051%

410 110 0
                                    









AKU memutuskan untuk tidak menanyakannya. Mencarinya sendiri akan lebih baik, ketimbang aku akan kembali jatuh di tangga lapuk itu dan kembali bertemu dengan Chris.

Setidaknya jika aku telah menemukan kunci satunya dan membebaskan Rhino, lawan kami sama.

Dua banding dua.

Walaupun aku sendiri tidak yakin bisa melawan dua manusia itu, mengingat tubuhku yang kecil ini—walaupun aku masih mendorong tubuh Sam sih saat kematian keberapa juga aku lupa—dan Rhino yang sepertinya juga lemah karena habis dirantai.

Tapi tubuhnya cukup berotot dan bagus kok... hngg.














prang... prang... prang...






Ayolah, Rhino. Bersabarlah! aku akan menolongmu.

























Sok banget ya aku. Nyawaku sedang terancam, tapi malah membantu orang lain padahal pernah dikhianati.











Omong-omong, ruangan di lantai satu ini lebih sedikit. Hanya ada lima ruangan dengan pintu cukup bagus dan satu pintu bobrok yang mengarah ke ruangan bawah tanah tempat Rhino berada.

Aku akan mencoba dari pintu yang dekat dengan pintu bobrok ini.















Sialan, dikunci.



Oke aku akan coba pintu yang di sebelahnya.







ceklek...



















Eh, terbuka. Wah dingin sekali ruangan ini.

Tidak ada yang spesial, hanya ruangan kosong dengan hawa dingin yang menusuk. Aku menyusuri pandanganku keseluruhan ruangan, benar-benar kosong dan tidak ada apa-apa.

Bukan ini ruangan si Gondrong.

Aku menutup pintunya dan menoleh kiri dan kananku di lorong itu. Huft... masih belum ada tanda-tanda dari Sam dan Chris.

Aku kembali melangkah menuju pintu yang ada di sampingnya. Pintunya agak sedikit jauh, aku hanya berharap pintu ini tidak dikunci.






















cklek...











Ah syukurlah.

Ruangannya agak... menakutkan. Ada beberapa foto yang terpajang di dinding. Banyak foto polaroid yang... uek.

Banyak foto potongan tubuh manusia... ew... menjijikkan.

Apa ini ruangan Sam? Mengingat laki-laki itu memang si pembunuh keji.

Aku menyusuri ruangan itu. Ruangannya tidak terlalu besar, tapi banyak beberapa barang di sana. Aku mencoba mencari kunci Rhino di sana. Membuka setiap laci yang ada, berharap kunci itu ada di salah satu laci ruangan ini.

Tapi... aku saja tidak tau ini ruangan si Gondrong apa bukan.

Satu persatu laci dan lemari aku buka. Dari meja satu ke meja lainnya, dari nakas satu ke nakas lainnya, dari lemari satu ke lemari lainnya.

Menyebalkan. Hanya ada beberapa barang tak berguna, seperti kertas yang tak aku pahami dan beberapa senjata yang berbau amis. Menjijikkan sekali sih.

Hingga saat satu laci di sebuah nakas kecil di belakang kursi, aku menemukan sesuatu.

























Tidak mungkin. Kok bisa?










[✓] SURVIVE OR DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang