04 : Maaf🌺

1.5K 75 3
                                    

Satu pesan buat Nathan,,, ♥

Satu pesan buat Nathan,,, ♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yo komen😊









🌺

'Setelah semua yang kita lalui, barangkali maaf ku cukup untuk meredakan satu luka mu'

_______________________


     Nathan berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Dengan tangan yang menenteng satu kantong kresek putih yang ia bawa. Suasana di lorong cukup sepi, hanya ada beberapa perawat yang hilir mudir melewati nya. Maklum saja, waktu sudah hampir larut.
     Sebelum ia sampai ke tujuan nya, dengan tak sengaja Nathan berpapasan dengan Satya.

"Darimana lo? " Tanya Nathan yang menatap Satya.

"Pulang dulu bentar, ibu negara nelpon tadi nyuruh beliin sesuatu" Jawab Satya. "Muka lo kenapa? Digebukin sama siapa? Anjir kapan lo digebukin? Perasaan tadi lo gapapa," Sambung Satya dengan rentetan pertanyaan nya juga tangan nya yang memegang luka diwajah Nathan. Membuat si empunya mengaduh sakit.

"Tangan lo bege! Sakit muka gue!"

"Hehe, sorry sorry gue kan kaget plus khawatir. Lo kenapa? "

"Digebukin sama bocah sableng, udah ah! Nih bawa! " Nathan menyodorkan kantong kresek itu pada Satya yang diterimanya dengan senang hati.

"Asik martabak, tumben lo baik"

"Baik salah, jahat salah mau lo apa sih Bang Sat! "

"Ya ya ya, terserah lah" Satya berjalan mendahului Nathan. Mengabaikan kekesalan nya.

    Keduanya pun berjalan menuju ruangan Azzyra.
    Setelah sampai diruangan yang ditujukan, Satya langsung menerobos masuk kedalam tanpa permisi. Sedangkan Nathan masuk setelahnya.

"Halo fans gue yang buluk, I am comeback! " Teriak Satya yang langsung dihadiahi bantal melayang ke wajah nya. "Astaghfirullah! " Kaget Satya.

"Berisik lo monyet! " Ucap si pelaku dalang dari pelemparan bantal. Yang tak lain adalah Budi.

"Padahal gue baik loh baik! Bawain lo martabak buat makan, tapi ini balesan lo! " Satya mendramatisir keadaan.

"Diem Sat! Udah malem, mending lo duduk makan. Martabak nya juga dari gue bukan dari lo" Ucap Nathan. Membuat senyum Satya tergantikan dengan tatapan kesal yang ditujukan untuk nya.

"Gak bisa di harepin lo mah! " Sarkas Satya yang langsung memilih untuk duduk disofa.

"Muka lo kenapa Nath? Gelut sama siapa? " Tanya Budi.

"Dia digebukin sama bocah sableng " Ucap Satya menyambar.

"Gue nanya sama Nathan, bukan lo nyet! "

Senandika Luka [Lengkap] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang