096%

355 107 3
                                    

















LENGANKU ditarik pelan oleh Rhino seraya berjalan menuju pintu besi besar di depan sana. Seketika aku kembali melihat jam tangan di lengan kiriku.






FEB 29, 2020
7.56AM








Langit sangat cerah dan suasananya sekarang cukup gerah. Aku mengipaskan leherku dengan tangan, setidaknya ada sedikit angin yang keluar biar aku merasa sedikit sejuk.

Tapi... dengan tiba-tiba mataku mengarahkan pandangan ke seluruh tempat, di mana Chris dan Sam?

"Ada apa?"






Aku menoleh ke arah Rhino yang sedang menatapku juga, ia malah ikut menyusuri pandangannya sepertiku,

"Tidak, aku hanya bingung kemana perginya Chris dan Sam? Kita sepertinya terlalu santai berjalan seperti ini."

Rhino malah tertawa, "Tidak usah khawatir. Chris sedang mengurus sesuatu, Sam yang bersamanya sudah mati."










Oh????????









"Sam? Sudah mati?"

"Iya. Kau senang?"

Nggg... tidak tau sih.

Aku hanya diam menatap Rhino yang sekarang kembali menarikku lagi menuju pintu besi itu. Aku bisa melihat angka 5W yang sangat besar di depan sana.

Pintu besar berwarna hitam itu sangat megah. Dihiasi akar-akar pohon yang menjalar di sampingnya, pintu itu mengkilat terpantul cahaya matahari, dan ada pohon-pohon besar yang menjulang tinggi mengelilingi pintu besi itu. Pasti itu adalah pintu kelima bagian barat.

Aku hanya tersenyum memandang pintu itu. Tak menyangka aku akan berhasil keluar dari tempat ini. Tempat yang dibilang Rhino sebagai tempat yang aku rancang, tempat di mana aku mati kemudian hidup lagi, tempat aku melihat pembunuhan di depan mataku.

Kepalaku menoleh ke gedung putih di belakang sana. Aku dan Rhino sudah setengah berjalan menuju pintu gerbang itu, sekarang kami berada di padang rumput luas yang menjadi perbatasan antara gedung putih dengan pintu gerbang.

"Kau mau tau sesuatu lagi tentang masa lalumu?"

Aku menoleh ke arah Rhino yang menatapku sambil berjalan, aku hanya mengangguk, "Hm... tentang apa?"

"Tentang gedung ini."

Aku mengerjapkan mataku pelan dan sedikit berlari agar menyamakan langkahku dengan Rhino, "Kenapa dengan gedung ini?"

"Gedung ini dibangun sebelum kau dengan Chris menikah."











Hah??????
















"Aku?! Sudah menikah?!"

Respon Rhino hanya tertawa hingga matanya hilang seperti bulan sabit, aku berdecak kesal. Jadi ini alasan Chris bilang merindukanku? Dan ini alasan banyak fotoku dengannya? Jadi foto gadis itu memang fotoku?

Aih, kepalaku sakit lagi. Lebih berdenyut sih, walau tidak seperti yang lalu. Aku masih bisa berjalan dengan pelan, meskipun aku harus kembali berada di belakang Rhino. Aku memijit pelipisku dan langkah pelanku mungkin disadari oleh Rhino. Rhino malah berhenti berjalan dan menghampiriku yang langkahku juga ikut berhenti, "Masih sanggup?"

"Kenapa aku bisa menikah dengan Chris? Maksudku... dia tidak seperti suamiku? Mana ada suami yang membunuh istrinya?"

Rhino dengan tiba-tiba membelai puncak kepalaku, belaiannya lembut, "Di sini, sang suami akan membunuh istrinya jika sang istri tidak bisa punya anak."

Oh, ingatan itu...










"Karena posisimu yang cukup berpengaruh di perusahaan dan Chris yang jabatannya lebih rendah darimu, dia tidak bisa seenaknya langsung membunuhmu. harus ada sebuat perjanjian dan kontrak. Jadi dia menyerahkanmu kepada Profesor."










Kontrak?











"Kontrak apa?"

"Ya kontrak untuk membunuhmu."

Aku... tidak tahu harus bicara apa lagi. Masa laluku cukup absurd ya ternyata.

"Apa lagi yang kau tau?"

Rhino malah tersenyum ke arahku dan menarik tanganku lagi. Kini langkah dia sejajar olehku dan tangannya kirinya merangkul pundakku.

"Aku akan simpan ceritanya sampai kita berada di tempat yang aman."

Hhhhhh... aku hanya diam pasrah dengan keadaan. Langkahku dan Rhino tidak terasa malah makin cepat dan membuat kami sebentar lagi sampai di depan pintu gerbang 5W itu.

Aku berlari kecil menghampiri pintu gerbang itu dan mencoba mendorongnya.














Lho... tidak bisa dibuka?

















Aku mendorongnya lagi, tapi tidak bisa. Atau pintu gerbang ini terlalu berat?

"Biar aku coba."

Rhino melepaskan tas gendongnya dan mendorong pintu itu dengan sekuat tenaga. Tapi tetap tidak bisa.

Bagaimana ini?!




[✓] SURVIVE OR DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang