#28 : Soudzon

1.9K 340 52
                                    

"Kalian serius?" Ucap Arkan merespon cerita Azzam mengenai dugaan dirinya dan Kamil.

"Iya, kita bisa minta rekaman cctv restoran itu tentang pertemuan mereka," ucap Azzam

"Lucu juga yah suatu keluarga makan malam dengan buronan yang mereka sendiri tau apa kejahatannya, itu lebih seperti rapat kerjasama dari pada reuni teman lama," Ucap Arkan

"Aneh bukan? Andrico adalah orang yang menabrak Hanum walau buktinya belum ada tapi Hanum melihatnya sendiri, di sisi lain ada orang yang di untungkan dari peristiwa yang menimpa Hanum dan orang itu terlihat bersama dengan Andrico," sahut Azzam

"Apa jangan jangan Qifti juga bagian rencana mereka?" Ucap Arkan penuh curiga

"Kami juga menduga itu, tapi rencana apa yang sedang mereka rancang?" Tanya Azzam

"Zam, Jika Qifti bersama kalian tentu kalian akan terus mengabari Ayla ke mana pun kalian pergi kan?" Ucap Arkan

Mata Azzam melebar dia setuju dengan ucapan Arkan

"Dengan begitu apapun rencana mereka tidak akan gagal karena mereka tau posisi kami," ucap Azzam

"Mereka membuat ku ingin menjadi dokter spesialis kejiwaan," gumam Arkan

Azzam menoleh dan menatap mata Arkan

"Mereka semua pasti punya penyakit kejiwaan, orang bodoh mana yang mau melukai orang lain tiada habisnya?" Lanjut Arkan geram.

"Kan, ini semua pasti karena kesalahan ku. Seharusnya aku tidak perlu meladeni Ayla saat itu walaupun ia memilih nama yang sama dengan adikku," ucap Azzam menyalahkan dirinya sendiri,

"Seperti katamu, Ketika cinta menjadi buta, telinga pun akan tuli dan hati tak kan lagi berperasa. Bangkitlah satu yang berkuasa, yaitu Nafsu yang berselimut dendam dan dengki" lanjut Azzam

"Azzam, kamu jangan menyalahkan dirimu," ucap Arkan

"Seharusnya aku menyadari jika makhluk yang bernama wanita adalah makhluk rapuh dengan hati yang mudah tersentuh walaupun dengan perhatian sekecil apapun. Karena ketika kita membuatnya jatuh cinta belum tentu kita bisa bertanggung jawab untuk memberi rasa," Ucap Azzam

"Laki laki juga ada yang begitu walau tidak semua, bahkan ada yang sampai membiarkan nafsu dan dendam menguasai dirinya," Ucap Arkan

Mendengarnya Azzam teringat tentang Andrico, namun di sisi lain Azzam mulai mempercayai jika Andrico mengalami gangguan kejiwaan, pasti dia memiliki penyakit psikologis yang membuat dia tidak bisa mengendalikan dirinya.

"Yaudah nanti malam kita kumpul, aku masih ada tiga jam lagi, aku duluan ya zam" ucap Arkan yang berjalan terburu buru melihat seorang perawat memberikan suatu kode padanya.

Azzam memutuskan untuk pulang ke rumahnya, ia menjadi tidak tenang untuk pergi bekerja meninggalkan keluarga kecilnya di rumah.

***
"Ummi, Aa ada PR," ucap Qahtan sembari membawa buku dan pensil mendekati Aifa.

"Coba sini Ummi lihat, Oh Aa tunggu sebentar ya. Ummi bentar lagi selesai masak kok," Tutur Aifa lembut

"Iya Ummi" jawab Qahtan

"Sayang, kamu jagain dedek Qifti bentar bisa kan?" Pinta Aifa

"Siap Ummi," sahut Qahtan,

Saat tengah menghidangkan makanan, Aifa mendengar suara handphonenya berdering. Segera Aifa menuju kamarnya untuk mengambil ponsel, Ayla Ia membaca nama penelepon.

Assalamu'alaikum,
Aifa apa kabar?

Waalaikumsalam, Ayla?

SM 2 : Unsecret Marriage ✅(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang