40. Plan C

798 115 7
                                    


Nih double! Dikit doang tapi mangteplahh, aku puas-puasin dulu naenanya sama yang lain, soalnya kalo mamas Tae nongol, sudah tidak bisa😊

Akhirnya Sexiest Mafia punya cover juga T_T

Bagus gak? Aku bikin sendiri lohh. Ternyata gampang banget bikin dark cover 😆

Nanti aku mau bantu temenku buka covershop loh, wkwk. Soalnya kata dia sayang aja aku tu lumayan jago bikin cover. Padahal coverku simple beut cuma nempel nempel terus kasih filter :")

Btw untuk part ini, berterimakasihlah pada ksenpaii27 abang rpku yang luar biasa yadong😆❤ ciakkk uda kuliah nih yeee




















































;

"Nghh-ahh-ahnn, ahh-"

Namjoon menciumi bibirku brutal begitu aku membuka mulutku. Tangannya masih sibuk menjelajahi tubuhku, dan jangan lupa dengan miliknya yang sudah tertancap di bagian bawahku. Dia menghentakkan miliknya kedepan dengan brutal, sementara tubuhku terus bertabrakan dengan dinding karena Namjoon menghentak kedepan tanpa ampun.

Aku tidak bisa berpikir jernih, alasan kenapa aku bisa sampai berada dikeadaan itu, yang aku tahu, saat aku datang untuk mengambil obat penawarnya kekamar dihotel yang diberitahu Namjoon di ipad, aku langsung ditarik dan didesak kepintu kamar, lalu berpindah kedinding.

Oh aku tahu! Aku tahu alasannya. Namjoon tadi sempat membisikkanku sesuatu sebelum akhirnya dia melepas resleting celananya dan memasukkan miliknya kedalamku. Dia bilang, "I promise, its a last. After this, i didn't bother you again." dan dia mengucapkannya dengan suara serak rendah, yang biasa keluar saat Namjoon baru saja menangis.

Dia menangis! Tapi aku tidak bisa memastikannya karena sekarang wajahnya penuh dengan keringat, yang membuat dia tampak seksi.

Aku mulai memasrahkan diriku dipelukan Namjoon-kelelahan-karena sudah hampir setengah jam dia menggempurku dengan sebelah kaki terangkat, memudahkan jalannya memasukiku.

"Na-Namjoon, it's-ahh, hmmhh-" erangan tertahan karena Namjoon memberikan dorongan penuh pada miliknya didalamku, menyentuh titik nikmatku, membuatku tidak bisa melanjutkan ucapanku dan hanya bisa meremas kemejanya, memasrahkan diriku didada bidangnya.

Namjoon mengecup rahangku, tangannya tidak pernah lelah memegangi sebelah kakiku, dan sebelah lagi dia gunakan untuk menggesekkan milikku dari belakang bokongku.

Rangsangan, desakan, dorongan,

Nikmat.

Namjoon selalu tahu cara memberiku kenikmatan penuh.

"J-joon, i will cum, eh-hahh-" aku mendesah patah-patah saat batang kemaluannya masih saja menghujam, membuat seluruh tubuhku bergetar karena desakan penisnya.

Dia mencium bibirku singkat, sebelum akhirnya mengangkat kedua kakiku, menggendongku ala koala kekamar mandi.

Aku tersentak kaget saat dia memaksaku duduk dipinggir bathtub. Melepas sisa-sisa pakaianku yang terpasang menyedihkan ditubuhku karena diacak-acak Namjoon, lalu dia melepas kemejanya dan celananya sendiri. Aku meneguk ludah, sosok Namjoon saat melepas kemeja itu benar-benar seksi. Mata tajamnya membuatku terpesona, hilang akal sesaat-sampai akhirnya aku terbelalak karena mendapati Namjoon didepanku. Berlutut, lalu melebarkan pahaku.

"J-joon, ahhh-shhhh..." aku mengerang lagi. Dia mempertemukan bibirnya dengan milikku. Bibirnya basah, kenyal, menyentuh milikku, menciptakan sensasi geli yang menbuatku hilang akal.

Sexiest Mafia [NC18+]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang