White Room #4

219 71 0
                                    


















PUTIH tak lagi kulihat. Sekarang hanyalah wajah Sam dengan ekspresi khawatir setelah aku membuka mata. Ia kemudian menggendong tubuhku secara bridal dan membawanya menuju pintu keluar yang terbuka. Ada satu sosok perempuan berambut pendek yang sedang mengambil barang-barangku di dalam laci serta kotak obat yang berada di bawah bantal tidurku. Wajahnya terlihat panik, sama seperti Sam.

Aku tidak tau harus berekspresi apa. Han bilang jika Sam akan membawaku tujuh jam setelah makan siang. Seingatku sih begitu. Mungkin ini memang sudah waktunya.














Tubuhku yang berada di dalam gendongan Sam akhirnya keluar dari ruangan putih itu, diikuti perempuan berambut pendek di belakangnya. Ia menutup pintu dan menekan beberapa tombol yang terdapat di sana.

"Sam..."

"Diam dulu, Kak."

Air wajahnya betul-betul sangat diwarnai ketakutan. Apa yang terjadi?

Lorong panjang menemani langkah Sam yang sedang menggendongku dan langkah perempuan berambut pendek itu di belakangnya. Tembok berwarna putih tulang yang bersih, terlihat sedikit menyeramkan. Suara langkah kaki Sam dan perempuan itu mendominasi telingaku di lorong itu.

Tiba-tiba langkahnya terhenti, seseorang dari kejauhan melambaikan tangannya sambil membawa sebuah troli makanan yang ia dorong dengan cepat. Kemudian Sam mempercepat langkahnya menuju orang itu. Aku sedikit was-was, orang yang menghampiri Sam adalah orang berseragam putih yang biasanya membawaku makan dan menyuntikkan cairan hijau di White Room, apa itu salah satu pembelot lainnya?

Setelah berada di depannya, Sam langsung memasukkanku ke dalam troli dibantu oleh orang berseragam putih itu. Tubuhku yang kecil, membuatnya masuk dengan mudah. Perempuan bersurai pendek yang tadi berada di belakang Sam, meletakkan barang-barang dan kotak obat berwarna hitam itu ke pangkuanku. Ia tersenyum menatapku sebelum Sam menutup pintu troli.

Aku yang masih kebingungan hanya diam mengikuti arahan mereka. Entah apa yang ketiga orang ini rencanakan, kuharap ini adalah hal yang cukup baik.

Decomphone yang berada dipangkuanku menyala. Saat melihat layar, mataku membelalak karena tak menemukan Han berada di sana. Malah ada sebuah tulisan yang membuatku langsung menutup mulut.






Nona Muda harus diam. Tuan Sam, Nona Anne, dan Dokter Leo sedang mencoba membawa Nona Muda menuju ruangan 914 di lantai 24 untuk mengambil kunci 'E' di eternit ruangan.

Sekarang Nona Muda berada di lantai 5. Untuk menuju ke lift. Tetap diam dan jangan berisik, Nona Muda.











Semoga Sam, Leo, dan perempuan bernama Anne itu baik-baik saja membawaku hingga menuju lantai 24.




[✓] SURVIVE OR DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang