#12. Still Lying

246 82 5
                                    












MATAKU terbuka karena kaget setelah Leo dengan kurang ajarnya mengguncangkan tubuhku yang sedang tertidur dengan tenang, "Kak!"

"Apa sih?" Aku hanya melenguh keras setelah Leo semakin kurang ajarnya, menarik tubuhku untuk berdiri. "Leo!"

"Kak Rhino sudah kembali ke bentuk asal. Matahari sudah terbit, Kak."

Aku langsung melotot mendengarnya. Kulihat waktu di jam tangan yang diberikan Chris.





MAR 1, 2020.
5.45WIB





Tanganku ditarik oleh Leo dan membawaku keluar dari gua. Saat aku hendak menapaki batu yang ada di dekat pintu masuk gua, netraku sudah menangkap sosok Rhino yang sedang tersenyum sambil berbincang dengan Meredith. Wajah dan tubuhnya sudah tidak lagi memiliki sisik, tangannya tidak lagi berselaput, betisnya tidak lagi mengeluarkan tanduk, dan rambutnya tidak lagi panjang berwarna putih.

Tubuhnya hanya terbalut dengan daun lebar dari pinggang ke bawah. Tubuhnya yang polos terlihat beberapa memar yang sebelumnya aku lihat memudar. Masih ada beberapa goresan kecil dan kebiruan yang tidak parah. Dan senyumannya... Tidak hilang.

Ia menatapku yang masih setia di bibir gua. Tak peduli dengan teriakan dari Leo yang berada di tengah pijakan tebing bawah air terjun. Aku hanya berdiam diri di sini, membalas tatapan Rhino sambil melihat senyumnya. Senyum yang manis... Astaga aku merindukannya.

















"Kak! Ayo!"

Aku menoleh ke arah Leo yang sedang mengulurkan tangannya, lalu aku menggeleng, "Kau bisa suruh Rhino kemari. Aku ingin bicara dengannya."

Aku kembali masuk ke dalam gua tanpa menunggu jawaban dari Leo. Ah! Padahal aku tidak tau ingin bicara apa. Aku hanya mengikuti hatiku untuk memanggilnya. Kenapa sih? Kenapa aku tidak ikut Leo saja tadi? Aduh, bodoh sekali aku ini.










"Kira,"

Dia datang! Aku harus apa?!

Tatapannya tak berubah, senyumannya juga. Aku... Ingin sekali memeluknya.

"Ada apa?" Suara lembutnya menggema di gua ini. Para kunang-kunang juga sepertinya tidak ingin menemaniku, mereka sudah pergi entah kemana. Di sini benar-benar hanya aku dan Rhino—yang sekarang makin mendekatiku.

"Tidak ada. Hanya... Tidak tau. Pokoknya tidak tau."

"Ada apa, Kira?"

Tubuhnya kini sudah berada di hadapanku. Jemarinya mengusak pelan rambutku sambil memainkannya pelan, "Ada yang ingin kau ceritakan?"

"Lebih tepatnya, ada yang ingin aku tanyakan." Lagi-lagi aku bicara tanpa tau apa yang ingin aku bicarakan. Hanya keluar begitu saja dari mulutku, mengikuti kata hati.

"Bicaranya sambil duduk," pintanya. Tubuhnya langsung ia dudukkan, mengarah ke rupa air terjun. Lalu Rhino menepuk pelan tempat di sampingnya, "sini. Ayo, kita bicara."

Auranya begitu kuat. Entah kenapa, jadi terasa sangat aneh. Perasaan apa ini? Aku tidak tau. Astaga, kenapa aku langsung menurutinya untuk duduk di sebelahnya?








"Apa yang ingin kau tanyakan, Kira?"

Aku menatapnya yang masih tersenyum, "Bagaimana kau bisa menjadi objek penelitianku di saat kita sedang diam-diam merencanakan pernikahan?"

Kurasa Rhino cukup terkejut dengan pertanyaanku. Ia hanya diam, senyumannya tidak hilang dari wajahnya. Hanya saja, tidak selengkung tadi, senyumannya cukup tipis.

"Jika tidak ingin memberitau, juga tidak apa-apa."

"Aku akan cerita, Kira. Aku sudah janji 'kan untuk mendongeng?"

"Kalau begitu, ceritakanlah. Kenapa bisa kau yang jadi menjadi objek penelitianku?"

Rhino menghembuskan napasnya pelan lalu menatapku, "Para petinggi sudah tau jika kita berkencan dan akan menikah. Aku juga tidak tau siapa yang menceritakannya, tapi yang jelas hubungan kita sudah tersebar luas dua hari sebelum kau menguji coba serum buatanmu."

"Siapa yang membongkar hubungan kita?"

Kulihat Rhino hanya menggeleng, "Tidak tau. Padahal kita sudah menutup rapat hubungan kita selama lima tahun."

"Siapa yang tahu tentang hubungan ini selain Peter, Leo, Sam, dan... Chris?"

"Adik Sam—Lucy, dia tau. Tapi aku rasa bukan dia. Dia sangat loyal dan hormat sekali kepadamu. Tidak mungkin Lucy."

"Sky?"

"Dia memang pengkhianat sih, tapi dia setuju dengan hubungan kita. Dia bahkan berharap jabatanmu bisa jatuh ke tangannya."

Entah kenapa wajah Sky saat mendorongku dari ketinggian langsung terbayang. Memang menyebalkan.

"Atau... Bisa saja salah satu di antara teman-teman kita? Apa kau tidak mencurigai teman-temanmu sendiri?"

Kemudian Rhino malah tersenyum, "Aku sempat mencurigai Chris, tapi aku pikir itu tidak mungkin. Dia sangat baik, saat itu."

"Saat itu?"

Rhino mengangguk, "Ia sempat minta maaf karena kau mendesak Chris untuk menikahinya setelah Peter mati. Saat itulah aku tau, hubungan kita sudah tidak pantas. Aku hanya manusia rendahan yang memang tidak pantas menikah denganmu, Kira." Lalu Rhino tersenyum lagi, "Setelah menikahimu, Chris tidak pernah lagi berbicara denganku."







Chris... Berbohong lagi....









[✓] SURVIVE OR DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang