Hilang Kendali

3.5K 453 208
                                    

⚠️

⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










"Kenapa nggak jawab telepon aku, Naura? Kamu nggak sopan sama atasan."

Suara itu.

Suara yang selalu menghantui Naura setiap malamnya, kini kembali ia dengar di saat Naura ingin berusah membaik. Naura makin ketakutan mendengar suara yang tepat berada di belakangnya. Tubuhnya begitu kaku tak bisa bergerak karena rasa takut yang menguasainya, sampai Naura merasakan ada tangan yang menepuk bahunya. Gerakannya begitu pelan, tetapi berhasil menambah rasa takut Naura hingga ke ubun-ubun.

Naura tidak berani menoleh, pun tubuhnya tidak bisa bergerak untuk kabur dari Marcel. Sampai akhirnya Marcel sudah berada di hadapan Naura dan tersenyum sengit ketika bisa bertemu tatap dengan wanita itu. Naura makin ketakutan ketika melihat Marcel yang tersenyum padanya.

"Aku kira, kita nggak akan bisa ketemu lagi." Suara Marcel begitu berat dan terdengar menyeramkan bagi Naura. "Jangan takut, Naura. Aku nggak akan balas tinju kamu waktu itu, kok," ujar Marcel sambil mengelus hidungnya yang pernah ditinju oleh Naura.

Marcel mengangkat tangannya dan mengelus pipi kanan Naura dengan jari telunjuknya. Tubuh Naura makin tidak bisa bergerak ketika merasakan sentuhan Marcel yang memberikan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Setetes air mata turun membasahi pipi Naura ketika Marcel terus mengelus pipi dan sekitar garis rahangnya.

"Kenapa kamu sendirian? Oh, udah pisah sama suami? Bagus, deh. Berarti masih ada kesempatan buat kita berdua." Marcel menyeka air mata Naura dengan ibu jarinya. "Jangan nangis. Ada aku sekarang yang bakal jagain kamu."

Naura ingin kabur, sungguh. Namun, rasanya begitu sulit karena untuk bergerak pun dia tidak mampu. Naura hanya bisa berdoa agar ada yang bisa menyelamatkannya saat ini juga. Naura tidak berharap Taeyong melihatnya bersama Marcel, karena dia takut kalau akan terjadi kesalahpahaman lain yang membuat kondisi makin kacau.

"Oh, ternyata ada Taeyong."

Naura tercekat ketika mendengar Marcel menyebutkan nama Taeyong. Naura makin menangis jika benar ada Taeyong sekarang melihatnya bersama Marcel. Marcel tampak tersenyum puas sambil melihat seseorang yang ada di belakang Naura sekarang. Ya, Taeyong benar-benar datang. Dia tadi mencari Naura dan tidak disangka malah menemukan Marcel yang rupanya sedang berdiri di hadapan istrinya.

Taeyong tidak bersuara selain menatap Marcel yang tersenyum sengit padanya. Taeyong tidak tahu keadaan Naura, tetapi dia bisa melihat bagaimana bergetarnya tubuh Naura selama berada di hadapan Marcel. Saat itulah Taeyong sadar kalau Naura tidak baik-baik saja.

"Kenapa Taeyong masih ada di sini? Bukannya kalian udah piㅡ"

Marcel belum sempat menyelesaikan ucapannya ketika Taeyong melayangkan tinjunya tepat di hidung Marcel. Hidung yang masih dalam masa penyembuhan setelah dihajar oleh Naura waktu itu, kini harus kembali terluka karena ulah Taeyong.

UnhiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang