12 : Tetap sama🌺

1K 60 11
                                    

'Untuk ukuran sahabat, mau yang alim sampai ke gesrek, kalau udah kumpul yah gitu. Gak jauh dari ghibah'🤣

-
-
-
-

       Aroma mie instan tercium kuat, terlihat dari asap nya yang masih mengepul diatasnya. Bermacam-macam mie instan tersedia diatas meja. Dimulai dari mie instan goreng sampai mie instan kuah. Ada banyak porsi disana, sesuai dengan orang-orang yang ada.
     Pemiliknya duduk tepat dihadapan mangkuk yang berisi mie miliknya masing-masing. Merekapun memilih untuk duduk lesehan dibawah daripada duduk dikursi.

"Jangan langsung dimakan Nyet! Tungguin si Nathan balik, " Ucap Satya sambil menepuk keras punggung tangan Budi.

"Gue laper onta! Laper! Lo tau arti kata laper kagak? "

"Tau! Tunggu bentar lagi kenapa sih, "

"Lama anjir, Si Nathan di wc cuci tangan apa boker sih? " Gerutu Budi.

"Bud, gak boleh ngomong gitu didepan makanan! " Peringat Azzyra dengan halus.

"Tau nih si Budbud, omongan nya ngehujat terus. Gak ada baik-baik nya! " Sinis Laras yang duduk disamping Azzyra.

"Bumil gendot mending diem deh, "

"Ngomong apa lo? Ngomong sekali lagi? " Tantang Laras.

"Mampus lo Bud, ngehujat orang yang lagi hamil! " Satya menepuk pundak Budi.

"Gak jadi! . " Akhirnya Budi lebih memilih untuk diam. Serba salah menjadi dirinya. Bicara begini salah, begitu salah, apa-apa salah!.

     Hingga akhirnya Nathan datang dan ikut bergabung dengan mereka. Seperti biasanya, Nathan tersenyum kepada semua orang. Tak terkecuali Azzyra. Ia memilih untuk duduk tepat disamping Azzyra.

"Lama banget sih lo Nath, ngapain? Semedi nyembah kamar mandi? " Semprot Budi.

"Nyembah kegantengan gue, apa lo? "

"Musyrik lo! "

"Lo yang musyrik! Nanya gak ada akhlak gitu, " Ucap Nathan .

"Bud, lo bisa diem gak sih? Eneg gue denger lo ngebacot terus! " Laras menatap Budi dengan marah. Budi langsung mendelik ketika Laras menatap nya dengan sengit.

"Udah udah, mending kita langsung makan oke? Ini mie nya mau dingin loh, " Lerai Azzyra.

     Budi diam, Laras juga memilih untuk langsung memakan mie nya. Semuanya turut memakan makanannya. Azzyra menatap teman-temannya dengan kepala yang menggeleng pelan. Sejak masa SMA, teman-temannya ini tidak berubah sama sekali. Tetap sama. Apalagi Laras dan Budi yang masih tetap bertengkar jika bertemu. Meskipun Laras sudah memiliki suami dan tengah mengandung , tapi itu tidak menjadi patokan untuk Budi kalau ia harus baik dengan Laras. Malah menurut Budi, Laras semakin menyebalkan di saat seperti ini. Selalu mengkambing hitamkan kehamilannya untuk membuat nya mati kutu.
     Berbeda dengan Budi, Satya terlihat lebih dewasa. Meskipun masih gesrek dan konyol. Mungkin karena efek pertemanan mereka yang tak pernah berubah. Jika Budi sudah menjelma menjadi playboy ulung, Satya malah masih menjadi jomblo yang setia dengan kesendirian nya.

"Btw, gimana kabar David ? Udah lama banget gue gak denger tentang dia, " Laras menatap Nathan, Satya dan Budi satu-persatu.

"Dia baik, katanya dia lagi sibuk gitu sama proyek robot barunya. Jadi ya gitu, jarang ada kabar" Tutur Satya.

"Dia bikin robot? Gila keren banget! "

"Iya Ras, udah dari lama kali dia bikin begituan, "

"Makanya cari tau, info temen sendiri tuh! Jangan cuman mikirin telur gosong terus! "

"Mau lo apa sih Bud? Sinis terus sama gue! " Laras meninggikan ucapan nya.

"Udah dong jangan ribut terus, kepala aku sakit! " Azzyra memegang kepalanya yang sedikit berdenyut nyeri.

"Diem lo pada, jangan ada yang ngomong sebelum gue izinin ngomong! " Nathan menatap Budi dan Laras dengan tatapan dinginnya.

"Ra, Kamu gapapa kan? Mau istirahat dulu? " Nathan merangkul bahu Azzyra dengan lembut.

"Gak tau, kepala aku tiba-tiba sakit. " Azzyra meremas rambutnya dengan kuat. Segera Nathan melepaskan tangan Azzyra dari rambutnya sendiri. Akan lebih menyakitkan jika Azzyra melakukannya.

"Yaudah, aku anter kamu ke kamar yah. Kamu istirahat, " Azzyra mengangguk lemah.

"Laras, lo bantu gue buat temenin Azzyra" Titah Nathan .

     Laras mengangguk, ia juga sangat khawatir dengan keadaan Azzyra. Tiba-tiba saja rasa menyesal hinggap dihatinya, jika ia tidak meladeni Budi mungkin tidak akan ada keributan. Dan Azzyra juga tidak akan merasakan sakit.
      Nathan menggendong tubuh Azzyra dengan sangat hati-hati. Diikuti oleh Laras yang mengekor dibelakangnya.




____________________________________________________
🌺


Heyyo gaisss,,, dah lama gak update ( pengen up tapi WP lagi error gini. Jadilah ku tunda tunda 🤣

Ada yang ingin disampaikan??
Ayolah komen((
Pen baca


Jangan lupa
Follow : @hraa_124
                 @nathanathala

Vote & Komen ❣

Senandika Luka [Lengkap] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang