(Silakan Baca Hidden Words dulu)
Pengantin baru ✔
Punya anak ✔
Lalu... apa lagi?
Ikuti saja kisahnya. Kisah Taeyong dan Naura. Pasangan abu-abu yang kini jauh lebih berwarna dengan kisah barunya.
Hanya kisah sederhana yang mungkin terkesan biasa...
Jangan lupa tinggalkan jejak biar bisa update lagi secepatnya 💚
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naura membuka pintu setengah hati saat bel berbunyi dan mengganggu waktunya yang sedang sendiri di rumah. Siapa pun yang datang, Naura tidak ingin menyambutnya dengan baik, kecuali anak-anak dan Herdian kalau datang. Namun, sosok yang kali ini muncul di hadapan Naura tidak bisa ia abaikan begitu saja setelah pintu terbuka. Bukan hanya karena sosok di hadapan Naura adalah suaminya semata, melainkan karena penampilannya yang berhasil membuat Naura menahan napas tatkala melihatnya.
Taeyong berdiri dengan bantuan Julian yang merangkulnya, wajahnya babak belur dan darah mengotori bagian wajah serta tangannya. Naura yang biasanya mengabaikan, kali ini tidak bisa membiarkan Taeyong menderita dengan luka separah itu. Julian membawa Taeyong masuk, lalu membantunya berbaring di atas sofa. Naura masuk ke kamar, lalu ke ruang tengah dengan membawa kaus karena pakaian Taeyong juga kotor akibat darah.
Julian tidak langsung pergi, dia ikut membantu Naura untuk mengobati bagian tubuh Taeyong yang memar. Ya, tidak hanya wajah dan tangan, tetapi punggung dan sekitar dada hingga perut Taeyong tak luput dari luka. Naura belum mau bertanya apa yang terjadi pada Taeyong hingga mendapat luka parah dan kini tidak sadarkan diri. Julian pun tidak memberi tahu apa-apa karena ikut sibuk membantu Naura untuk membersihkan luka Taeyong.
Sesekali Julian melirik Naura yang sekarang membersihkan darah di tangan Taeyong, ingin melihat bagaimana ekspresi wanita di sampingnya saat melihat sang suami babak belur. Sekilas, Naura tidak menunjukkan ekspresi yang berarti seolah tidak merasakan simpati pada Taeyong. Namun, Julian sadar bahwa Naura sangat cemas melihat kondisi suaminya yang parah sampai tergolek lemas. Rasa takut pada sang suami masih ada, tetapi Naura tahan demi merawat luka Taeyong.
"Biar aku aja yang urus, Julian. Kamu bisa balik lagi ke galeri," kata Naura yang tidak ingin merepotkan Julian.
"Kamu nggak mau tahu kenapa Taeyong sampai gini?"
Naura sangat ingin tahu, tetapi ia menolak diberi tahu dan membiarkan dirinya terjebak dalam rasa penasaran. Kalau beruntung, Taeyong akan memberi tahu dengan sendirinya kenapa dia sampai terluka parah.