaganya dihujamannya yang rasanya tidak main-main. Sakit dan nikmat campur satu, tubuhku bergoyang hebat karena permainan brutalnya.

Aku menarik tanganku dari genggamannya, dia akan marah saat mengira aku mau kabur tapi dengan segera aku memeluknya. Meraih tengkuk kepalanya untuk aku dekatkan kearahku. Aku menciumi daun telinga Taehyung sensual, membuatnya jadi semakin terangsang dan terus menghujam bagian bawahku.

Aku mengigit bibir. Dia sudah tidak sekasar tadi dan ini rasanya jadi jauh lebih nikmat. "It's okay kalau kau mau marah, marahlah. Tapi setelah ini, tolong dengarkan aku," bisikku, lembut, membuat Taehyung jadi memelankan pompaannya dengan alis tertaut. Mata kelamnya memenjarakan mataku, lagi.

"Apa maksudmu?"

Aku tersenyum tipis, tidak menjawab apapun selain menggerakkan pinggulku yang masih tertancap milik Taehyung disana. Menggoyangkannya kesana kemari, menggoda si pemilik yang tampak frustasi karena kembali digoda. "Ayo tebak."

Taehyung mengerang frustasi, "Mari kuselesaikan dulu kau, Choi Minha."

Dan setelahnya, Taehyung kembali menghujam, tidak kasar, tapi tetap terasa kuat. Yah, memang selalu begitu cara Kim Taehyung melakukan aktifitasnya yang satu ini.

Sexiest Mafia [NC18+]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang