#42 : Nikmat

2.2K 331 25
                                    

Aifa dan Nara sudah merencanakan sesuatu untuk memberikan kejutan kepada Hanum di hari ulangtahunnya sekalian sebagai ungkapan rasa syukur mereka atas kehamilan sahabat mereka itu.

Sebelum pergi ke rumah Nara, Aifa meminta izin kepada suaminya. Karena kebetulan hari itu adalah tanggal merah Azzam memilih untuk menemani istrinya, sembari membawa kedua putranya refreshing pikirnya.

"MasyaAllah, kamu kalau bareng anak-anak enggak seperti ibu dan anak tapi kakak dan adik, " Azzam

"Aa juga tuh baby face gak kayak muka om-om, makanya santriwati pada ngefans, kan?" Aifa

"Iya dong kan Ada rutin skinkeran" ucap Azzam

"Skin care? Perasaan Aa cuci muka aja pake sabun badan, skin care darimana?" Tanya Aifa

"Air wudhu," goda Azzam

"Masa sih air wudhu bisa bikin glow up? Emang Aa wudhu pake apa? Pake toner? Wudhu pake micelar water? Kalau air wudhu memang bisa jadi skincare pabrik skincare tutup," ucap Aifa

"kenapa di seriusin sih sayang? Aa kan cuma bercanda, Sebenarnya Aa cuci muka pake sabun muka kamu," Azzam

"Pantesan cepet habis, ya?" Aifa

"Tapi cocok di Aa kok, buktinya jerawat Aa jd gagal berkembang, Aa jd makin glowing, Kan?" Tutur Azzam

"Bapak, anak bapak udah dua pak," ucap Aifa

"Kurang, mau nambah lagi boleh, kan?" ujar Azzam manja

"Mau jadi saingan Luqman?" Aifa

"Ssst.. ini misi rahasia," ucap Azzam berbisik dengan tatapan serius, Aifa terkekeh mendengarnya.

Azzam dan Aifa menuju rumah Pak Al-Kautsar terlebih dahulu untuk meminjam mobil. Aset keluarga Azzam di kota itu sudah di wakafkan oleh orangtuanya atas permintaan Azzam dan Ammar. Kendaraan yang ada, di bawa ke pondok pesantren milik keluarga Azzam. Azzam memilih untuk mandiri, ia tidak ingin menggunakan fasilitas milik kedua orangtuanya selagi ia masih mampu memenuhi kebutuhan keluarganya.

Saat melewati rumah Arkan, mereka melihat seorang wanita paruh baya dan seorang remaja laki-laki yang duduk di atas sebuah sepeda motor berbicara di depan rumah Arkan. Azzam berfikir mungkin kedua orang itu sedang mencari alamat begitu pula Aifa ia juga memikirkan hal sama, mereka pun mendekati orang asing itu.

"Maaf, bu. Ada yang bisa di bantu?" Tanya Azzam

Saat ibu itu melihat ke arah Aifa, Aifa terkejut.

"Maaf, Ibu... Ibunya Arkan, bukan?" Ucap Aifa

Wanita itu memperlihatkan Aifa cukup lama, ia tidak bisa mengenali dengan siapa ia bicara.

"Saya Aifa, saya putri pak Al-Kautsar, tetangga sebelah rumah ibu. Ini suami dan anak-anak saya, MasyaAllah apa kabar, ibu?" jelas Aifa

"Oh iya, kamu anaknya almarhumah Khadijah? Yang sering main sama Arkan?" Jawab Ibu Arkan

"Iya Bu," Aifa

"Ibu kenapa di luar? Arkan gak di rumah? Abi coba telepon si Arkan kasian ibunya nungguin," Aifa

"Telepon?" Azzam

"Tidak perlu, Saya juga buru-buru. Terimakasih ya, Aifa. Assalamualaikum," Ucap Ibu Arkan pamit dan segera pergi,

"Waalaikumsalam,"

"Ada apa, ya? Masa mamanya datang Arkan gak tahu," gumam Aifa

"Maklum aja umi, kan Arkan lagi sibuk-sibuknya," ucap Azzam

"Iya juga ya, semoga semuanya lancar sampai dia benar-benar jadi dokter," Aifa

"Aamiin," ucap Azzam was-was ia tidak ingin istrinya tau tentang kehidupan Arkan yang sebenarnya sesuai dengan keinginan Arkan.

SM 2 : Unsecret Marriage ✅(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang