035%

416 111 1
                                    
















SIAL! Kenapa mereka di sini?

"Wah si Cantik, rupanya berada di sini ya."

Sialan. Aku sudah tidak bisa kemana-mana lagi. Aksesku ditutup oleh si Gondrong yang bernama Sam? dan Chris yang kini sedang melangkah turun ke bawah ruangan dengan sempurna.

Tanpa jatuh.

Hei, kenapa dia tidak jatuh? Harusnya tangga itu bisa rusak dong jika Chris yang menaiki? Tubuh dia kan lebih besar dariku. Keparat.



















"Kenapa kau malah lari ke sini?" Chris bertanya dengan suara berbisik. Namun aku masih bisa mendengar bisikannya itu.





Apa maksudnya?




"Lihat siapa yang dengan rela masuk ke penjaraku sekarang?"









Laki-laki yang dirantai itu kini bersuara sambil tersenyum sinis ke lawan bicaranya—Chris. Aku hanya menyenderkan tubuhku ke jeruji besi, kakiku benar-benar tidak bisa digerakkan dan sakit sekali.

Aku sudah pasrah, kurasa Chris akan membunuhku lagi.

Chris mulai menodongkan pistolnya ke arahku, lagi. Aku sudah biasa ditodong pistol olehnya, ini yang keempat kali sih seingatku.

Sampai lupa saking seringnya aku mati.

"Chris! Jauhkan pistolmu dari Kira."

"Diamlah, Sialan."

"BUNUH AKU, KEPARAT! MAU SAMPAI KAPAN KAU MENGURUNGKU DI SINI?"

"Aku bilang, diam."

Chris sudah mengokang pistolnya dan mengarahkannya ke keningku, "Bodoh. Kenapa malah lari ke sini?"

"Apa pedulimu?" Aku hanya mengucapkan kata-kata seadanya sambil memegang pergelangan kakiku yang seperti membengkak. Aku hanya meringis karena sakit di pergelangan kakiku bersamaan dengan dinginnya pistol Chris yang menyentuh keningku.

"CHRIS! JIKA KAU MAU MEMBUNUH KIRA, SEKALIAN SAJA BUNUH AKU! DASAR KEPARAT!"

"Rhino. Diam."

Rhino? Nama laki-laki yang dirantai ini Rhino?

"Rhino?"

"Diam, Kira."

"Namaku Rhino, Kira. Kau harus mengingatnya, jangan lupakan itu seperti kau lupa bahwa bangunan ini adalah rancanganmu. Jangan lupa mencari tau hubunganku dengan Sky."

"Rhino!"

"Dan yang harus kau tau, jangan lupa mencari tau hubunganmu dengan—"

"Diam!"

Aku melirik keduanya, mereka sedang beradu tatapan membunuh yang sangat kuat. Tapi laki-laki yang bernama Rhino itu menyeringai ke arah Chris sambil terkekeh pelan.

"Hei! Kak Chris! Ada apa sih?"

Aku melirik si Gondrong di atas sana yang sedang melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kau akan tau akibatnya, Chris."

"Aku muak denganmu, Rhino. Tapi aku tidak bisa membunuhmu sekarang. Itu bukan tugasku."

Bukan tugasnya?


Kini tatapan Chris kembali mengarah ke diriku. Tatapannya... aneh. Tapi tetap menusuk. Jemarinya kini kian menekan pelatuk pistolnya, aku hanya tersenyum miring.

"Aku akan kembali, Rhino. Tenang saja. Jika aku menyelamatkanmu, kuharap aku tidak dikhianati. Aku tidak suka di dorong dari belakang, apalagi dari ketinggian."

"Kira!"

Aku hanya tersenyum saat laki-laki yang bernama Rhino itu meneriaki namaku. Kutatap Chris yang siap dengan pistolnya, "Sampai bertemu lagi, Chris. Lain kali, aku yang akan membunuhmu."



















































Chris... tersenyum. Manis?








"Aku tunggu hari itu. Kira."
















dor!











[✓] SURVIVE OR DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang