19 : Bicara.

763 68 53
                                    

"Jalan yang paling mudah dalam menyelesaikan masalah adalah dengan adanya komunikasi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jalan yang paling mudah dalam menyelesaikan masalah adalah dengan adanya komunikasi"

-
-
-
-
-
-




        Pagi-pagi sekali, Nathan sudah rapih dengan pakaiannya. Kaos hitam lengan pendek polos yang dipadukan celana jeans pendek serta topi hitam yang sudah siap ia kenakan. Nathan berdiri dan mematut dirinya didepan cermin. Ia tersenyum lalu mengambil sebotol parfum yang ada diatas meja. Menyemprotkan nya sedikit demi sedikit ke beberapa bagian tubuh, terutama leher dan pergelangan nya. Setelahnya ia menyimpan kembali parfum tersebut lalu bergegas keluar dari kamarnya.
     Nathan berjalan menuruni anak tangga satu persatu. Disambut sapaan hangat dari Risa yang baru tiba dari dapur dengan membawa nampan yang berisikan beberapa cangkir kopi dan sepiring kue.

"Pagi sayang, "

"Pagi mah, " Jawab Nathan yang langsung duduk disamping Rio yang tengah membaca sesuatu dari tablet nya.

"Pagi-pagi udah rapih aja, mau kemana hem? " Tanya Rio begitu melihat Nathan.

"Mau kerumah Azzyra om,  biasalah mau ngapel" Jawab Nathan yang diselingi dengan tawa renyah nya.

"Sepagi ini? "

"Iya, kalau nanti siang takut gak keburu. Ada jadwal sama dosen pembimbing skripsi soalnya, " Sahut Nathan.

     Rio menganggukkan kepalanya pelan. Satu tahun tinggal bersama dengan Nathan, membuatnya mengerti dengan baik sifat nya. Menjadi ayah sambung untuk Nathan memang tidaklah mudah. Apalagi dahulu, di tahun-tahun terpuruk nya Nathan ia mengalami penolakan keras darinya.
     Untunglah saat ini Nathan sudah bisa dan mau menerima nya dengan tulus.

     Rio menatap Nathan yang tengah menikmati makanannya dengan lekat. Tanpa ia sadari seulas senyum tipis terukir di wajah nya.

"Emm Om , aku mau kerja di kantor. Magang dulu juga gapapa, " Ucapan Nathan tiba-tiba yang menimbulkan tanda tanya bagi Rio dan Risa.

"Kamu mau kerja Nath?" Tanya Risa yang baru saja ikut bergabung dengan mereka.

"Iya Mah, "

"Kenapa tiba-tiba? " Giliran Rio yang bertanya.

"Pengen kerja aja, lagian kan kuliah udah mau hampir selesai dan aku pengen punya pekerjaan tetap aja. Jadi office boy juga gapapa deh, " Tutur Nathan menjelaskan.

"Gak lah, jangan jadi OB juga dong! " Jawab Risa yang tak terima.

"Iya, Nanti deh Om carikan tempat yang bagus buat kamu. Tapi Om gak akan kasih kamu jabatan yang tinggi dulu, mungkin kamu bisa mulai dari karyawan biasa aja. Gimana? " Usul Rio.

Senandika Luka [Lengkap] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang