27 : Kegiatan

455 56 11
                                    


'Semoga kita lekas menemukan apa itu bahagia '

🍁

"Ra! Jangan banyak gerak dulu," Seru Laras yang khawatir dengan Azzyra. Melihat perempuan itu aktif bergerak lagi.

    Beberapa minggu setelah pulang dari rumah sakit. Keadaan Azzyra mengalami peningkatan. Meskipun tidak terlalu signifikan, tapi cukup membuat siapa saja yang mendengar nya bernafas lega. Jika minggu lalu Azzyra harus duduk diam dikursi roda, kini ia sudah bisa berjalan menggunakan kedua kakinya. Meski untuk sebentar.

     Kali ini Azzyra dan Laras tengah berada di halaman belakang rumah Azzyra. Membersihkan serta menyusun kembali pot-pot tanaman milik Azzyra. Sebenarnya Laras sedikit khawatir dengan Azzyra. Pasal nya perempuan itu masih dalam tahap pengobatan dan belum sepenuhnya sembuh. Tapi semangat dan tingkahnya yang tidak bisa diam membuat Laras harus terus berteriak padanya.

    Seperti saat ini, Azzyra yang tengah memegang sebuah pot berukuran sedang berisikan tanaman puring yang akan ia pindahkan ke tempat lain. Tentu saja Laras langsung mengomel pada Azzyra.

"Jangan angkat yang berat berat dulu bisa gak sih? Yang kecil aja dulu! " Laras membantu Azzyra meletakkan pot berukuran sedang itu.

"Ini gak terlalu berat kok, "

"Gak terlalu berat gimana? Harus dibantu dulu baru keangkat kan? "

Azzyra mengusap keringat nya yang mengalir di pelipis, "Ras, jangan marah-marah terus ih! Kan lagi hamil gak baik tau"

"Makanya jangan bikin was-was terus! Udah tau masih sakit, "

"Iya bumil iya, ini juga mau istirahat" Ucap Azzyra yang langsung melepaskan sarung tangan yang membalut kedua tangannya.

"Gitu dong dari tadi!" Ikut melepaskan sarung tangannya, "Ayo masuk kerumah, cuacanya udah mulai panas nih"

    Setelah sampai diruang tamu, Laras langsung pergi menuju dapur untuk mencuci tangan juga mengambil makanan dan minuman. Sementara Azzyra memilih untuk langsung duduk disofa ruang tamu. Sedikit lelah karena beraktifitas di halaman belakang. Meskipun hanya memindahkan beberapa pot bunga dan membersihkan nya.
    Maklum saja, mungkin ia terlalu lama beristirahat. Hingga saat kembali beraktifitas kecil saja rasanya sudah sangat melelahkan.

"Nih minum dulu, capek kan?" Laras menyimpan nampan yang berisi dua gelas orange jus dengan sepiring cemilan diatas meja.

    Laras mengambil posisi untuk duduk disamping Azzyra. Sama-sama menikmati minumannya.

"Aku kira gak bakal secapek ini, " Keluh Azzyra.

"Kan udah aku bilang ini pasti bikin capek, kamu sih gak mau dengerin! "

"Kelamaan rebahan jadi gini, gampang capek"

"Rebahan juga buat kesehatan kamu Ra, Syukur sekarang keadaan kamu membaik jadi udah bisa jalan "

    Azzyra menghela nafas panjang. Butuh waktu berapa lama lagi agar ia bisa seperti dulu? Beraktifitas layaknya orang normal. Azzyra merindukan masa mudanya. Sayang, beberapa tahun ini masa-masa indahnya harus terenggut begitu saja.

"Semoga gak akan ada lagi orang yang kayak Azzyra, "

Laras mengernyit kan dahinya bingung, "maksudnya? "

"Ya semoga gak ada lagi orang yang terkena tumor kayak aku. Menghabiskan masa mudanya dirumah sakit dengan obat-obatan, "

"Hey, jangan sedih! Sebentar lagi kamu pasti bakalan sembuh. Tinggal menghitung hari aja," Merangkul bahu Azzyra dengan lembut. Memberikannya semangat.

"Gak tau kenapa perasaan aku gak enak La, "

"Itu cuma perasaan kamu aja Ra, yakin sama Tuhan dan diri kamu sendiri kalau kamu bisa ngelewatin semuanya. "

    Azzyra menatap Laras dengan lekat. Dirinya benar-benar terharu dengan sikap Laras yang selama ini ja tunjukkan padanya. Laras selalu ada untuknya sejak dulu. Sejak mereka berdua menjadi sahabat dan sampai sekarang saat keduanya menjadi ipar.
"Makasih La, makasih buat semuanya" Peluk Azzyra yang disambut dengan hangat.

"Udah! Jangan jadi melow gini deh, aku lagi gak mau nangis! "

   Keduanya tertawa pelan. Sama-sama menerbitkan senyumnya saat mata keduanya siap untuk memuntahkan air mata.

"Oh ya, nanti sore katanya Mas Ziko mau kesini Ra" Ucap Laras yang mengurai pelukan nya.

"Mau ngapain? "

"Ya ketemu sama kamu lah, mau apa lagi? "

"Kasih tau sama abang, kalau mau kesini harus beli makanan sama buah. Apa aja bebas deh, soalnya stok dirumah mau pada abis, "

"Oke, aku sampaikan keinginan kamu. Bentar aku chat dulu Mas Ziko nya, " Ucap Laras yang langsung mengambil ponsel dari saku celananya dan langsung mengetikkan sesuatu disana. Menyampaikan keinginan dari Azzyra.

   Azzyra mengangguk tanda setuju. Kemudian ia menyandarkan punggung tubuh nya ke sandaran sofa. Menatap Laras yang tengah sibuk dengan ponsel nya sebentar lalu beralih menatap langit-langit.

"Mungkinkah ia akan bertahan lebih lama lagi, "

_____________________
_____

Komen nya mana nih? Kok sepi sepi aja ((
Vote nya juga dong(

TBC 🔜

Senandika Luka [Lengkap] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang