[✓] SURVIVE OR DIE

#3. Keywords

FELIX

👺

AKU dan Rhino tetap melanjutkan perjalanan—dengan kausku yang sengaja aku berikan ke anak pucat yang bernama Felix itu.

Melihat tubuhnya yang kurus dan telanjang membuat otak kotorku bekerja dengan mudah.

Leo masih terus meracau di kapalnya melalui earpiece, dan Rhino berada di belakangku sambil berjalan mundur. Ia tidak pernah sedikitpun melepaskan pandangannya dari Felix.

Sembari berjalan dengan meraba ruangan kaca yang berada di sekitarku, aku tetap dengan tujuan utamaku untuk mencari kunci. Tapi tidak ada hal lain yang aku temukan selain kaca yang membuat aku berulang kali mengitari tempat yang sama.

Sesekali aku melihat jam tanganku.

FEB 29, 2020
7.56PM

Sudah hampir satu jam dan tempat perbatasan yang dimaksud tidak ketemu juga. Leo bahkan tidak membantu sama sekali untuk mencari jalan.

"Ayolah, Leo. Kau meracau terus. Beri tahu aku jalan mana yang harus dipilih."

"Tadi kan aku bilang di depanmu ada tangga, Kak Kira."

"Mana tangga sih? Tidak ada apa-apa di depanku. Aku juga sedari tadi tidak bisa menemukan celah untuk ke ruangan lain."

Leo di seberang sana tampak mendesah frustasi, aku pun juga ingin begitu. Rhino juga, setelah anak bernama Felix itu mengikutiku dan Rhino—pandangan Rhino tidak pernah lepas dari anak pucat itu.

"Rhino, bantulah aku."

"Sekarang aku juga membantu melindungimu, tau."

Kuputar tubuhku menghadapnya yang masih menatap Felix yang menunduk sambil memainkan jemarinya.

"Kau..."

Felix mendongakkan kepalanya, netranya langsung menatapku dengan takut. Ia juga memundurkan tungkainya pelan ke belakang.

"Kira."

Tak menghiraukan panggilan peringatan dari Rhino, aku tetap menghampiri Felix.

"Kau tau di mana perbatasan kuning dan hijau, 'kan?"

Matanya tiba-tiba melotot, kemudian ia berjongkok sambil menutup kedua telinganya.