020%

475 112 4
                                    











SIALAN! Aku kembali di dalam lemari sempit ini! Astaga kenapa sih denganku? Apa yang terjadi denganku?

Aku mati untuk ketiga kalinya dan aku juga kembali ke lemari sialan ini untuk ketiga kalinya. Apakah benar-benar ini hanya mimpi? Tapi sudah tiga kali aku mengalami hal yang sama berulang kali.

brak!

brak!

Sial. Dengan saat bersamaan juga, mereka bertiga masuk. Ada si Gondrong, Chris si rambut merah, dan... Sky—haha ternyata wajah polosnya itu hanya topeng. Dia sama menjijikkannya dengan si Gondrong itu.

"Wah wah wah... siapa si Cantik ini?"

Ck. Kalimat itu lagi.

Aku bisa lihat jika si Gondrong menyeret tubuh Sky dan membantingnya ke lantai,

"Kak Chris, aku harus menghabisi pengkhianat ini, atau si Cantik duluan, ya?"

Aku dengan cepat menubruk si Gondrong, dia langsung limbung ke belakang dan menindih Sky. Sambil melirik Chris, aku menunjuk benda ditangannya,

"Berikan kapak itu!"

Kulihat Sam berdiri sambil merintih, "Chill, Bitch. Apa yang mau kamu lakukan, huh?"

"Berikan kapak itu, sekarang!"

Chris hanya menunjukkan seringainya sambil menatapku, "Ambil sendiri."

Bedebah. Jelas sekali Chris tau aku tidak bisa menubruknya seperti si Gondrong. Perbedaan bobot tubuhnya saja sudah terlihat berbeda. Walaupun si Gondrong lebih tinggi dari Chris, tapi Chris jauh lebih besar. Tubuhnya, maksudku.

Tch. Aku hanya berdecih sambil menghampiri Sky yang sedari tadi terdiam kesakitan.

"Jalang kecil, kau berani ya."

Aku tidak menghiraukan si Gondrong menjijikkan itu dan langsung menendang wajah Sky kemudian menindihnya.

"Kau. Pengkhianat."

"H-hei, N-nona. Ah!"

Aku langsung mencekiknya. Ini sangat pantas untuknya yang sudah mengkhianatiku. Aku berusaha untuk menyelamatkannya, tapi dia malah mendorongku dari balkon?! Itu sangat tinggi. Aku bahkan tidak sempat menghitung di lantai berapa aku terjatuh. Yang aku ingat hanya seringainya. Dasar menyebalkan.

"Kau tidak tau terima kasih, Sky. Aku menyelamatkanmu dan kau malah mendorongku?!"

"A-ap-pa y-yang k-k-kau b-bicara-kan, a-akk..."

"Kau menyebalkan!"

Suara teriakanku bahkan menggema di ruangan itu. Aku benar-benar sebal dan kehilangan kendali. Toh, jika aku menyelamatkannya, aku juga akan mati ditangannya. Sebelum itu terjadi lebih baik, dia yang mati ditanganku.

"MENYEBALKAN KAU BEDEBAH!"

"HAHAHAHAHHAHA Seru sekali!"

Bibir Sky sudah makin membiru dan lidahnya telah terjulur keluar. Matanya nampak melotot seperti ingin keluar dari tempatnya. Aku menyudahi cekikan itu dan Sky mati.

Mati ditanganku.















Prok! Prok! Prok!

"Kau hebat sekali, Cantik. Aku bahkan tidak mengeluarkan tenagaku untuk membunuh pengkhianat itu, haha."

Aku melirik kearah si Gondrong yang bertepuk tangan dengan riangnya. Dan di sana, Chris menatapku sambil menodongkan pistolnya.













Ke arahku.
























"Bukan itu tugasmu, Kira."



















Astaga, jangan lagi.




dor!





[✓] SURVIVE OR DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang