"Alhamdulillah sampai" gumam Kamil lalu ia segera keluar dan mengambil kursi roda di bagasi mobil, setelah itu ia membuka pintu mobil dan menggendong Hanum duduk di atas kursi roda
Kamil membuka pintu lalu ia mengantarkan Hanum ke kamarnya, "Lo banyak banyak istirahat ya" ucap Kamil
"Lo mau makan apa?" Tanya Kamil
"Jangan tinggalin gue sendirian man, gue takut" ucap Hanum
Kamil seketika tersadar, Hanum benar saat ini ada seseorang yang berusaha menyakitinya dan masih berkeliaran di luar sana. Bagaimana mungkin ia harus meninggalkan Hanum sendirian di rumah
"Gue pake ojek online aja" jawab Kamil
Hanum mengiyakan.
Sambil menunggu makanan datang, Kamil menyapu rumahnya, ia berkemas kemas di sana tidak ada ekspresi kesal atau apapun yang terukir hanya wajah datar dengan lengkungan senyum yang samar, Hanum mendadak meneteskan beberapa butir air matanya
Kamil menjalankan tugasnya dengan baik, ia tidak mengeluh sedikitpun dan itu membuat Hanum bingung apakah keputusan nya untuk bercerai saat ini benar? Saat malam tiba Kamil datang kembali membawa makan malam dan ia masih saja menyuapi Hanum. Suasana begitu canggung, tidak ada percakapan dan pembahasan apapun sejak siang tadi. Kamil hanya melakukan apa yang ia katakan sebagai kewajiban suami tanpa bicara sepatah kata apapun, ia hanya bertanya perihal makan, mandi, minum, dan sejenisnya
"Jangan tinggalin gue" ucap Hanum menahan Kamil dengan memegang tangannya saat Kamil akan pergi ke Kamarnya untuk tidur
Kamil tersentak, ia lalu menatap Hanum sangat jelas binar matanya penuh dengan ketakutan. Lalu Kamil mengurungkan niatnya, ia pergi menuju sofa yang berada di sudut dinding kamar
"Gue tidur di sini" ucap Kamil
"Jangan di situ, apa Lo bakal sadar kalau ada yang akan menyakiti gue?" Tanya Hanum
Kamil berdiri lalu ia menggelar selimut tebal di samping tempat tidur, enath kenapa rasanya sangat menakutkan saat Kamil menjadi sedikit bicara seperti itu
"Jangan di sini, bagaimana jika mereka menyergap dari belakang?" Tanya Hanum lagi
Kamil menatap Hanum kebingungan, sekarang menjadi benar benar menakutkan karena Kamil benar benar tidak bicara
"Tidurlah di sini, Lo kan suami gue bukan suatu kesalahan kalau kita tidur bersama
Kamil kaget mendengar ucapan Hanum, entah apa yang ada di pikiran Hanum. Kamil hanya meyakini Hanum trauma karena ia tidak bisa di tinggalkan begitu saja, di rumah sakit beberapa kali ada orang yang berusaha membunuh Hanum dengan membekapnya menggunakan bantal saat ia di tinggalkan sendiri. Kamil mengikuti apa yang Hanum inginkan, rasnya benar benar canggung sekarang. Bukankah seharusnya ia merasa bahagia bisa bersama orang yang ia cintai sekarang? Mereka tertidur dengan posisi menghadap arah berlawanan dan saling membelakangi.
Kamil mendengar suara adzan, ia yakin sudah subuh. Ia merasakan hal berbeda entah apa yang terjadi, ia perlahan membuka mata. Hal yang pertama ia lihat adalah istrinya, Kamil tersenyum melihat hal itu namun seketika ia tersadar bahwa ia memang benar tidur bersama Hanum dan sungguh tidak dapat di percaya mereka sedang berpelukan sekarang. Kamil yang terkejut langsung melompat dari tempat tidur hingga terjatuh karena gagal mendarat dengan baik.
"Bagaimana mungkin posisi berlawanan bisa berakhir dengan pelukan?" Bathin nya
Kamil memilih shalat di rumah, ia tidak bisa meninggalkan Hanum sendirian. Hanum terbangun lalu ia berusaha untuk pindah ke kursi roda sendiri, saat berhasil ia langsung ke kamar mandi yang memang berada didalam kamar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SM 2 : Unsecret Marriage ✅(COMPLETE)
Fiksi Remaja⚠️ DON'T COPAST!⚠️ (Sequel Secret Marriage) Start : January 2021 End : April 2021 Di dunia ini masih banyak manusia yang berfikir bahwa menikah adalah jalan keluar terbaik untuk mengukir bahagia. Padahal pada kenyataannya menikah terkadang tidak s...