40 | Hilang

366 32 27
                                    

Gak tau harus bilang apa,
Langsung dibaca aja yups 😌

Thankyou

And

Happy Reading

Instagram : @hraa_124

"Bang, bisa tinggalin kita berdua? " Azzyra menoleh kesamping menatap Ziko yang berdiri disamping nya. Ziko mengangguk singkat dan segera pergi meninggalkan Azzyra bersama dengan Nathan. Tak lupa Ziko menutup pintu.

   Setelah Ziko pergi, Azzyra segera menggerakkan kursi roda nya ke dekat ranjang . Menatap Nathan yang sama sekali tidak melihat ke arah nya. Laki-laki itu hanya menatap keluar jendela. Mengabaikan setiap orang yang datang kesana.

    Dapat Azzyra lihat wajah Nathan lebih pucat pasi darinya. Perban yang melilit ujung kepalanya. Melihat Nathan dalam kondisi seperti ini, rasanya menyakitkan untuk Azzyra. Nathan yang biasanya ceria, Nathan yang biasanya selalu berisik mengucapkan apapun yang dianggap nya lucu serta Nathan yang selalu tersenyum. Kini, semuanya lenyap. Hanya tersisa tatapan kosong tanpa gairah.

"Nath," Panggil Azzyra yang sama sekali tidak digubris oleh Nathan.

   Azzyra menghela nafas nya pelan. Mengarahkan kursi rodanya ke sisi yang lainnya. Tempat yang sejak tadi Nathan tatap. Sejak awal ia memang merasa ada sesuatu yang aneh. Dimulai dari Risa yang menangis sedih didepan pintu hingga tidak bisa menjelaskan apapun pada Azzyra. Sekarang, Azzyra merasa aneh dengan sikap Nathan yang abai. Bahkan sejak kedatangannya bersama Ziko pun Nathan tidak melirik nya barang sedetik.Dan hal itu tak ayal membuat Azzyra khawatir dan cemas.

"Nathan, " Panggil Azzyra sekali lagi. Kini, dengan tangan kiri Azzyra yang perlahan menyentuh tangan kanan Nathan yang sedang di infus.

   Nathan bereaksi, laki-laki itu tampak kaget dengan sentuhan Azzyra. Ia menatap ke arah Azzyra. Azzyra mengernyit, melihat tatapan Nathan yang sangat berbeda. Penuh dengan tanda tanya dan kebingungan.

"Siapa? "

   Azzyra terbelalak ditempat nya. Refleks ia melepas sentuhan tangannya. "Jangan becanda Nathan, gak lucu! "

    Nathan terlihat semakin kebingungan melihat Azzyra. Apalagi perempuan ini menatapnya dengan pandangan mata yang sedih dan kecewa. "Gue gak becanda, lo siapa? "

   Azzyra semakin dibuat diam ditempat nya. Tatapan penuh ketidakpercayaan menghiasi bola mata nya. Azzyra tidak mengenal sosok di hadapan nya. Ia tahu raganya adalah Nathan, tapi ia tidak tau siapa yang mengisi raganya. "Nathan, ini aku Azzyra. Aku Ara, "

"Gue gak kenal, "  Ucap Nathan dingin. Ia kembali menatap ke luar jendela.

   Pintu tiba-tiba saja terbuka. Ziko melangkah masuk kedalam mendekat Azzyra yang diam disana. "Kia, ikut abang sebentar yu? "

   Azzyra menoleh, tanpa menunggu persetujuannya. Ziko membawa Azzyra keluar dari ruangan Nathan. Membawanya mendekati Risa dan Rio yang sejak tadi menunggu diluar ruangan. Duduk bersisian dikursi tunggu.

Ziko berjongkok disamping kursi roda Azzyra yang langsung berhadapan dengan Risa. "Kia, ada yang mau di bicarain sama Tante Risa. Kamu dengerin baik-baik yah, "

     Azzyra menatap Risa dan Rios secara bergantian. Masih dapat ia lihat, sisa air mata diwajah Risa. Matanya membengkak dengan hidungnya yang memerah. Risa memaksakan senyum nya, mengulurkan tangan untuk menggenggam tangan Azzyra. "Sayang, maafin mama yah. Maafin Nathan juga, "

"Maksud mama apa? "

    Tanpa sengaja, air mata Risa jatuh dihadapan Azzyra. "Setelah kamu mengetahui yang sebenarnya, kamu harus berjanji sama Mama. Kamu harus berjanji bahwa kamu akan baik-baik aja, kamu-kamu akan bahagia "

   Azzyra masih tak mengerti kemana arah pembicaraan ini sebenarnya. Kalimat yang diutarakan oleh Risa terlalu sulit untuk ia pahami,bahkan air mata yang menetes dari wajah Risa pun Azzyra belum paham tentang apa yang terjadi.

    Yang ada dalam kepalanya saat ini, hanyalah Nathan. Mengapa Nathan berubah, secepat itu. Apa ini hanyalah kebohongan ? Atau apa?. Hatinya semakin berdebar kencang dengan perasaan gelisah juga was-was. 

"Sayang, Nathan mengalami Amnesia".

   Seperti badai yang terjadi di pagi hari. Yang memporak-porandakan apapun yang dilalui. Itulah yang Azzyra rasakan saat ini. Kaget, tak percaya, kecewa dan sakit semuanya berkumpul dan menyatu menjadi satu. Semuanya seperti bahan lelucon yang sering Nathan lontarkan. Sandiwara seperti apa lagi ini? Kebohongan seperti apalagi yang ingin ia dengar.

"Ma-maksud mama apa? Ma, jangan bohongin Azzyra kayak gini. Ini keterlaluan "

"Kia, kamu tenang dulu! Dengerin penjelasan dari Tante Risa" Azzyra menoleh pada Ziko. Menatap nya dengan tatapan tak percaya. "Bang, abang kok diam aja? Ini bohong kan? Gak mungkin banget Nathan amnesia, katanya - katanya dia cuma kecelakaan kecil"

"Mama serius sayang, mama gak mungkin bohongin kamu"

"Apa buktinya kalau mama gak bohongin aku? Apa ma? " Tanya Azzyra dengan suara yang meninggi.

"Nathan mengalami  Amnesia Anterograde. Hilang ingatan secara total. Bahkan dia tidak bisa mengenali siapa dirinya. Penyebab utama amnesia nya adalah terjadinya kerusakan pada bagian otak yang berfungsi untuk membentuk sistem limbik. Bagian otak nya bisa rusak karena mengalami benturan yang sangat kencang. Ketika kepala terbentur kencang, dan membuat dinding otak nya mengalami cedera berupa retak, " Jelas Rio. Melihat istrinya tidak sanggup menjelaskan mengenai kondisi Nathan. Akhirnya ialah yang mengambil tugas itu. Membuat Azzyra mengerti.

"Kenapa? Kenapa bisa begitu? "

"Kamu ingat saat kalian masih SMA? Nathan pernah mengalami kecelakaan parah hingga membuat tulang pergelangan tangannya hampir retak dan parahnya Nathan harus mengalami koma? " Azzyra mengangguk pelan sebagai jawaban atas pertanyaan Rio,

"Dan kejadian itu terulang, bagian otaknya yang sudah rusak akibat kecelakaan itu kini harus lebih rusak lagi akibat benturan keras. Nathan memang hanya mengalami kecelakaan kecil, dia hanya terjatuh dari tangga. Tapi dengan posisi kepala yang lebih dulu membentur lantai, " Jelas Rio. Membuat Risa semakin terisak hingga wanita paruh baya itu melepaskan genggaman tangannya dan beralih memeluk suaminya itu.

    Apa yang Azzyra rasakan saat ini? Tentu saja, ia Hancur. Benar-benar hancur. Bukannya hanya hatinya, tapi mentalnya juga ikut hancur. Kacau, pikiran , hati serta mentalnya ikut kacau. Seolah semuanya tak pernah adil untuknya.

   Tubuh Azzyra melemah, menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi roda. Air matanya enggan untuk keluar, meski ia ingin menangis saat itu juga.

    Azzyra terlalu lelah. Lelah menghadapi kehancuran yang terus mendatangi nya secara bertubi-tubi. Semalam air matanya sudah terkurah habis. Emosi serta mentalnya sudah jatuh sejatuh-jatuhnya. Hanya meninggalkan bekas yang menganga tanpa bisa ia tutup. Benar, kali ini dunianya benar-benar hancur.

Sekarang, siapa yang akan ia andalkan sebagai sandaran?

Siapa yang akan ia ingat pertama kalinya saat membutuhkan bantuan?

Siapa yang akan membantunya hidup?

Jika semuanya adalah Nathan, bagaimana ia akan menjalani hidupnya setelah kekacauan ini.

    Azzyra berada dijalan buntu. Tanpa jalan keluar dan tanpa penyelesaian masalah.




































*TAMAT*
























Tapi boong😂
Canda deng:'v

Apa yang membuat kalian mau membaca cerita "AZALEA" Ini?

Komen disini yah!
S

pam komen lagi, biar cepet update nya! 😂

Senandika Luka [Lengkap] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang