;
Siwon hanya memandang pria dengan pistol mahal ditangannya itu, benci. Dia—ditahan diruangannya sendiri. Dirumahnya. Dia tidak tahu entah sejak kapan, penjagaan diluar telah dilumpuhkan tanpa suara, dan mereka langsung memasuki rumah tanpa suara-suara mencurigakan.
Saat istrinya masuk dengan tergopoh-gopoh, panik sambil bersembunyi dibelakangnya, barulah Siwon sadar, jika kediamannya diserang.
Dia tidak pernah tahu, bahwa hari dimana kediamannya akan dikepung seperti ini akan tiba. Mata tajamnya menatap Kim Taehyung yang dengan santainya masuk dan mengelilingi ruangan besar itu dengan smirk menyebalkannya.
Cukup lama Siwon memeluk istrinya yang menangis ketakutan dipelukannya, memerhatikan sang pemuda tampan yang fokus menjelajahi seluruh ruangan untuk memperhatikan foto-foto keluarga, dan juga lukisan yang dia susun apik disana. Tidak lupa juga, menyentuh semua mainan Minha yang kelewat banyak, disusun seperti barang antik disebuah tempat kaca dan ditulisi dengan kisah dibalik mainan itu.
Dia ingin berbicara, tapi senapan yang sudah teracung cantik disamping kepalanya dan juga istrinya mau tak mau membuatnya diam, membiarkan Taehyung yang tampaknya menikmati acara 'lihat-lihat' nya.
"Putrimu," ucapnya. "Sudah cantik dari kecil. Aku sangat mengakuinya," kata Taehyung, sembari mengelus wajah Minha saat masuk sekolah dasar—tersenyum riang sambil merapatkan kakinya malu. Manis sekali. Taehyung jadi gemas sendiri, dan membayangkan bagaimana jika nanti anak perempuannya seperti ini. Pasti akan menyenangkan. Tapi sebelumnya, kita harus dapatkan gennya dulu, kan?
Siwon berdecih. "Berani juga kau menyerang kediamanku."
Taehyung terkekeh, tapi matanya masih fokus memainkan mainan Minha semasa kecil itu. "Memangnya kenapa aku harus tidak berani? Hyungwonmu sudah tertahan dirumah sakit, jika aku mau, aku bisa membuatnya lebih lama disana. Dan mengenai Soobin... Aku sendiri sudah memberitahunya duluan, kok. Ah, tapi dia dimana ya... Kenapa belum datang?" senyuman sinis Taehyung membuat Siwon menggeretakkan giginya.
Dia tahu Taehyung itu sangat berpotensi untuk menggesernya. Mengingat bisnis pria itu sudah sangat menggila bahkan diluar kawasan Asia. Tapi, Taehyung tidak pernah menunjukkan tanda-tanda ingin merebut. Dan jikalaupun dia ingin merebut, Siwon sebenarnya akan mempersilahkannya. Yang dia tidak mengerti, kenapa Taehyung menyerang rumahnya?
"Sebenarnya apa maumu? Aku tidak pernah menyinggungmu," ucapnya.
Taehyung menatap Siwon dengan senyum licik. "Memang. Tapi putrimu yang memulai ini duluan."
Siwon mengerutkan dahi, "Minha? Dia tidak akan sebodoh itu untuk memancing orang yang tidak ada hubungannya dengan dirinya."
"Hahaha!" tawa sarkas Taehyung menggema. "Dia membunuh kekasihku saat bertugas. Menurutmu aku akan diam saja? Sebagai mafia, kau sendiri akan bagaimana jika ada diposisi aku? Memaafkan Minha dan melupakannya?"
Tentu saja Siwon akan balas dendam seandainya itu terjadi pada Minji. Jadi dia tidak bisa mengatakan apapun. "Kau bisa membicarakannya baik-baik dengan putriku. Bukan dengan menyerang satu keluargaku!"
"Tapi!" potong Taehyung. "Aku mencintai dia. Tapi dia menolakku. Jika aku tidak bisa dapatkan dia dengan cara baik-baik, maka aku akan dapatkan dia dengan caraku sendiri!" seru Taehyung.
"Kau tidak mencintai putriku!" ucapan Taehyung terpotong oleh Minji. Siwon terkejut melihat istrinya yang daritadi memeluknya sekarang melepaskannya dan menatap Taehyung, tajam.
Tatapan Taehyung yang kelam tadi berubah kaget. Minha benar-benar sangat mirip ibunya. Bahkan saat marah begini, mereka tampak sangat mirip. "Jika kau mencintai putriku, kau akan berusaha mendapatkan hatinya terlebih dahulu! Kau pikir setelah melakukan ini dia akan datang kepadamu dengan sukacita? Dia akan membencimu seumur hidupnya!"
Taehyung melempar pistol digenggamannya, berang. "Aku tidak peduli! Mau dia benci padaku atau tidak, dia akan jadi milikku!!"
"Kau hanya punya raganya! Tapi tidak hatinya! Kau akan hidup bersama manusia tanpa jiwa seumur hidupmu! Kau tidak akan bahagia!"
"Minji!" Siwon memeluk istrinya ketika sadar tatapan Taehyung sudah berubah menjadi sangar.
Lalu tawa halus terdengar dari bibirnya, "Itu lebih baik daripada melihatnya jadi milik orang lain."
Minji merinding.
Disaat keheningan itu, mereka terkejut oleh suara dering telepon dari meja Siwon, dan senyuman puas terparkir dibibir Taehyung dengan gurat puas. Dia tahu itu siapa. Dengan lugas dia mendekati Siwon, lalu mengangkat teleponnya dan memaksa pria paruh baya itu menjawab dengan sebuah pistol tepat didepan kepala istrinya. "Halo?"
"Papa... Papa..." suara ringkih terdengar dari seberang, membuat tatapan khawatir tergambar jelas diwajah Siwon.
"Minha, ada apa? Suaramu terlihat memburu, sayang."
"Papa, aku butuh beberapa orang dan senjata. Aku diserang, kirimkan aku itu, kumohon," katanya, diseberang telepon.
Taehyung tersenyum sambil merebut sambungan telepon itu.
*Selebihnya kalo mau tau baca aja prolog balek. Males nulis akutu.*
Tbc.
Oh iya, btw. Cek imagine di mulmed.
Aku nanti mau bikin imagine di tiktok gaes mayan. Kalo kalian mau, bisa follow tiktok aku dari sekarang cuyy. Eh btw jan cringe sama suaraku, cari suara cewek lagi sekarat susah wkwkwk.Tiktok : @Rekha_Namjoonie
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexiest Mafia [NC18+]✔
FanficMature content⚠️ "Minha itu sangat kuat dan mendominasi, setidaknya sampai dia dihadapkan pada Kim Taehyung." Mustahil bagi gadis sempurna seperti Choi Minha untuk punya satu pria. Tapi ketika dia dihadapkan pada pilihan untuk menikahi salah satuny...