"Ajarkan aku mencintaimu, sedalam kamu mencintai ku"
🌺Lea menghela nafasnya pelan, berusaha menenangkan dirinya sendiri saat suasana hatinya tidak begitu baik. Entah lah. Tiba-tiba saja suasana hati nya memburuk dengan tiba-tiba. Mungkin karena pertemuan nya dengan El tadi yang membuat mood nya langsung meluncur jatuh. Menyebabkan dirinya gelisah dengan pikiran yang tak tenang.
Sebenarnya tidak ada masalah yang serius untuk nya ketika mengobrol dengan El tadi. Laki-laki jangkung itu hanya bertemu dengan sekedar untuk mengobrol saja. Membicarakan niatnya untuk melanjutkan kuliah, juga adiknya yang akan segera menikah. Semuanya kabar baik yang disampaikan oleh El. Tak ada masalah apapun, namun memikirkan El yang akan pergi untuk melanjutkan kuliah membuat hati Lea sedikit gusar. Lea belum siap jika harus berpisah dengan sahabat nya untuk waktu yang cukup lama.Lea mendekatkan secangkir coklat dingin kepadanya. Meminum cairan kental berwarna coklat pekat itu sedikit demi sedikit. Berharap dapat memperbaiki mood nya yang sedang tidak baik. Itu adalah kebiasaannya ketika sedang mengalami badmood Lea akan meminum atau memakan apapun yang bercita rasa manis. Coklat misalnya. Tentu saja cara itu selalu ampuh untuk menaikkan kembali mood nya menjadi lebih baik.
Lea kembali meletakkan cangkir minumannya. Saat kepalanya kembali menatap kearah luar, tiba-tiba saja bibir nya tertarik membentuk sebuah lengkungan manis diwajahnya. Lea tersenyum pada seseorang yang baru saja memasuki area kantin dengan melambaikan tangan padanya.
Dia adalah Satya, dengan setelan shirt pendek berwarna hitam polos yang bagian depannya dimasukkan kedalam celananya dengan celana levis denim biru yang robek dibagian kedua lututnya. Jangan lupakan warna rambut nya yang sudah berubah menjadi warna pirang kecoklatan. Tak lupa juga tas hitam yang menggantung di bahu kirinya.Lea tidak tau akan kedatangan Satya ke kantin. Itu adalah pertemuan yang tidak direncanakan. Lagipula ini adalah kantin kampus, siapapun yang merasa anak kampus sini berhak untuk datang dan itu juga berlaku untuk Satya si mahasiswa tingkat akhir yang baru saja menyelesaikan tugas skripsinya.
"Bentar, gue mau pesen dulu makan sama minum. Gapapa kan gue duduk bareng lo? " Satya menyimpan tas nya diatas kursi dihadapan Lea sambil bertanya padanya.
Lea mengiyakan pertanyaan dari Satya. Percuma juga jika ia menolaknya tas nya saja sudah tersimpan dikursi.
Satya segera menghampiri bagian pemesanan dikantin. Dari tempat duduk nya Lea melihat Satya yang berbincang dengan si penjaga kantin. Obrolan ringan serta tawa nya tak luput dari pandangan nya. Satya yang mudah mengakrabkan diri dengan siapapun. Setelah menunggu beberapa menit, Satya datang dengan membawa nampan yang berisi sepiring nasi dengan lauk pauk serta sayur dan satu gelas air putih. Satya menyimpan nampan nya diatas meja dan kemudian ia duduk di kursi nya.
"Kak Satya tumben sendirian , yang lainnya kemana? " Yang dimaksud Lea adalah Nathan dan Budi.
Satya menatap Lea sekilas kemudian kembali fokus mengaduk makanannya. " Mereka lagi sibuk, si Nathan lagi nganter Azzyra check up, Budi? Gue gak tau sih kalo dia. Kayaknya lagi ngurus masalah nya yang belum beres, "
Lea mengangguk sebagai jawaban. Tak ada lagi pertanyaan yang harus ua tanyakan. Ia juga bingung harus berbicara bagaimana lagi.
Selagi Satya makan, Lea hanya memainkan ponsel nya sambil sesekali menjawab ucapan dari Satya."Gimana kuliah nya hari ini? " Tanya Satya dengan menggeser piring kosong kesamping. Sedikit dijauhkan darinya.
"Alhamdulillah lancar kak, tapi hari ini banyak tugas yang berhubungan sama data statistik gitu. Jadi yah, cukup menguras tenaga dan pikiran "
"Gapapa, pusing sama tugas itu wajar. Gue sering banget kayak gitu, tapi ya kita harus jadiin itu sebagai bahan acuan biar kita semangat dalam proses belajar, jangan mudah menyerah aja. "
Lea tersenyum canggung mendengar nya, ia tak tahu lagi harus merespon bagaimana. "Kalau hari kakak gimana? "
"Hari ini gak terlalu capek, cuma konsul sama dosen soal skripsi yang udah jadi dan diserahkan juga. "
"Kayaknya yang bakal lulus duluan itu Kak Satya yah, dibanding yang lain" Tebak Lea ngarang.
"Aamiin, semoga aja gitu. Lagian si Nathan baru nyusun skripsi nya gak tau jadinya kapan. Terus si Budi harus nunggu semester depan, jadi yah mungkin gue duluan" Ucapan Satya dengan percaya diri.
Lea terkekeh pelan dengan kepercayaan diri Satya yang sudah tinggi itu. Tapi meskipun begitu, ia mendoakan agar ucapan Satya untuk lulus itu dikabulkan.
Keduanya kembali diam. Lea yang berpura-pura sibuk dengan ponselnya. Satya yang hanya menatap ke sekitar nya asal. Tak ada yang menarik disini.
"Le, " Panggil Satya yang langsung ditanggapi oleh Lea. Gadis itu menatap Satya . "Iya kak ada apa? "
Tiba-tiba saja Satya bergerak gelisah dalam duduk nya. Sesekali menghela nafas pelan dan mengusap wajahnya dengan kasar. Satya menegakkan tubuhnya, menatap Lea dengan lekat.
Hingga Lea yang ditatap seperti itu menjadi kikuk."Gue pengen jujur satu hal sama lo, " Ucapan Satya terhenti seiring dengan dirinya yang memejamkan matanya dan menarik nafas dalam. "Untuk beberapa hal gue ngerasa nyaman kalau ngobrol dan bertukar pendapat dengan lo. Gue ngerasa dengan deket lo itu ngasih gue energi baru, gue gak tau ini maksudnya apa. Tapi, gue selalu ngerasa nyaman dan seneng kalau deket sama lo, " Tutur Satya pelan.
Lea menautkan alisnya. Ucapan Satya dirasa berbelit belit untuknya.
"Gue gak pinter dalam hal mengungkapkan sesuatu, apalagi menganalisis sebuah perasaan aneh yang kadang gue rasakan ketika sama lo. Awalnya gue bingung dan gak ngerti ini apa, tapi lama kelamaan perasaan ini terus menerus bikin gue gak tenang. Gue selalu rindu ketika kita duduk bersama kayak gini, gue selalu risih ketika lo berinteraksi dengan cowok lain, gue gak suka saat lo terluka apalagi nangis. Lea, gue gak bisa mengontrol perasaan ini "
Seketika nafas Lea tercekat. Gravitasi disekitarnya serasa berubah dan waktu seakan akan berhenti. Hanya ada dirinya dan tatapan lembut dari Satya. Hanya dia dan Satya .
"Le, " Kalimat Satya terhenti karena Lea yang memutusnya.
"Jika kakak bisa, tolong buat Lea merasakan apa yang Kakak rasa. Buat aku jatuh cinta, seperti kakak mencintai ku. "
_______________________________
_______Nah loh gimana?
Siapa yang ngedukung Satya sama Lea?Yang gak suka sama Lea, masih tetep gak suka nih? Yakin?
Tinggalkan jejak!
Vote & Comment.Oninsta : @hraa_124
(Buat yang kepo sama quotes, cast/visual, info terbaru karya Ra kuy di cek di Instagram.)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika Luka [Lengkap] ✔
Teen Fiction| Sequel Unperfect couple➖ Bisa baca dulu , Bisa dibaca terpisah | -o0o- Tentang bagaimana takdir kembali menyatukan dua hati. Tentang dua luka yang saling merindu dan tentang makna cinta yang tak pernah ada. .