Rasa Sakitnya

5.6K 611 141
                                    

Jangan lupa dukungannya, Yorobun 💚
Biar aku makin semangat 💚

Siapa tahu update lagi ;)

Ada hal yang mengganggu Naura hari ini, dan dia benar-benar tidak nyaman selama melakukan pekerjaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada hal yang mengganggu Naura hari ini, dan dia benar-benar tidak nyaman selama melakukan pekerjaannya. Sebenarnya Naura bisa biasa saja seandainya gangguan itu tidak terjadi, tetapi sejak awal gangguan itu mengusiknya, Naura tidak bisa tenang begitu saja.

Hari ini ada yang datang ke kantor dan bertemu dengan atasan Naura. Dari yang Naura dengar, kantor ini akan bekerja sama dengan penerbitan lain untuk menerbitkan satu karya dari penulis besar di negara ini. Siap sangka perwakilan dari penerbitan lain itu adalah orang yang sangat Naura kenal, dan tentu saja yang paling dia ingin hindari.

Ya, mantan Naura sendiri yang bernama Marcel. Lagi-lagi Naura dipertemukan dengan Marcel yang sangat ingin Naura hindari setelah kejadian lalu. Naura punya firasat buruk mengenai Marcel, dan itu terbukti ketika pertemuan selesai saat jam pulang kantor.

Naura yang sudah ingin pulang, tiba-tiba dihampiri oleh Marcel yang baru saja selesai bertemu dengan atasannya. Oh, Naura rasanya ingin kabur ketika pria itu tiba-tiba duduk di sampingnya, secara jelas benar-benar di samping Naura dan menipiskan jarak di antara mereka berdua.

"Belum pulang, Ra?" tanya Marcel begitu mereka sudah duduk berdampingan.

Naura menggeleng dan berusaha memaksakan senyum. "Belum," jawabnya seadanya dan menggeser posisinya agar ada jarak yang tercipta di antara mereka.

Di depan gedung kantor, memang sudah disediakan kursi untuk karyawan yang menunggu transportasi online. Sekarang pun Naura hampir saja memesan taksi online, tetapi semua yang dia lakukan hanya diam ketika Marcel tiba. Rasanya nyali Naura ciut ketika tidak ada Taeyong yang mendampinginya.

"Jadi, ternyata kamu kerja di sini," ujar Marcel dengan senyum puas seolah sudah menemukan sesuatu tentang Naura.

"Tapi nggak lama lagi berhenti." Naura menggigit bibirnya setelah membalas ucapan Marcel. Seharusnya dia tidak perlu membalasnya, apalagi sampai memberikan informasi sepenting ini pada Marcel yang tidak penting.

Ya sudahlah. Informasi yang diberikan Naura juga tentang berhentinya dia bekerja sebagai editor, di mana Marcel sendiri tidak akan menemukannya lagi di kantor kalau memang ada pertemuan lain.

"Kenapa berhenti? Padahal kelihatan banget kamu enjoy pas kerja."

"Mau lahiran," jawab Naura seadanya.

Tepat setelah mendengar jawaban itu, Marcel spontan menatap ke arah perut Naura yang membesar karena kehamilannya. Marcel terlalu fokus pada wajah Naura, tetapi tidak memberi perhatian pada bagian penting yang ada dalam diri wanita itu.

"Boleh pegang, Ra?" tanya Marcel sambil mengangkat tangannya untuk mengelus perut Naura.

Naura buru-buru menggeleng dan makin memberikan jarak antara dia dan Marcel. Naura tiba-tiba takut, padahal Marcel sendiri tidak melakukan hal buruk. Aura Marcel yang membuat Naura takut, dan merasa terancam akan kehadirannya.

UnhiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang