Tolong baca sampai a/n di bawah, ya.
Terima kasih dan enjoy ^^
"Taeyong, aku nggak kuat. Aku nggak mau gini terus."Suara lirih itu membangunkan Taeyong dari tidurnya, menyadarkannya bahwa semua hanyalah bunga tidur yang buruk dan tidak patut untuk ia lihat. Napas Taeyong terengah, keringat membasahi pelipisnya, debar jantungnya cepat saat ia sadar bahwa mimpinya sangat menyeramkan. Dalam mimpinya, Taeyong melihat Naura yang menangis membelakanginya, mengeluh sakit dan menderita, menyampaikan bahwa ia tidak sanggup lagi berada di sisinya.
Taeyong tak dapat melihat wajah Naura, tetapi suaranya saja sudah memilukan dan menyesakkan dada. Itu hanya mimpi, Taeyong sadar itu. Namun, rasanya begitu nyata hingga Taeyong hampir tak bisa membedakan apakah ia berada dalam mimpi atau dunia nyata.
Setelah kondisinya lebih tenang, Taeyong menoleh ke sisi kirinya, mencari sosok yang ada dalam mimpinya. Begitu menemukan sosok yang menderita dalam mimpi, Taeyong berubah lega saat wanita di sampingnya tenang di dunia nyata. Di balik gelapnya malam, Taeyong masih mampu melihat Naura dengan jelas yang tengah tidur nyenyak tanpa merasa terganggu dengan suara napas berat Taeyong. Tidurnya begitu nyenyak, berbeda dengan saat-saat masih berduka, di mana tidur pun sulit, tetapi terjaga juga bukanlah hal baik.
Taeyong yang awalnya terlentang, mengubah posisinya miring ke kanan agar berhadapan langsung dengan Naura. Rupanya memang tak nampak jelas, tetapi Taeyong tetap tersenyum melihatnya. Bukan hanya karena Taeyong bisa melihat wajah manis yang selalu dipujanya, melainkan karena Naura kini selalu berada di sisinya setiap malam sebelum tidur dan setiap pagi setelah bangun tidur.
Tangan Taeyong terangkat, ia gunakan untuk mengelus surai Naura dan menyelipkan anak rambut di belakang telinga yang menghalangi wajahnya. Taeyong mendekat hingga dahinya dan dahi Naura saling beradu. Ya, Naura ada di sampingnya. Tidak pergi lagi dan tidak akan Taeyong lepaskan lagi.
"Aya ...," panggil Taeyong pelan, sedikit berharap Naura akan bangun.
Sayang, sang puan tak bergerak sedikit pun. Tidurnya lelap hingga sedikit suara dan gerakan tidak mampu untuk membuatnya terbangun. Taeyong tersenyum, membiarkan Naura tetap tidur dan tidak ingin mengganggu kenyamanannya. Selama pagi nanti Taeyong masih bisa melihat Naura kembali, itu tidak masalah. Taeyong mengecup dahi Naura, lalu memeluknya erat untuk memberikan kenyamanan yang pernah ia lupakan untuk dibagi. Kali ini, Taeyong akan memberikannya sampai waktu yang akan menghentikannya, bukan dirinya ataupun orang lain lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhidden
Fanfiction(Silakan Baca Hidden Words dulu) Pengantin baru ✔ Punya anak ✔ Lalu... apa lagi? Ikuti saja kisahnya. Kisah Taeyong dan Naura. Pasangan abu-abu yang kini jauh lebih berwarna dengan kisah barunya. Hanya kisah sederhana yang mungkin terkesan biasa...