24. Amarah dan Ketakutan

204 22 4
                                    

⚠️Warning⚠️

Part ini agak complicated. Perlu disikapi kembali.

Pembaca yang baik, jangan ditiru ya

***

Seperti biasanya Adelia menjalani rutinitas paginya untuk belajar di sekolah.

Pagi harinya terasa begitu berbeda. Wajahnya kelihatan tertekuk namun hal itu tidak menghilangkan rona kecantikannya.

Mood-nya untuk sekolah hilang sejak kemarin setelah marahan dengan Luna. Bahkan grup chat mereka bertiga yang biasanya ramai, sekarang terasa sepi. Hanya Caca yang masih gencar-gencarnya meramaikan grup pesan mereka.

Adelia tahu.

Caca sedang berusaha agar hubungannya dengan Luna kembali seperti semula.

Hari ini Adelia akan mengikuti perlombaan. Sesuai dengan rencana, Adelia dan Bhiyan akan belajar setengah hari karena kompetisi dimulai saat hari menjelang siang. Tentunya sedari kemarin, keduanya sudah meminta izin terlebih dahulu dari pihak sekolah dan karena alasan yang jelas, tentu mereka mengizinkan.

Adelia berlalu menuju kelasnya dengan tas yang masih tersampir di bahunya.

Adelia merasa kalau kedatangan masih sama seperti kemarin. Orang-orang begitu intens memperhatikannya, karena penampilannya mungkin. Tapi...

Entah kenapa Adelia merasa tatapan mereka terkesan berbeda dari yang sebelumnya.

Adelia memperhatikan sekitar dan benar pemikirannya itu tidak salah.

"Lo tahu enggak, Adel pacaran sama cowok tunanetra."

"Iya. Gue tahu dari anak-anak kelas 11. Langsung booming gitu aja di sekolah kita."

Adelia terkesiap. Ia langsung membuka ponselnya. Sudah lama sekali dia tidak memantau forum tersebut karena jarang adanya interaksi. Jikalau pun ada, forum tersebut hanya digunakan untuk hal yang kurang berfaedah seperti gosip-gosip yang barusan Adelia dengar.

Ia mengetuk ponselnya, melihat percakapan forum grup kelas 11 SMA Bharatayudha.

Di awal pesan, ia mendapati sebuah foto dirinya bersama dengan Bhiyan sedang berpelukan. Dilihat dari lokasinya, foto tersebut di ambil sebelum Bhiyan dan Ray berkelahi di acara konser waktu itu.

Wajahnya terlihat begitu jelas termasuk Bhiyan sekalipun.

Adelia kemudian membaca pesan satu persatu dari salah satu akun anonim.

Kelas 11 SMA Bharatayudha

Anonim: No hoax. Lima menit yang lalu, gue baru dapat kabar ini dan gue pribadi ingin share tentang ini. Gue sama sekali enggak tahu siapa pengirimnya dan tiba-tiba aja dia kontak pribadi gue, kasih tunjuk foto tersebut—juga beberapa foto lainnya yang sayangnya enggak bisa gue kasih tunjuk. Yah... beberapa dari kalian pasti mikir "bisa aja itu foto editan" atau "namanya juga sahabatan. Wajar aja sih. Lagian mereka berdua memang dekat beberapa waktu belakangan". Gue bakalan kasih bukti sebuah rekaman suara yang dikirim orang misterius itu.

Adelia langsung mendengarkan pesan suara tersebut dengan seksama.

"Ayo pacaran."

"Hah? Lo bilang apa?"

"Ayo pacaran."

"Pacaran? Maksudnya gimana?"

A Miracle In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang