#37: Rasa?

1.9K 328 31
                                    

"cubo basuo dulu"

"Iyolah pa, nanti
Nara cubo usahokan"

...

Tubuh Nara melemas, tanpa sadar ponselnya terjatuh, ada baiknya ia harus segera menemui orang tuanya,

"Aku harus kesana hari ini juga," ujarnya

Nara merapikan barang-barang nya, ia berniat untuk mengajukan cuti beberapa hari untuk memantau keadaan ibunya. Seketika ia teringat tentang ketiga pemuda yang melamarnya, ia memutuskan untuk berdiskusi dengan sahabatnya.

Nara merenung, menikah berarti mengikat seseorang untuk menjadi teman hidup yang bukan hanya untuk satu-dua hari saja tetapi seumur hidup. Itu artinya ia harus berhati-hati dalam memilih pasangan. Aifa dan Hanum atas izin Allah mereka mendapatkan pasangan yang baik, begitu juga Rangga seseorang yang baru dikenalnya bisa menjadi jodohnya.

Saat ini banyak orang memilih pasangannya hanya dengan pertimbangan fisik, pikir Nara. Banyak orang berlomba-lomba mencari wanita cantik untuk dipinang tanpa peduli bagaimana kondisi agamanya. Sebagian yang lain mau menikah hanya untuk menumpuk kekayaan. Karena itu ia harus berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangannya.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ثلاث جدهن جد وهزلهن جد: النكاح والطلاق والرجعة

“Tiga hal yang seriusnya dianggap benar-benar serius dan bercandanya dianggap serius: nikah, cerai dan ruju.'” (Diriwayatkan oleh Al Arba’ah kecuali An Nasa’i. Dihasankan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah)

Mengikatnya dua orang insan dalam sebuah pernikahan merupakan perkara yang sangat diperhatikan dalam syariat Islam. Berdasarkan hadits diatas, kita dianjurkan untuk serius dalam permasalahan ini dan dilarang menjadikannya sebagai bahan candaan atau hanya untuk bermain-main.

"Assalamu'alaikum,"

Nara tersentak, ia mendengar seseorang mengucapkan salam di luar rumahnya. Saat ia membuka pintu ia mendapati Arkan di sana.

"Waalaikumsalam, Arkan?" Nara

"Nar? Kok muka kamu pucat? Kamu sakit?" Arkan melupakan tujuannya kerumah Nara, ia salah fokus dengan wajah Nara yang pucat

"Nggak ada apa-apa," jawab Nara

"Aku tau kamu habis nangis kan? Mata kamu sembab loh," Arkan

"Gak kok, ada apa Ar? Ayo masuk," ucap Nara

"Gak usah di sini aja, kamu kan tinggal sendirian nanti jadi fitnah," Arkan

"Silakan duduk," ucap Nara

Mereka berdua duduk di bangku yang ada di teras rumah Nara,

Nara tersenyum simpul, "Kamu mau ngapain?"

"Mau tau kamu baik-baik saja atau tidak," ucap Arkan, Nara tau pasti itu bukan tujuan Arkan pasti ia mendapatkan jawaban itu setelah melihat dirinya.

"Aku baik, hanya saja ehm... Jadi gini InsyaAllah, besok aku pulang kampung. Mama sakit soalnya," ucap Nara

"Subhanallah, kamu pasti pasti panik, semoga Tante baik-baik aja," Arkan

"Terimakasih," Nara

"Apa ada yang bisa aku bantu?" Tanya Arkan

Nara mengingat sahabatnya ini sangat bijak, mungkin Arkan bisa membantu nya memilih jika ada hal yang tidak memungkinkan terjadi.

"Ar, aku mau minta solusi. Jadi mama tu pengen banget aku nikah tapi, aku kan belum punya calon. Jadi secara kebetulan ada tiga orang pria yang berniat baik sama aku, kata papa bisa jadi sebelum sesuatu yang buruk terjadi, besar kemungkinan mama akan nyuruh aku nikah sama salah satu dari ketiganya. Gimana cara aku memilih?" Tutur Nara

Arkan terdiam cukup lama,

"Ta'aruf aja dulu Nar," Ucap Arkan

"Iya ta'aruf memutuskan pilihan nya itu gimana?" Nara

"Cari yang baik agamanya Nar, kamu bisa cari tau lewat keluarga dan teman-temannya," jelas Arkan

Nara terdiam, tumben Arkan tidak memberikan solusi yang bagus. Biasanya ia sangat bijak dan sangat membantu.

"Itu artinya nanti pas pulang kamu InsyaAllah udah ada gandengan yah," Arkan tertawa

"Semoga rasa cinta itu bisa tumbuh sesudah pernikahan, harus belajar banyak nih dari Azzam dan Aifa," ucap Nara

"Semoga bahagia ya Nar, ehm.. Nar aku mau ke RS dulu. Assalamu'alaikum," Arkan langsung berpamitan dan pergi.

"Kamu memang tidak punya rasa padaku ya? Gak papa deh semoga kamu bisa menemukan kebahagiaan ya, jangan terus ngerasa sakit, kamu kan dokter gak boleh sakit!" gumam Nara

Nara teringat pembicaraannya dengan Arkan tempo hari, meskipun sudah mengetahui secuil cerita dari Zakhwan, Arkan masih menyimpan jutaan misteri tentang lukanya. Nara memperhatikan mobil Arkan yang menjauh, matanya tetap mengarah kesana hingga mobil itu menjadi titik dan menghilang.

"Arkan kamu harus bahagia!" Teriak Nara,

Aku gak bisa maksain cinta jika akhirnya nanti dia memang samaku tapi tetap tidak bahagia, batin Nara

Tiba-tiba Arkan kembali, kaca mobilnya terbuka.

"Maaf Nar, kunci rumahku ketinggalan di atas meja," ucap Arkan sambil menunjuk ke arah meja di depan rumah Nara

Nara terbelalak, ia merasa malu dan bertanya kepada dirinya sendiri apakah Arkan mendengar teriakannya?

***

Malam harinya, tepat hari ini jadwal tiga sekawan Azzam, Arkan, dan Kamil bertemu. Mereka bersendra gurau seperti biasanya, hingga tiba di satu topik saat Kamil menyindir Arkan,

"Kapan nikah Ar?" Kamil

"Segera," jawab Arkan santai

"Segera?" Azzam dan Kamil kaget

"Udah ada calon?" Tanya Kamil

"Emang ada perempuan yang gak mau sama aku?" Ucap Arkan

Azzam mengernyitkan keningnya, ini bukan Arkan yang dia kenal. Azzam bisa merasakan sesuatu yang aneh dari Arkan, ini memang pertama kalinyabia bisa membaca sikap sahabatnya itu.

"Kamu lagi ada masalah?" Tanya Azzam

"Gak ada zam, kalian tau kan aku gak pernah ada masalah," Arkan

"Gak ada manusia yang tidak punya masalah, yang lihai menyembunyikan nya mungkin ada," Azzam

"Mau nikah sama siapa Ar?" Kamil

"Gak tau, " Arkan

"Sama Kinara ya?" Tanya Kamil

"Loh kok Nara? Bukannya dia mau pulang kampung besok?" ucap Azzam

"Bukan Nara, lagian dia pulang kampung kan karena mau nikah," Arkan

Azzam dan Kamil tersenyum tipis, mereka tau benar apa yang sedang dirasakan sahabat mereka itu, Karena apa yang sedang Arkan rasakan pernah mereka rasakan sebelumnya. Untuk pertama kalinya Arkan yang sulit di tebak bisa ketebak.

"Jadi?" Kamil

"Lihat aja nanti," Arkan

_____

Assalamu'alaikum,
Alhamdulillah bisa update.
Assif jiddan telat :( lagi sibuk, nyaris lupa mau update hehe...

Terimakasih masih setia dan mendukung!!!
Sehat selalu! Semoga selalu dalam lindungan Allah All!!!

♥️♥️♥️

SM 2 : Unsecret Marriage ✅(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang