Malam itu Rangga, Azzam, dan Kamil berkumpul bersama dalam rangka menyambut saat saat terakhir seorang Rangga melajang. Mereka saling berbincang dan bersendra gurau, mereka juga melakukan video call bersama Arkan dan Nara.
"Ngga, Membangun rumah tangga itu adalah sebuah perjanjian besar karena akad nikah itu perjanjian langsung kepada Allah. Rumah tangga bukan hanya tentang kebahagiaan yang biasa kita lihat di kehidupan orang orang tapi sesuatu yang jauh lebih besar tanggung jawabnya" Nasehat Azzam kepada Rangga
"Menikah bukan berarti kita mengakhiri segala hal tapi menikah itu langkah awal membangunnya. Sebagai suami kita harus bisa menjadi imam yang baik yang dapat membimbing pasangan kita karena kamu tau sendiri kan kalau perempuan itu tercipta dari tulang rusuk yang bengkok" Ucap Kamil yang juga menasehati Rangga
"Seperti kamu yang selalu menasehati ku untuk tidak menyakiti Aifa aku juga berharap kamu mampu melakukan nya, Kamu harus banyak sabar jika andai apa yang ia lakukan tidak seperti yang kamu inginkan. Bimbing dia, dia harus beradaptasi bukan? Terlebih kalian dari negara yang berbeda tentu memiliki perbedaan budaya" ucap Azzam kembali
"Insya Allah, terimakasih teman teman" ucap Rangga sembari tersenyum
Di sisi lain, Aifa dan Hanum sedang berada di rumah Ayse karena malam itu adalah kına gecesı (malam kına-memakai hena) ini mirip denag salah satu budaya daerah di indonesia, hanya saja cara memasang hena tidak dengan di lukis di jari-jari tangan, hena cukup di tempel di tengah telapak tangan. Baju untuk malam hena dominan dengan warna khusus, Ayse menggunakan baju berwarna merah. Setelah memakai hena, ada tarian selama malam hena. Aifa dan Hanum tidak ikut menari namun mereka kagum dengan keunikan tradisi pernikahan turki.
--------Hari pernikahan tiba, Rangga tampak nervous tubuhnya memproduksi banyak keringat dingin. Ia terus melatih lidahnya di depan cermin untuk mengucapkan akad, ia harus menggunakan bahasa Arab karena keduanya berasal dari negara berbeda dan bahasa Arab di anggap bahasa untuk menengahinya. Di sisi lain tampak Aysa bersama Aifa dan Hanum berpelukan. Ayse merasa bahagia karena sahabat sahabat Rangga menerima dirinya dengan baik.
Rangga berjalan perlahan masuk ke dalam masjid berdampingan dengan Azzam dan Kamil, di sana sudah banyak orang menunggu termasuk calon mertua Rangga. Rangga duduk di hadapan calon mertuanya, ia yang terbiasa tampil di depan umum menjadi begitu gugup saat itu bahkan untuk melihat ke arah calon mertuanya dia tidak berani. Beberapa saat kemudian ia dan calon mertuanya berjabat tangan, sebelum mengucapkan ijab calon mertua Rangga memberikan pesan menggunakan bahasa turki, "lütfen babanın kızına iyi bak" (Tolong jaga putri ayah)
Mendengar hal itu Rangga mengangguk, "inysaAllah Baba" Sesaat Rangga melihat kearah kedua sahabatnya, Azzam dan Kamil pun memberikan semangat dengan kode. Setelah itu akad nikah pun di mulai, dan Alhamdulilah Rangga berhasil membacanya tanpa kendala. Proses ijab Qabul berjalan lancar, Rangga benar benar lega dan ia sangat bahagia pada akhirnya ia bisa menikah dengan pujaan hatinya.
Satu hal lagi yang begitu unik, ternyata hadiah dari tamu undangan nya di tempelkan di baju pengantin nya. Dan ada juga hadiah yang juga tak kalah unik, karena para tamu undangan ada yang memberikan koin emas.
"Nikahnya Sultan mah beda, hadiahnya koin emas" gumam Kamil
"Untung mereka ga ngerti bahasa mu" sahut Hanum
"Unik banget ya, beda sama kita kalau di Indonesia kayak gitu ga pake amplop ya aku bisa tau siapa pemberi amplop isi duit dua ribu kemarin" gumam Kamil
"Astaghfirullah, seneng banget ya bikin malu lu!" Ucap Hanum langsung memukul lengan Kamil
"Sayang duh kamu lupa ya mereka kan ga ngerti" ucap Kamil
KAMU SEDANG MEMBACA
SM 2 : Unsecret Marriage ✅(COMPLETE)
Teen Fiction⚠️ DON'T COPAST!⚠️ (Sequel Secret Marriage) Start : January 2021 End : April 2021 Di dunia ini masih banyak manusia yang berfikir bahwa menikah adalah jalan keluar terbaik untuk mengukir bahagia. Padahal pada kenyataannya menikah terkadang tidak s...