Albert terpental hingga menabrak pinggiran dek kapal. Walau bisa menangkis tendangan kuat Rigent, nyatanya tubuh Albert masih tetap terpental karena dorongan tendangan. Benturan yang ia terima setelah terpental membuat seluruh tubuhnya bergertar. Benturan tersebut membuat luka akibat pertarungan dengan Bobi kembali terasa.
"Brengs*k!!!" Umpat Hugo. Emosinya tersulut setelah melihat Albert jatuh terkapar.
Buak!!! Buk!!! Bak!!!
Hugo melancarkan serangan kombinasi kaki dan tangan secara bergantian. Serangan bertubi-bubi yang ia lancarkan itu berhasil membuat Rigent sedikit kualahan. Kekuatan serta kecepatan aliran muay thai yang ia miliki bisa sedikit membalikan keadaan.
Grep.
Melihat tempo serangan Hugo semakin melambat, Rigent dengan sigap menangkap salah satu tinju yang akan melayang kearahnya. Setelah menangkap tinju tersebut, ia menariknya dan menghampitkannya diantara tangan dan perutnya.
"Giliran gw." Ujar Rigent. Setelah menarik Hugo, ia buru-buru melancarkan pukulan kuat tepat diperut Hugo. Pukulan tersebut sama persisi seperti yang sebelumnya ia gunakan untuk menumbangkan Dharwin.
Hoek!!!
Setelah tubuh Hugo terpental, ia memuntahkan darah. Rasa sakit diperutnya sangat cepat menjalar keseluruh tubuh. Sambil mengerang ia mencoba bangkit dari jatuhnya.
"Gw sempet kaget kalian bisa lolos dari Bobi ya." Ujar Rigent.
"Maksud lo si babi hutan itu??" Sahut Albert. Walau sudah mencapai batas, ia tak tega melihat Hugo maju sendirian.
"Jadi elo yang ngalahin??" Tanya Rigent.
"Lo masih sanggup Go??" Tanya Albert memastikan.
"Ini belum apa-apa Al!!" Jawab Hugo.
Hugo mengusap darah yang masih menempel disekitar wajahnya. Setelah merasa terpojok, ia mulai menganalisis situasi lebih cermat.
Rigent Ganessa, seseorang yang memiliki wajah sedatar papan catur dan sekaku sapu lidi. Dibalik kepasifan yang ia miliki diluar, tersembunyi kekuatan monster didalamnya. Wajah datar Rigent yang tanpa ekspresi membuat baik Hugo atau Albert kesulitan untuk membaca gerakannya.
Hugo mengencangkan kain yang membalut tinjunya. Kain tersebut sudah mulai kusut dengan warna yang sudah bercampur dengan darah.
"Lo cukup liat aja Al, sisanya biar gw yang habisi." Pinta Hugo.
"Lo gila apa!!" Timpal Albert.
"Kekuatan dan pertahanan lo gw nilai 90 ya." Ujar Hugo. Kali ini ia mengubah kuda-kuda bertarungnya.
"Ini..." Albert sedikit terkejut melihat perubahan teknik Hugo.
"Kita liat apa pertahanan atas juga dapet nilai 90." Ujar Hugo. Ia mengepalkan kedua tangannya sejajar dengan wajah.
"Lo... Belajar thai boxing juga??" Tanya Albert.
"Lo liat sendiri aja." Jawab Hugo sembari tersenyum.
Dengan kecepatan tinggi Hugo berlari menghampiri Rigent. Kali ini ia benar-benar menghiraukan seluruh tubuh bagian bawah Rigent. Yang ada dikepalanya sekarang hanya rahang dan telinga Rigent sebagai target.
Buak!!! Buk!!!
Hugo bertubi-tubi melancarkan serangan atasnya. Walaupun sudah merubah strategi, nyatanya seluruh serangan yang ia lancarkan masih bisa ditangkis oleh Rigent dengan mudah.
"PERCUMA!!!" Seru Rigent sembari menendang pinggang Hugo agar kuda-kudanya goyah.
Kretek.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Regret
ActionSequel The Memory Of Angle Rasa kehilangan itu masih membekas, terbingkai kokoh dilubuk hati Airin yang terdalam. Kenangan.... Hal yang tidak akan bisa terpisah dari raganya hingga kapanpun. Gadis cantik itu terus mencoba, mencoba sedikit meredam ra...