#29 : Tawa

2K 326 35
                                    

"Tumben ya zam yang ketabrak motor mu doang," gumam Kamil sambil menyeruput minuman di kantin Rumah Sakit

"Lah dirimu mau aku ketabrak?" Tanya Azzam

"Ya gak juga, cuma kirain lagi rindu sama rumah sakit," sindir Kamil mengenang masa SMA Azzam yang di hiasi keluar masuk rumah sakit

"Iya juga ya, yaudah ntar ke sini lagi pas lahiran anak kedua" tutur Azzam, tersenyum tipis mengingat kenangan saat memperjuangkan Aifa.

"Zam jadi Qifti udah di jemput? Aku mencium hal mencurigakan" Ucap Kamil

"Jujur ya mil aku menyesal sekali, seandainya aku lebih kukuh menjaga sikap semasa dulu pasti tidak akan terjadi hal seperti ini," Azzam

"Aku juga menyesal, aku tidak bisa melindungi istriku sendiri. Andai aku berjuang lebih keras sejak awal, aku mungkin bisa membimbing nya untuk tidak terlalu mengejar dunia" Kamil

"Seseorang pernah berkata dirimu yang sekarang adalah apa yang kamu pilih di masa lalu, jadi bisa dikatakan apapun yang kita tuai hari ini adalah apa yang kita tanam di masa lalu" Ucap Arkan yang tiba tiba datang dan duduk bersama mereka.

Dalam diamnya Arkan juga menyesal, andai saja ia memilih untuk tidak mengikuti orang tuanya mungkin ia bisa bersama Aifa. Melupakan seseorang yang di cintai tidak mudah, sesekali rasa sakit tetap terlintas tapi Arkan yakin bahwa Azzam adalah yang terbaik untuk Aifa menurut Allah.

"Dan kamu masih tidak mau belajar mencintai Nara? Jika suatu saat kamu mencintainya secara tiba-tiba. Percayalah rasa miliknya pasti sudah hilang, biasanya siklusnya begitu," ucap Kamil

"Jika suatu saat aku mencintainya, dan ia tak lagi cinta. Aku akan menanggung sakit nya kembali. Karena ini keputusan ku saat ini dan mungkin saat ini aku kurang bijak, sehingga aku akan sakit untuk kedua kalinya. Apa gunanya menyalahkan orang lain kan jika aku sendiri berperan," tutur Arkan

"Jadi inget kata kata Rangga, dia bilang Hati Arkan pasti di bikin barengan sama Malaikat, tapi sayang sulit untuk mengetuknya" Kamil

"Kang Quotes" gumam Arkan sambil tertawa kecil

"Btw kamu gak papa zam? Ada yamg cidera?" Tanya Arkan

"motor aja yang cidera kok, untung aku masi bisa lompat" jawab Azzam

"Lah jago ngehindar, kenapa gak dari dulu gak menghindar?" Tanya Kamil

"Biar dramatis," jawab Azzam datar

"Gak bercanda, dulu Aku tau semua resiko dari semuanya tapi aku gak tau aku lebih takut jika Aifa yang terluka jadi biar aku aja" ucap Azzam

"Es batu kalau udah bucin kayak gini nih" Kamil Nyinyir

"Oh iya jadi urusan gimana?" Tanya Arkan

Ketiga sekawan itu pun berdiskusi.

***

"Hanum, Nar apa harus ya seseorang mencelakai orang lain untuk membalas sesuatu?" Tanya Aifa pada kedua sahabatnya

"Aku menyesali masa lalu ku, seharusnya aku menurut pada Mas Arman pasti aku tidak akan pernah menyakiti hati Andrico dan hal seperti ini pasti tidak akan pernah terjadi" Aifa

"Fa, Aku juga menyesal seharusnya aku tidak perlu mengejar jabatan. Obsesi ku untuk memiliki karir bagus di usia muda hanya membawa petaka. Mengejar dunia hanya membuat aku celaka, seharusnya aku mengimbangi bahkan mengutamakan urusan akhirat. Subhanallah" Hanum

"Ah aku juga nyesel, seharusnya aku gak ikut CPNS," ucap Nara

"Kenapa?" Tanya Hanum

"Gak bisa santai, aku kan suka telat dateng ke sekolah kan fa masa sekarang harus tepat waktu selalu huhu" ucap Nara, sambil membentuk bibirnya melengkung kebawah

Aifa dan Hanum tertawa

"Btw Ayla ngomong apa aja fa?" Tanya Nara

"Gak ada sih, cuma ya dia kayak buru buru gitu dan maksa bawa Qifti padahal Qifti lagi gak enak badan," Jelas Aifa

"Buru buru? Padahal selama ini dia gak peduli kan? Aku jadi curiga" gumam Hanum

"Apa yang harus di curigai? Merindu anak sendiri bukan suatu kesalahan kan?" Aifa

"Fa malaikat mana yang hatinya ketukar sama kamu? " Nara

"Ha?" Aifa

"Fa Jangan terlalu baik please aku jadi sayang" ucap Hanum

"Iya nih jadi makin sayang" sahut Nara

Ketiga sahabat itu langsung berpelukan.

"Ammah Hanum Paman Uma nya mana?" Tanya Qahtan

"Lagi sama Abinya Qahtan" jawab Hanum

"Yah," Qahtan mengerucutkan mulutnya

Nara tertawa, "masyaAllah gemesnya"

"Jiwa anak-anak pada diri Uma membuat anak-anak jadi seneng sama dia, yah sayang aja aku..." Hanum mendadak sedih

Aifa dan Nara memegang tangan Hanum, "Hanum, Allah lebih tau yang terbaik untuk hamba-Nya" Aifa

"Iya num, Ada loh yang belum seberuntung kamu. Kayak aku nih contohnya masi aja stay alone" ucap Nara

Hanum tersenyum mendengar ucapan Nara.

Saat tengah menutup tirai tanpa sengaja Hanum melihat Anthon di sebrang rumah Aifa.

"Anthon?" Ucap Hanum cukup keras hingga membuat Nara menghampiri

"Anthon? jangan jangan Andrico juga ada di sini" bisik Nara

"Telepon Azzam!" Bisik Hanum

Nara mengangguk, dan langsung membuka contact list di ponselnya.

"Mereka punya rencana apa sih? Kok aku jadi takut gini ya" gumam Hanum

"Aku gatau nih, aku kan gak bisa bela diri, kalau ada apa apa gimana? Duh para cowok lama amat sih" ucap Nara lirih

"Udah positive thinking aja, mereka pasti punya rencana bagus, ya walaupun aku was was juga sih" ucap Hanum

"Nar, Num Ada apa?" Tanya Aifa

"Si Hanum kangen sama Kamil" ucap Nara

"Ha?" Hanum

"Kalian ada ada aja, dah cepetan sholat gih" perintah Aifa

"Siap Bu Bos" jawab Hanum dan Nara serempak

Tiba tiba Aifa diam terpaku setelah melihat jendela, Nara dan Hanum heran mereka ikut melihat ke sana. Alhasil mereka terkejut melihat Andrico di balik jendela tersenyum lebar melihat ke arah mereka.

"Astaghfirullah kok dia kayak psikopat di film film serem gitu senyumnya," ucap Nara

"Oh iya bener," Hanum mengeluarkan HP.

"Ngapain ngeluarin HP?" Tanya Nara

"Langka loh, keren soalnya" Hanum

"Telepon polisi!!!!" Ujar Nara

Hanum segera menelepon polisi, Tak lama kemudian Azzam dan dua sahabatnya datang, Andrico terlihat langsung melarikan diri.

Azzam dan Kamil tampak mengejar Andrico sementara Arkan tetap tinggal.

***

"ANDRICO!!" sorak Kamil

Sementara itu Azzam terlihat mendahului, dan ia berhasil menangkap Andrico.

HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA..
HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA..
HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA..

Andrico tertawa tanpa henti, hal itu membuat Azzam dan Kamil ngeri.

"sakit ni orang" Kamil

_____

Assalamu'alaikum.
Alhamdulillah, Part selanjutnya bisa di up tepat waktu.
Terimakasih selalu mendukung dan setia!!
Semoga selalu dalam lindungan Allah.

SM 2 : Unsecret Marriage ✅(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang