005%

648 132 2
                                    











KEPALA laki-laki itu dipenggal oleh si Gondrong!

Sumpah! Astaga! Demi Tuhan! Aku tidak tau lagi harus berbuat apa. Bahkan, aku menahan teriakanku dengan menggigit bibirku sendiri.

Si Gondrong itu membawa potongan kepala laki-laki yang baru saja ia penggal di tangannya dengan santai.

Bung! Kau telah membunuh orang? Dan masih bisa-bisanya si Gondrong itu sangat santai?

AHHHH! Sebentar, Keparat! Kenapa si Gondrong itu menatap ke arahku? Dan kenapa dia berjalan ke arahku? God damn it! Aku sedang berusaha untuk tidak bernapas barang sedetik pun dan mencoba menutup mulutku dengan tangan. Dengan secara perlahan, aku sedikit memundurkan kepalaku dari celah intip tadi.

Ayolah, Gondrong! Jangan kemari!




"Sedang apa di situ, Sam? Itu cuma lemari kosong."

"Enggak, liat-liat saja."

"Mau menyimpan si Buntung di situ?"

"Enggak, Kak Chris. Ini 'kan mau kutaruh di etalase ruanganku."

Etalase?! Si Gondrong memajang kepala orang di etalase?! Sudah gila!

Aku tidak mendengar percakapan lagi setelahnya. Namun terdengar suara langkah kaki menjauh dan suara pintu tertutup. Kurasa sudah aman?

Agak sedikit bernapas lega sih. Pokoknya, aku harus keluar dari tempat ini! Keberadaanku sangat berbahaya! Tapi bagaimana?

Aku ingin mencoba mendobrak pintu lemari ini. Tapi aku hanya takut jika suara dobrakkanku yang heboh ini terdengar oleh si Gondrong dan si Merah.

















cklek!














"Kak Chris, masih ada satu nih."










Sialan.


[✓] SURVIVE OR DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang