Azzyra
"Apa hubungan mu dengan Nathan? " Pertanyaan yang langsung Lea dengar saat ia baru saja duduk beberapa menit yang lalu di sana.
Nyatanya, berhadapan dengan El sama saja dengan berhadapan dengan Ayah nya. Sama-sama membuat canggung dan tidak nyaman.
"Kenapa bertanya seperti itu? " Lea bertanya kembali pada El.
Laki-laki jangkung dengan mata elang nya yang tajam hanya diam tak merespon nya. Dia hanya menatap Lea sejenak lalu menyesap kopinya yang mulai dingin.
"El, katakan! " Desak Lea.
"Aku hanya bertanya, karena aku penasaran. Beberapa tahun ini kamu tampak dekat dengannya, aku kira kalian memiliki hubungan" Tutur El.
"Pikiran mu terlalu jauh El, dia hanya sahabat ku, kakak tingkat ku. Lagipula dia sudah memiliki tunangan"
"Aku tahu, "
"Sudahlah jangan membahas hal ini. Bukankah kamu ingin mengatakan sesuatu padaku? " Tanya Lea mengganti topik pembicaraan.
"Ini soal adik ku, Nona"
"Jangan panggil aku Nona El, kita tidak sedang bersama dengan Ayah! " Tegur Lea.
"Maaf, "
"Yasudah, lanjutkan ucapan mu"
"Dia terkena masalah saat ini, " Ucapnya.
"Masalah apa? Ada apa dengan Ilvi? " Desak Lea yang penasaran.
"Aku bingung harus menjelaskan nya bagaimana, dia sudah melakukan kesalahan yang fatal. Aku sangat marah padanya saat ini. Dara, Ilvi sudah melewati batasannya. Dia sudah bukan gadis lagi" Tutur El dengan suara yang lemah.
"Maksud mu Ilvi,,, "
"Ya Dara, dia hamil . Dia melewati batasannya, aku sebagai kakaknya merasa gagal dalam mendidiknya. "
Lea terdiam. Tiba-tiba saja Lea teringat seseorang. Apa Ilvi melakukannya dengan Budi? Tapi benarkah Ilvi? Adik dari orang kepercayaan Ayah nyayang sekaligus juga teman masa kecilnya ini? .
"Kamu tau siapa ayah dari anak yang tengah dikandung nya? "
"Dia tidak memberi tahu ku, dia terus-terusan menangis dan berdiam diri dikamar. Sulit untuknya diajak bicara, bahkan ketika aku mendobrak pintu kamarnya dia akan bersembunyi dibawah selimut nya"
"Jangan memaksanya terlalu keras El, itu akan berakibat buruk pada mental nya. Lebih baik kamu beri dia semangat dan kepercayaan, jangan menekan dan mengancamnya. Aku akan membantu nya, " Tutur Lea dengan pelan disertai senyuman tipis diwajahnya.
El menatap Lea dalam dia. Dia sudah mempercayai orang yang tepat. Sahabat kecil nya ini memang bisa diandalkan. Diam-diam El tersenyum, senyum yang sangat tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika Luka [Lengkap] ✔
Teen Fiction| Sequel Unperfect couple➖ Bisa baca dulu , Bisa dibaca terpisah | -o0o- Tentang bagaimana takdir kembali menyatukan dua hati. Tentang dua luka yang saling merindu dan tentang makna cinta yang tak pernah ada. .