• Sepucuk Surat Pengantar Rasa •
Chandra terbangun di pagi buta lalu melirik kesamping kanannya. Ia tersenyum tipis saat melihat Mark yang masih tertidur lelap disampingnya. Chandra memperhatikan dengan lamat wajah tertidur sang kekasih hati.Jemarinya terulur menyentuh hidung Mark lalu tertawa kecil saat Mark mengerutkan hidungnya tak nyaman. Chandra memajukan wajahnya mendekati wajah Mark dan memberikan satu kecupan manis pada pipinya.
Chandra mengulum senyum lalu dengan perlahan bangkit dari ranjang dan meninggalkan kamar tanpa menimbulkan suara yang dapat mengganggu tidur lelap Mark.
Setelah membasuh muka dan menggosok giginya, Chandra memasuki dapur dan segera menyiapkan sarapan spesial untuk Mark. Tak ada yang terlalu istimewa, hanya beberapa potong ayam goreng, telur dadar, tahu, tempe, sayur bayam dan sambal. Tak lupa nasi hangat dan kerupuk sebagai pelengkap.
Chandra dengan pakaian rapinya tersenyum puas melihat meja makannya telah dipenuhi oleh masakannya. Ia melirik jam tangannya lalu dengan segera meraih selembar kertas yang telah ia siapkan sebelumnya dan menaruhnya dibawah selipan gelas kopi Mark.
Chandra terkekeh pelan, "Semoga suka ya Mas."
.
.
.
Mark terbangun ketika sinar matahari menusuk tepat pada wajahnya melalui celah korden jendela yang ada di kamarnya. Mengerang pelan, Mark membuka mata dan meraba ruang disampingnya. Ia langsung terduduk saat menyadari bagian itu telah kosong dan terasa dingin.
"Dek?"
Mark menunggu beberapa saat dan tak mendapat jawaban. Ia segera menurunkan kakinya dan melangkah keluar dari kamar.
"Sayang? Erlan? Dek?"
Mark menggaruk kepalanya pelan lalu melihat keadaan rumahnya yang sepi.
"Bun? Bang Akra? Kakak?"
Mark berjalan dan membuka dua pintu yang berhadapan yang letaknya tak jauh dari kamarnya. Kosong.
Mark menghela nafas lalu berjalan menuju dapur, mungkin Chandra ada disana. Mark berhenti tepat di depan meja makan lalu terkekeh pelan.
Ia mendudukan dirinya pada kursi dan meraih selembar kertas berwarna biru muda yang terselip dibawah gelas kopi kesukannya. Ia menyeruput kopi dalam gelas dan mendesah pelan saat hangatnya cairan hitam itu menyapa tenggorokannya.
Tak lupa Mark menghabiskan satu gelas air mineral yang telah ada di samping gelas kopinya dan membuka kertas ditangannya. Senyum dibibirnya terbit tanpa ragu disaat kalimat pertama selesai ia baca.
Mark mendapatkan sepucuk surat dari sang kekasih hati, dan itu sudah cukup membuat hari Mark menjadi luar biasa.
…
Untuk kekasih hatiku hingga maut memisahkan, Mark Alrando Setiawan.
Selamat pagi dan selamat ulang tahun yang ke 27 tahun kesayangannya adek~
Adek tau Mas ganteng pasti capek banget abis perjalanan jauh, jadi pagi ini adek siapin Mas ganteng makanan yang banyak. Di abisin ya makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doo Bee Doo [MarkHyuck]
Short Story[Sequel of Hey. Bae. Like it.] Kelingking kita berjanji, jari manis jadi saksi. Bahagia. Hingga sang bumi, enggan berputar lagi. Mark x Haechan BxB Lokal!AU