The Rooftop #3

244 67 14
                                    























KUNCI sudah aku masukkan ke dalam lubangnya, lalu aku harus apa? Membukanya seperti membuka kunci pintu?

"Han, ini bagaimana?"

Nona Muda, putar kuncinya. Lalu naikkan tuas ke atas. Tameng Sangkara akan terbuka dengan sendirinya.


"Kak Kira!"

Aku menoleh, di sana Rhino sudah bersimpuh memegangi dadanya dengan wajah kesakitan. Astaga! Berarti sudah jam 10?

"Cari tali! Ikat Rhino sekarang!"

Aku bergegas memutar kunci yang sudah bertenggar di kotak mesin. Kunci T, kunci E, kunci R, kunci R lagi...




dor!



Sial! Di belakang sana, Sam sudah berlumuran darah di bagian dada. Di belakang Sam, terlihat sosok Chris yang mengarahkan pistolnya ke arah yang lain. Teriakan dari Lucy dan Jaemmi membuatku ingin berlari menghampiri mereka.

Ada beberapa orang berseragam putih––yang seperti di White Room––membawa pistol laras panjang yang diarahkan ke teman-temanku dan tentu saja mengarah ke diriku. Kulihat Leo mencoba melawan, begitu juga Anne yang di tarik paksa untuk mundur oleh Chris.

Bedebah!




"Kira, kemari!"

"J-jangan! Jangan, Kira! Buka tamengnya sekarang!"



Ditendangnya Rhino yang kesakitan. Aku meringis, melihat sekujur tubuh Rhino yang mengeluarkan keringat dengan sisik-sisik hitam di sana. Sebentar lagi Rhino akan berubah. Semua yang ada di sini akan lebih berbahaya lagi jika Rhino sudah mencapai puncaknya.

Kuputar kunci terakhir, kunci A. Kemudian menaikkan tuas ke atas. 





"Kira!!"





Sirine panjang bergema di seluruh pulau. Di ujung atas menara terdapat cahaya merah yang berkedip berkali-kali. Suara sirine yang keras itu dibarengi dengan suara auman dari arah belakang.

Sosok Rhino sudah sempurna menjadi monster mengerikan; Sisik hitam keemasan yang mendominasi kulit putih pucat dengan tangan dan kaki berselaput, rambut putih terurai panjang dengan daun telinga bagai seorang elf, dua tanduk yang berada di betis dan kuku jemarinya yang seperti buaya. 

"Tuan! Tamengnya!"

Aku mendongak, melihat ke arah yang di tunjuk salah satu orang berseragam itu. Tameng yang transparan itu perlahan terbuka, sisinya terlihat sangat jelas dan menampilkan cahaya kemerahan asli yang terang di atas langit.



Dor!


Ak! Tubuhku jatuh. Rasa panas terbakar yang begitu perih merasuk ke dalam perutku. Gonggongan kembali terdengar, kelima Canes yang tadi berada di belakangku kembali mengeluarkan suaranya dan bertindak siaga ke banyak orang yang menghampiri.

Rhino dengan penampilan monsternya itu kemudian menyerang para orang berseragam yang mendekatiku juga. Leo juga terlihat masih memukuli beberapa orang, bahkan kulihat ia memukuli Chris.

Air mataku mengalir, melihat mereka yang sedang beradu jotos sampai menembak dengan peluru.

Napasku memburu, tubuhku tergolek lemah di lantai semen rooftop sambil menatap langit kemerahan dengan dua bulan di atas sana. Tameng sudah terbuka setengahnya, angin malam asli yang berhembus, makin membuat tubuhku kedinginan. Luka tembakan yang berada di perutku ini begitu perih. Ah! Aku akan mati lagi kali ini. Mati dengan maksudnya sebenarnya.

Kuharap sih, kejadian ini tidak lagi terulang. Tidak lagi membuatku kembali berjuang untuk berlari dari Chris dan Sam kloningan yang berada di gedung bau itu, atau kembali menyuruhku loncat dari tebing dengan kedalaman laut 40 meter. Sudah cukup.

Jika sekarang aku mati, mati lah dengan tenang. Tanpa mengulang kematian yang menyebalkan dan merepotkanku.

Hah! Aku akan merindukan momen ini.









"Kak Kira!"

Terdengar ramai walaupun samar. Pendengaranku sudah tak terdengar jelas, mataku sudah berair hingga pandanganku mengabur, napasku sesak dan jantungku berdetak begitu pelan, dwinetraku kemudian melihat sosok Rhino yang sedang berdiri dengan penampilan bak manusia biasa. Ia tersenyum, membelai wajahku dengan tangannya.

"Kau melakukannya dengan baik. Tugasmu sudah selesai, Kira."

Setelahnya, aku menutup mata. Merasakan guncangan yang begitu hebat di tubuhku dan teriakan-teriakan yang penuh di telinga.











Ini sudah berakhir, 'kan?










–––––––––––
mau ending sedih apa seneng? :D


[✓] SURVIVE OR DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang