014%

503 118 15
                                    

SKY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SKY

👺





HHHHHH! Astaga mimpi lagi? Bagaimana bisa? Aku kembali ke dalam lemari? Aku tidak mengerti ini kenapa, yang pasti mimpi aneh itu lagi.

Kenapa sih? Aku bahkan tidak ingat kejadian yang membuat aku sampai ada di dalam lemari. Dan mimpi itu bisa terjadi dua kali setelah aku mati.

Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan sih sebenarnya?





brak!


Suara itu lagi, pasti si Gondrong dan si Merah sedang menyeret Sky.

Benar. Benar-benar persis seperti kedua mimpiku sebelumnya. Mereka lagi.

Dimimpiku yang pertama, jika aku berdiam diri di sini; aku akan mati. Dimimpiku yang kedua, jika aku melawan sekarang; aku juga akan mati.

TIDAK ADA YANG BAGUS DONG! Menyebalkan!




brak!






Aku kembali keluar saat kapak si Gondrong masih ada di udara untuk melayangkannya ke Sky. Tatapan si Merah masih sama, menusuk. Sky juga melihatku dengan tatapan tak percaya. Sedangkan si Gondrong, masih dengan tatapan yang menjijikkannya itu.

"Wah wah wah... siapa si Cantik ini?"

Tunggu. Kalimatnya...

"L-lari!"

Aku berusaha untuk berdiri dengan kekuatanku yang sebenarnya cukup melemah. Kutatap si Merah yang bernama Chris itu, ia sedang melangkah pelan ke arahku.

Tubuhku menegang, kurasa efek tatapan Chris yang benar-benar membuatku... sedikit takut. Tapi jika aku seperti ini terus, aku akan mati seperti dua mimpiku sebelumnya.

"L-lari! K-kumohon k-kau harus lari!"

Sky dengan susah payah merangkak tubuhnya ke arahku dan berbicara dengan nada lirih.

bugh!

"Diam saja, Sky. Pengkhianat sepertimu tidak usah berbicara."

Dasar Gondrong sialan! Mentang-mentang dia masih berdiri dengan tegak dan memegang senjata, seenaknya dia memukul orang yang sedang lemah. Pengecut.

Langkahku berlari ke arah si Gondrong dan menubruknya keras. Beruntung sekali tadi dia sibuk dengan Sky, jadi dia tidak memperhatikanku.


"Argh!"

Aku menghampiri Sky dan memapah tubuhnya dengan perlahan,

"Ayo, kita lari!"

Walaupun lemah, kulihat Sky masih bisa berdiri walaupun darah sudah melapisi hampir sebagian wajah dan tubuhnya.

"Hei!"

Teriakan Chris mendominasi ruangan. Tatapannya kian menusuk dan tangannya sudah merogoh benda yang aku yakini adalah pistol yang membunuhku dimimpi kedua.

Benar. Itu pistol. Chris sudah menodongkannya ke arahku dan Sky.






"Berhenti di situ dan turuti aku, Kira."







Hah? Kira?










"Kira? Kau mengenalnya, Kak Chris?"

Sialan si Gondrong sudah kembali berdiri dengan kapak yang makin ia genggam kuat.

Apa sih si Merah itu? Siapa Kira?

"Sky, kita sudah ada di pintu. Kau harus lari dari sini secepat mungkin," bisikku ke Sky. Yang aku lihat, ia hanya melotot.

"Tidak. Jika kau mati, aku juga akan mati. Kau telah berusaha menyelamatkanku."

"Kira!"

Siapa yang dia panggil Kira? Aku?

Aku memundurkan langkahku, diikuti Sky yang juga melangkah mundur. Aku dan Sky sudah berada di luar pintu. Kesempatanku tinggal lari dan tidak tertembak peluru Chris.

Tapi, kenapa ia seperti menahan tembakannya?




[✓] SURVIVE OR DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang